Keberlangsungan Hidup Terancam, Sebagian Besar Akibat Ulah Manusia?

Ilustrasi planet tercemar. Sumber: pixabay
  • Aktivitas manusia meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer.
  • Perubahan iklim secara tegas disebabkan oleh aktivitas manusia dan mempengaruhi setiap sudut daratan, udara, dan laut.
  • Pencemaran yang terus terjadi mempercepat pemanasan global, mengurangi keanekaragaman hayati, dan merusak lingkungan.

Keberlanjutan sumber daya alam dan ancaman perubahan lingkungan merupakan masalah serius yang tengah dihadapi dunia saat ini. Para ilmuwan di seluruh dunia setuju bahwa pemanasan global sedang terjadi, dan aktivitas manusialah yang menyebabkannya. Berdasarkan sebuah studi penting pada tahun 2013, 10.306 ilmuwan dievaluasi untuk mengonfirmasi bahwa lebih dari 97 persen ilmuwan setuju dan bahwa pemanasan global sebagian besar disebabkan oleh manusia. 

Pemanasan global muncul dari perubahan aliran energi melalui sistem iklim yang dapat berasal dari beberapa kemungkinan faktor pendorong. Pendorong utama yang telah bertindak selama abad terakhir meliputi peningkatan CO2 di atmosfer dan gas rumah kaca (seperti metana, dinitrogen oksida, dan halokarbon), peningkatan gas rumah kaca terutama ozon, peningkatan aerosol, fluktuasi matahari (perubahan kecerahan matahari), dan letusan gunung berapi. Berdasarkan faktor pendorong yang sudah disebutkan sebelumnya, fluktuasi matahari dan letusan gunung berapi sepenuhnya terjadi secara alami, sedangkan tiga lainnya sebagian besar disebabkan oleh pengaruh manusia.

Peningkatan konsentrasi CO2 menjadi pemicu adanya perubahan iklim global

Ilustrasi polusi akibat limbah pabrik. Sumber: pixabay

Fenomena perubahan iklim yang terjadi di Indonesia semakin mengkhawatirkan. Tanpa disadari, aktivitas manusia justru ‘menyumbang’ pada peningkatan emisi gas rumah kaca yang melepaskan gas-gas seperti CO2 ke atmosfer. Penggunaan bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam untuk energi termal dan transportasi merupakan sumber emisi karbon dioksida (CO2). Beberapa proses industri, seperti produksi semen, baja, kimia, dan petrokimia, serta pengolahan dan pembuangan limbah organik juga menghasilkan gas rumah kaca. Berdasarkan hasil monitoring yang dilakukan oleh BMKG di stasiun pengamatan Global Atmosphere Watch Bukit Kototabang, ditunjukkan bahwa konsentrasi gas CO2 di Indonesia telah mencapai 411.1 ppm pada awal tahun 2021, artinya ia mengalami peningkatan signifikan dibandingkan dengan konsentrasi CO2 di tahun 2004 sebesar 372.1 ppm. Dari data tersebut, kita makin tahu Indonesia telah mencapai laju 2ppm/tahun dalam peningkatan konsentrasi CO2 yang menjadi pemicu terjadinya perubahan iklim dalam beberapa dekade mendatang apabila tidak dilakukan aksi mitigasi.

Lalu, langkah apa yang diambil oleh Indonesia dalam menanggapi fenomena tersebut? Sebagai global player dalam aksi mitigasi perubahan iklim, BMKG terus berkontribusi secara nasional dan internasional dalam penyediaan layanan dan informasi mengenai perubahan iklim, kualitas udara, serta pemantauan gas rumah kaca. Salah satu langkah nyata yang dilakukan adalah membangun Tower GRK di Global Atmosphere Watch (GAW) Kototabang, Sumatera Barat. Dalam rangka penguatan dan peningkatan observasi meteorologi dan iklim yang terintegrasi dengan observasi lautan/ samudra, BMKG makin menguatkan observasi dan analisis meteorologi, klimatologi dan oseanografi di perairan Indonesia dalam menghadapi berbagai tantangan akibat perubahan iklim yang ditindaklanjuti dengan modernisasi sistem dan peralatan observasi, analisis, dan pemodelan meteorologi maritim dengan teknologi terkini.

