Penanganan Perubahan Iklim dengan Nature-Based Solutions

sumber: pixabay
  • Perubahan iklim menimbulkan tantangan bagi keanekaragaman hayati di seluruh dunia
  • Nature-based solutions sebagai pendekatan berkelanjutan untuk mengatasi perubahan iklim
  • Solusi menguntungkan bagi lingkungan dan manusia dengan nature-based solutions

Kaitan antara perubahan iklim dan keanekaragaman hayati terjadi secara dua arah dan memiliki pengaruh besar satu dengan yang lainnya. Perubahan iklim menimbulkan tantangan bagi keanekaragaman hayati di seluruh dunia, yakni perubahan variasi kehidupan organisme wilayah geografis, salah satu contohnya adalah keragaman spesies kupu-kupu telah meningkat rata-rata 64%, dari 46 menjadi 70 spesies per provinsi, dan terus-menerus menggeser wilayah jelajahnya ke utara di wilayah Swedia dan Finlandia.

Sebuah studi komprehensif yang dipimpin oleh tim peneliti internasional dari Linnaeus University, Lund University, University of Gävle, dan Finnish Environment Institute (SYKE) mengungkapkan wawasan menarik tentang dampak perubahan iklim terhadap keanekaragaman hayati. Penelitian yang dipublikasikan di Communications Biology ini mengeksplorasi bagaimana perubahan iklim didukung oleh penggunaan lahan dan karakteristik spesies telah memengaruhi distribusi pergeseran rentang spesies selama 120 tahun terakhir.

Perubahan iklim merupakan ulah tangan manusia sendiri?

Ilustrasi limbah plastik. Sumber: pixabay

Terjadinya perubahan iklim ini tentu disebabkan oleh aktivitas manusia. Secara sadar maupun tidak, kegiatan di bidang industri melepaskan gas rumah kaca yang menyebabkan perubahan cuaca maupun iklim terjadi, contohnya produksi semen, baja, dan bahan-bahan kimia. Selain itu, proses industri tertentu dapat melepaskan gas rumah kaca sintetis yang kuat seperti hidrofluorokarbon (HFC) yang kerap digunakan sebagai penyejuk udara.

Tak hanya itu, perubahan lahan akibat penggusuran tanah maupun penebangan pohon di hutan menjadi lahan pertanian atau daerah perkotaan melepaskan simpanan karbon dan mengurangi kapasitas bumi untuk menyerap CO2. Perubahan penggunaan lahan juga mempengaruhi pola iklim lokal dan regional, yang menyebabkan perubahan pola curah hujan dan suhu. Dari hal-hal diatas, dampak yang signifikan pun dapat diamati dan terasa dalam kehidupan sehari-hari, seperti kenaikan suhu global, perubahan pola curah hujan, peristiwa cuaca ekstrem yang lebih sering dan parah, naiknya permukaan laut, dan pergeseran ekosistem dan habitat.

Baca Juga



Strategi apa yang tepat dalam penanganan perubahan iklim?

Ilustrasi landscape hijau perkotaan. Sumber: pixabay

Nature-based solutions adalah pengelolaan berkelanjutan dan penggunaan fitur dan proses alam untuk mengatasi tantangan sosial-lingkungan. Strategi ini memanfaatkan ekosistem dan keanekaragaman hayati untuk memberikan pendekatan yang berkelanjutan dan hemat biaya untuk mengatasi dan mengurangi dampak perubahan iklim, ketahanan air, polusi air, ketahanan pangan, kesehatan manusia, hilangnya keanekaragaman hayati, dan manajemen risiko bencana. Tindakan apa saja yang bisa dilakukan dalam nature-based solutions.

  1. Reboisasi dan restorasi hutan

Menanam pohon dan penghijauan hutan kembali merupakan upaya untuk memulihkan hutan. Hutan sendiri bertindak sebagai penyerap karbon dioksida (CO2) dari atmosfer, dimana pohon menyerap CO2 selama fotosintesis dan menyimpan sejumlah besar karbon, sehingga berkontribusi terhadap mitigasi perubahan iklim. Setelah itu, perlu adanya pengelolaan hutan dalam rangka melindungi dan menjaga kelestarian hutan yang ada dengan langkah-langkah seperti mengurangi penebangan, meningkatkan kesadaran saat mempromosikan penanaman yang bertanggung jawab, dan meningkatkan regenerasi hutan.

