Telisik Cerita Solar Micro Grid di Prai Witu

  • Prai Witu adalah salah satu desa yang ada di wilayah Kabupaten Sumba Timur, NTT.
  • Dulu Desa Prai Witu belum terjamahi dengan aliran listrik.
  • Bagaimana keadaan Desa Prai Witu kini?

Kerja sama Pemerintah Indonesia dengan Perusahaan besar asal Amerika Serikat pada tahun 2017 sempat memberi dampak yang sangat berarti bagi Desa Prai Witu. Dengan pemasangan Solar Micro Grid yang dilakukan pada tahun 2017 lalu disebutkan bahwa dalam dua tahun mampu menurunkan 3% pengguna energi tidak terbarukan.

Walaupun harga per-kWh yang ditawarkan sedikit lebih mahal dari subsidi listrik dari PLN, tetapi dengan adanya Solar Micro Grid masyarakat desa yang belum terhubung dengan jaringan listrik PLN mampu merasakan adanya listrik.

Baca Juga:


Ketahui Dampak PLTS Jika Tidak Mampu Beroperasi

Harga Baterai Akan Turun, Masyarakat Siap Genjot Penggunaan Panel Surya


Dari 11 micro grid yang dipasang pada Desa tersebut mampu untuk menghidupi 300 lampu penerangan jalan sepanjang 48 km dan lebih dari 850 rumah serta 50 fasilitas umum. Tidak hanya itu, masyarakat juga kini mampu beraktivitas lebih berkat adanya aliran listrik ini.

Beberapa bulan setelah instalasi dilakukan, terdapat beberapa kendala yang dialami oleh micro grid seperti beberapa baterai sudah ada yang bocor dan beberapa peralatan juga terbakar, walaupun perusahaan telah memberikan garansi 10 tahun untuk baterai. Namun, perusahaan tidak mampu memberikan kesepakatan yang menjanjikan.

Terlebih lagi setelah 5 tahun beroperasi salah satu bank baterai yang ada tidak lagi mampu beroperasi. Pada saat itu, masyarakat kembali hidup dengan cara lama. Jika ada yang bepergian keluar rumah perlu mempersiapkan sebuat senter.

Baca Juga:


Bingung Cara Membersihkan Panel Surya? Biar Tahu Simak Artikel Ini

Baca Ini Jika Ingin Merancang Panel Surya Sendiri!


Tidak hanya itu, tantangan besar juga dirasakan oleh petugas Kesehatan saat melakukan pemeriksaan di Puskesmas ketika malam yang memerlukan bantuan senter dari handphone, bahkan hingga pemanfaatan lampu darurat untuk memperoleh sumber penerangan tambahan dari lampu emergency dengan sumber accuu.

Untuk memperbaiki kerusakan tersebut diperkirakan membutuhkan sekitar 1 miliar untuk biaya perawatannya, dan dana tambahan sekitar 8 miliar untuk memperbaiki bank baterai tersebut.

Oleh karena listrik tidak lagi mampu dimanfaatkan oleh masyarakat, dan dana hibah dari pemerintah hanya mampu menyanggupi kebutuhan hingga tahun 2021 kini perusahaan yang mengelola micro grid tersebut sudah berhenti beroperasi.

Zonaebt.com

Renewable Conten Provider

#zonaebt #energisurya #praiwitu #solarmicrogrid #microgrid

Editor: Riana Nurhasanah

Referensi

https://www.bloomberg.com/news/features/2022-03-24/challenges-of-a-solar-microgrid-project-in-indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1 Comment