Baca Juga



Ketersediaan lahan serta ‘paru-paru dunia’ yang semakin terkuras di Indonesia

Ilustrasi hutan tercemar. Sumber: pixabay

Salah satu tindakan yang perlu dilarang tegas untuk dilakukan adalah penggundulan maupun perusakan hutan. Walaupun proses pembakaran yang terjadi di hutan atau lahan yang ditutupi oleh vegetasi bisa juga disebabkan oleh faktor alam, ulah tangan manusia sendiri juga berkontribusi sangat besar akan kejadian tersebut terjadi. Skema yang dilakukan pemerintah Indonesia untuk menekan emisi karbon adalah dengan terus mengurangi kejadian kebakaran lahan dan hutan. Mengapa skema tersebut ditekan oleh pemerintah? Saat kebakaran terjadi, karbon yang sebelumnya disimpan dalam biomassa tumbuhan dilepaskan kembali ke atmosfer dalam bentuk gas karbon dioksida (CO2). Inilah yang menyebabkan kebakaran hutan menjadi faktor penting dalam emisi gas rumah kaca dan berkontribusi pada pemanasan global. Tindakan lain yang dilakukan pemerintah adalah kebijakan deforestasi dan rehabilitasi hutan dengan melakukan moratorium kebun sawit (tidak ada lagi izin baru untuk pembukaan kebun sawit di atas kawasan hutan) serta penghentian pemberian izin pada hutan primer, sekunder, dan lahan gambut supaya Indonesia masih memiliki 41,1 juta ha hutan primer, termasuk 15 juta ha yang ada di atas lahan gambut pada tahun 2045.

Baca Juga



Perubahan perlu terjadi, berhenti ‘lempar batu sembunyi tangan’

Ilustrasi krisis klimat. Sumber: pixabay

Disebabkan oleh ulah tangan sendiri dan merasakan dampaknya itu sendiri merupakan gambaran situasi yang pas dalam perubahan iklim. Tingkat pemanasan di bumi yang disebabkan oleh manusia diprediksi akan menyebabkan perubahan signifikan pada kehidupan di sekitarnya seperti lapisan es mencair dengan cepat di Greenland dan Antartika, jumlah bencana alam akan meningkat lima kali lipat selama 50 tahun, permukaan laut global naik 20cm pada abad terakhir dan masih terus meningkat, lautan menjadi 40 persen lebih asam. Semua itu tentu akan mempengaruhi dan bahkan mengganggu keberlangsungan kehidupan manusia dari segi ekonomi, degradasi lahan, pencemaran. Satwa liar serta keanekaragaman hayati lainnya juga terancam akan hilang dan punah. 

Menanggapi perubahan iklim dengan serius kita jadi semakin tahu Indonesia bahwa beralih ke praktik dan kebijakan yang berkelanjutan sangat penting untuk lingkungan yang layak huni bagi generasi mendatang. Memerangi ketidaktahuan dan meningkatkan kesadaran tentang perubahan iklim adalah langkah penting menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan tangguh.

#zonaebt #sebarterbarukan #ebtheroes

Editor: Gabriel Angeline Farenita Kusuma Putri

Referensi:

[1] Langkah Konkret Indonesia Perangi Perubahan Iklim

[2] Climate crisis ‘unequivocally’ caused by human activities, says IPCC report

[3] Climate change: How do we know it is happening and caused by humans?

[4] Are human activities causing climate change?

[5] Scientists Agree: Global Warming is Happening and Humans are the Primary Cause

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

10 Comment

  1. Hi! I just finished reading your blog post, and I must say, it was excellent. Your ability to explain complicated concepts in a simple and engaging way is truly remarkable. Thank you for providing such valuable content. I can’t wait to read more from you in the future.

  2. This was an amazing read! Your insights on this topic are very valuable and have given me a lot to think about. I appreciate the time and effort you put into researching and writing this post. Thank you for sharing your knowledge with us.

  3. Hi there! I must say, this blog post really caught my attention. Your writing style is so captivating, and the way you presented the information made it easy to understand and enjoyable to read. Thank you for sharing your expertise on this topic. I’m eager to see what you write about next.

  4. Hey! I stumbled upon your blog and this post really stood out to me. The way you explained the topic was clear and concise, making it accessible to readers of all backgrounds. Thank you for breaking it down in such an understandable way. Can’t wait to read more from you.

  5. Thank you for this wonderful post! I found it very informative and engaging. Your thorough research and clear writing style made it easy to understand. I appreciate the time and effort you put into creating this valuable content. Keep up the excellent work.

  6. Hi! I wanted to take a moment to thank you for this insightful blog post. Your perspectives on this matter are refreshing and well-articulated. It’s not often that I come across such well-thought-out content. Keep up the excellent work, and I’ll be eagerly awaiting your next update!

  7. Hello! I just wanted to say how much I appreciated this blog post. Your writing is always so engaging and informative. It’s clear that you have a deep understanding of the subject matter. Thank you for sharing your expertise with us. Looking forward to your next post!

  8. Greetings! I found this blog post to be incredibly informative and well-written. Your ability to break down complex topics into easy-to-understand language is truly a gift. Thank you for sharing your knowledge with us. I’m excited to read more of your posts in the future!

  9. Hey there! I wanted to take a moment to let you know how much I enjoyed this blog post. Your insights were incredibly helpful and thought-provoking. It’s clear that you put a lot of effort into your writing. Thank you for sharing your expertise with us. Looking forward to your next post!