  1. Urban Greening

Tindakan ini menyiasati penghijauan perkotaan dengan mengintegrasikan “alam” ke daerah perkotaan, seperti taman, rooftop, maupun landscape yang diubah sebagai infrastruktur hijau untuk membantu mengurangi cuaca panas di tengah perkotaan, meningkatkan kualitas udara, dan meningkatkan kesejahteraan penduduk kota secara keseluruhan. Tanaman hijau yang bisa ditanam di pinggir jalan maupun tempat akses publik perkotaan juga membantu dalam penyerapan karbon.

  1. Pengelolaan Sumber Mata Air

Sumber mata air alami seperti sungai, danau, dan daerah aliran sungai (DAS) dapat membantu distribusi aliran air, mengurangi risiko banjir, dan mendukung konservasi keanekaragaman hayati. Pembuangan limbah sembarangan maupun eksploitasi air yang berlebihan perlu ditegaskan karena air berperan dalam penyimpanan karbon dan habitat bagi kehidupan akuatik. Sehubungan dengan permasalah air, nature-based solutions dapat mencapai hal berikut menurut Laporan Pembangunan Air Dunia 2018 oleh UN-Water:

  • Meningkatkan ketersediaan air melalui penggunaan proses alami (misalnya, retensi kelembaban tanah, pengisian air tanah),
  • Meningkatkan kualitas air (misalnya, lahan basah alami dan lahan basah buatan untuk mengolah air limbah), dan
  • Mengurangi risiko yang terkait dengan bencana terkait air dan perubahan iklim (misalnya, restorasi dataran banjir, atap hijau).

Baca Juga:



Apakah Nature-Based Solutions sudah diterapkan?

Ilustrasi menanam. Sumber: pixabay

Dilansir melalui laman WRI Indonesia, berbagai komunitas penduduk lokal, organisasi non-profit, kelompok universitas, dan pemerintahan di Demak telah bekerja sama dalam proyek “Membangun dengan Alam” untuk merestorasi hutan bakau sepanjang 12 mil. Penduduk lokal di Demak membantu membangun penghalang sementara dari tiang dan semak belukar untuk memungkinkan mangrove beregenerasi secara alami yang akan melindungi daerah pedalaman dari erosi lebih lanjut. Proyek yang dikelola oleh Wetlands International ini telah meningkatkan ketahanan iklim kabupaten tersebut, melindungi masyarakat dari banjir pesisir dan menyerap karbon dioksida dari atmosfer.

Nature-based solutions menjadi upaya dalam menghadapi tantangan alam di era pembangunan yang berkelanjutan atau ​Sustainable Development Goals (SDGs) dengan menggabungkan budidaya berbasis alam dengan kegiatan yang dapat menguntungkan lingkungan dan manusia pada saat yang bersamaan.

#zonaebt #sebarterbarukan #ebtheroes

Editor: Azahra Nabila

Referensi:

[1] Climate change has increased diversity of butterflies in Sweden and Finland, may have major ecosystem consequences

[2] 3 Steps to Scaling Up Nature-Based Solutions for Climate Adaptation

[3] Apa itu Nature-based Solutions?

[4] Mengatasi Masalah Lingkungan dan Sosial Dengan Nature Based Solutions

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

3 Comment

  1. Wow, amazing blog format! How long have you been running a blog for?
    you made blogging glance easy. The entire look of your site is wonderful, as well as the content!
    You can see similar here e-commerce

  2. Thanks on your marvelous posting! I truly enjoyed reading it,
    you’re a great author. I will be sure to bookmark your blog and will often come
    back very soon. I want to encourage you to continue your great work,
    have a nice weekend! I saw similar here: Sklep online

  3. You can chat with random girls from the Netherlands and have video calls with them with Random Stranger Chats