- Melelehnya es pegunungan akan menyebabkan kenaikan permukaan laut sehingga dapat mengancam masa depan dataran
- BMKG memperkirakan es pegunungan Papua dapat menghilang sebelum tahun 2026
- Fenomena alam El Nino menjadi salah satu faktor penyebab dari melelehnya es pegunungan Papua
Sobat EBT Heroes, selain menyebabkan kekeringan, perubahan iklim dapat melelehkan sebuah es pegunungan loh. Bagaimana bisa ya?
Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), diperkirakan akibat perubahan iklim es pegunungan Papua akan meleleh dan hanya menyisakan ketebalan es sekitar 6 meter.
Hal tersebut diperkuat saat terjadinya El Nino yang melanda Indonesia pada tahun 2015-2016, menyebabkan peningkatan suhu permukaan bumi. Akibatnya, es pegunungan Papua di Puncak Jaya meleleh hingga 5 meter per tahun.
Mengutip dari pernyataan World Meteorological Organization (WMO), melelehnya es pegunungan akan menyebabkan kenaikan permukaan laut sehingga dapat mengancam masa depan pulau-pulau di dataran rendah.
Tidak hanya itu, melelehnya es pegunungan dapat menyebabkan kenaikan permukaan air laut yang memicu peningkatan suhu laut dan keasaman sehingga dapat membahayakan ekosistem laut.
Fenomena El Nino yang terjadi pada tahun 2023 ini memiliki potensi mempercepat melelehnya es pegunungan Papua. Ekosistem di sekitar es pegunungan terutama salju abadi akan rentan dan terancam.
Baca juga
- Mencairnya Gletser Himalaya Akibat Kenaikan Suhu Bumi
- Cuaca Ekstrem Kian Melanda, Masyarakat Dihimbau Selalu Waspada
Perubahan iklim menjadi salah satu penyebab melelehnya es pegunungan Papua. Pasalnya, keberadaan salju abadi di Pegunungan Papua yaitu Puncak Jaya menjadi daya tarik wisatawan manca negara.
Salju abadi di Puncak Jaya menjadi sebuah keajaiban alam yang menarik perhatian dunia. Tidak heran banyak kalangan ilmuan, peneliti, dan pecinta alam yang datang ke Indonesia untuk melihat salju abadi.
Oleh sebab itu, salju abadi menjadi salah satu daya tarik Indonesia sehingga dunia menjadi makin tahu Indonesia memiliki keindahan alam yang unik.
Bagaimana Kondisi Iklim di Es Pegunungan Papua Saat Ini?
Sejak tahun 2010 Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bersama Ohio State University dari Amerika Serikat, telah melakukan studi analisis paleo-klimatologi pada gletser pegunungan es Puncak Jaya.
Pemantauan dilakukan terus-menerus oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dengan PT Freeport Indonesia terhadap luas dan tebal gletser di pegunungan es Puncak Jaya.
Pada hasil pengamatan yang dilakukan didapatkan bahwa gletser di pegunungan es Puncak Jaya akan meleleh terus-menerus dan mengalami kepunahan.
Pakar Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan bahwa dalam rentang waktu sekitar 2016-2022, laju melelehnya es pegunungan di Puncak Jaya sebesar 2,5 meter per tahun.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan es pegunungan Papua dapat menghilang sebelum tahun 2026. Melelehnya es pegunungan Papua akan terus terjadi hingga seluas 0,23 kilometer persegi pada tahun 2022.
Apa Penyebab Melelehnya Es Pegunungan Papua?
Melelehnya es pegunungan Papua menjadi indikator sekaligus dampak dari perubahan iklim. Melelehnya es pegunungan Papua mencapai 5 meter per tahun, lima kali lipat dari lima tahun sebelumnya.
Ditambah lagi dengan fenomena alam El Nino yang dapat menyebabkan akselarasi melelehnya es pegunungan Papua. Selain itu, penyebab dari melelehnya es pegunungan Papua disebabkan oleh adanya pemanasan global.
Berikut ini bukti nyata yang diakibatkan pemanasan global yang menjadi penyebab melelehnya es pegunungan Papua:
- Kenaikan suhu dunia dengan rata-rata kenaikan 1derajat Celcius sejak akhir abad 19
- Terjadinya cuaca ekstrim seperti gelombang panas dan gelombang panas
- Melelehnya gletser di beberapa wilayah bumi seperti, Pegunungan Alpen, Himalaya, Andes, Alaska, dan Rocky
- Pengurangan es di laut menurun drastis dalam beberapa dekade terakhir
- Tutupan salju berkurang lebih cepat dan mudah mencair dalam 5 dekade
- Permukaa air laut mengalami kenaikan sekitar 20 cm dalam satu abad terakhir
- Tingkat keasaman laut meningkat sekitar 30% dan suhunya semakin hangat sekitar 0,33 derajat Celcius sejak 1969
Baca juga
- Krisis Iklim Terjadi karena Apa? Simak Penyebab hingga Upaya yang Bisa Dilakukan untuk Mencegah Krisis Iklim Berikut Ini
- Pengendalian Dampak Perubahan Iklim Berkelanjutan
Konsekuensi Apabila Es Pegunungan Papua Terus Meleleh
Konsekuensi yang diakibatkan apabila es pegunungan Papua terus meleleh yaitu Indonesia akan kehilangan wisata puncak es ikonik Papua yang menjadi ciri khasnya.
Hal tersebut juga memiliki dampak terhadap tinggi permukaan laut (sea level rise). Permukaan air laut akan mengalami kenaikan sehingga berdampak terhadap letak daratan.
Selain itu, ternyata tempat disekitar es pegunungan Papua menjadi tempat sakral bagi suku sekitarnya. Apabila es pegunungan Papua terus meleleh dan hilang, akan berdampak terhadap keberlangsungan kehidupan suku lokal tersebut. Mereka akan kehilangan tempat sakral yang menjadi kepercayaan suku tersebut.
Konsekuensi lainnya yaitu terganggunya kehidupan flora dan fauna yang ada di sekitar es pegunungan Papua. Banyak flora dan fauna yang mulai punak karena tidak dapat beradaptasi dengan perubahan yang ada.
Oleh karena itu, diperlukan peningkatan kesadaran tentang pentingnya menjaga lingkungan. Selain itu diperlukan upaya mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim yang dilakukan oleh pemerintah bersama masyarakat.
Pengurangan emisi gas rumah kaca dan penggantian energi fosil dengan energi terbarukan menjadi salah satu cara penting yang harus dilakukan. Adanya suatu program yang dapat mengukur parameter lingkungan menjadi langkah yang harus dilakukan.
#zonaebt #sebarterbarukan #ebtheroes
Editor: Nur Wasilatus Sholeha
Referensi:
[1] BMKG Ingatkan Ancaman Petaka Baru, Es Puncak Jaya Mau Punah