- Lampu bertenaga surya merupakan energi yang murah dan hemat untuk penerangan jalan.
- Energi yang dihasilkan gratis, berasal dari energi matahari yang tak terbatas.
- Teknologi yang efektif dan efisien dari segi pemasangan dan perawatan.
Jalan menjadi infrastruktur yang sangat penting di mana pun dan kapan pun. Akses terhadap jalan merupakan permasalahan yang penting. Akan tetapi, terdapat satu permasalahan terkait hal itu, yakni keterbatasan penglihatan karena tidak adanya fasilitas penerangan terhadap jalan pada malam hari. Terdapat suatu solusi berupa teknologi yang menjawab pertanyaan tersebut, yakni lampu tenaga surya.
Lampu tenaga surya membantu dalam penerangan bahkan di jalanan terpencil. Lantaran lampu yang satu ini berbeda dengan lampu konvensional yang menggunakan kabel. Lampu penerangan membantu masyarakat dalam akses terhadap jalan pada saat kondisi gelap. Sobat EBT Heroes pasti pernah melihatnya di lingkungan sekitar tempat kalian, bukan!
Baca Juga
- Bagaimana Bisa Pohon Dapat Menghasilkan Energi Listrik?
- Cara Bikin Power Bank Sederhana dari Energi Sinar Matahari
Lampu Penerangan Jalan Tenaga Surya di Indonesia
Penggunaan minyak dan batu bara semakin menipis seiring berjalannya waktu. Pengembangan energi terbarukan didorong untuk mencegah dan mengatasi permasalahan tersebut. Energi terbarukan memiliki potensi yang sangat besar di kehidupan kita khususnya Indonesia. Indonesia berada di wilayah tropis dengan sinar matahari yang selalu ada sepanjang tahun. Energi surya menjadi elemen potensial di Indonesia untuk pengembangan energi ramah lingkungan.
Lampu tenaga surya dimanfaatkan dan dikembangkan secara bertahap di Indonesia. Lampu tersebut digunakan untuk penerangan jalan hingga yang berada di kawasan terpencil. Kementerian ESDM melalui Ditjen EBTKE meresmikan pemasangan 450 unit penerangan jalan umum tenaga surya (PJU-TS) di Provinsi Papua. Lampu tersebut diharapkan dapat menjadi penerangan di tengah gelapnya jalan di desa-desa di Papua. Selain itu, Kabupaten Gresik dan Lamongan, Jawa Timur juga menjadi tempat peresmian pemasangan PJU-TS.
Program PJU-TS merupakan program pemerintah dalam rangka penghematan energi untuk memberikan penerangan kepada masyarakat. Energi tersebut, yakni energi yang ramah lingkungan dan bukan energi fosil yang menghasilkan emisi yang tinggi. Secara tidak langsung, penerangan pikiran juga dilakukan melalui artikel ini karena Sobat EBT Heroes makin tahu indonesia melalui program pengembangan energi terbarukan.
Cara Kerja Lampu Penerangan Jalan Tenaga Surya
Lampu penerangan jalan dapat dipasang di banyak tempat, seperti jalanan raya, taman kota, dan lain-lain. Memiliki masa hidup hingga 25 tahun, dan kurang lebih bekerja dengan sistem sama seperti yang ada pada panel surya. Lampu menyala pada sore hari dan padam pada pagi hari. Lampu menyala ketika terdapat kabut atau asap meskipun pada siang hari. Sistem pemasangan yang cepat dan mudah menjadi solusi dalam mengatasi kebutuhan penerangan jalan umum.
Terdapat 5 komponen penting dalam lampu penerangan jalan tenaga surya. Komponen tersebut, yakni panel surya, Arduino UNO, Sensor LDR (Light Dependent Resistor), Baterai Lithium Ion, dan Sensor MQ-2. Panel surya sudah tidak asing lagi bagi Sobat EBT Heroes, yakni teknologi yang mengubah radiasi sinar matahari menjadi energi listrik secara langsung.
Arduino UNO merupakan pengendali mikro single-board yang bersifat open-source. Turunan dari Wiring platform yang dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang. Arduino UNO memuat semua yang dibutuhkan untuk menunjang mikro kontroler. Proses penghubungan yang mudah ke sebuah komputer dengan sebuah kabel USB atau mensuplainya dengan sebuah adaptor AC ke DC atau menggunakan baterai untuk memulainya.
Light Dependent Resistor atau LDR merupakan jenis Resistor yang nilai hambatannya tergantung pada intensitas cahaya yang diterimanya. Pada saat cahaya terang, hambatan LDR akan turun. Pada saat kondisi gelap, hambatannya LDR akan naik. Fungsi komponen tersebut, yakni menghantarkan arus listrik jika menerima sejumlah intensitas cahaya (kondisi terang) dan mengahambat arus listrik dalam kondisi gelap.
Baterai Lithium Ion adalah baterai yang dapat diisi ulang dan ramah lingkungan. Baterai tersebut tidak mengandung bahan-bahan berbahaya seperti Ni-Cd dan Ni-MH. Sementara itu, Sensor MQ-2 merupakan sensor yang digunakan untuk mendeteksi konsentrasi gas yang mudah terbakar di udara serta asap dan output membaca sebagai tegangan analog.
Secara garis besar, lampu penerangan jalan tenaga surya dapat dijelaskan mulai dari proses pemasangan alat. Lampu penerangan jalan yang telah dipasang akan membaca keadaan sekitar melalui Sensor LDR dan MQ-2. Apabila nilai resistensi atau hambatan kedua sensor tinggi, lampu tidak akan menyala. Akan tetapi, lampu dapat menyala apabila nilai resisten atau hambatan kedua sensor rendah.
Baca Juga
- Panel Surya Sederhana yang Dapat Dipasang Sendiri di Rumah
- Mengenal Inverter, Komponen Penting dalam Panel Surya
Manfaat Lampu Penerang Jalan Tenaga Surya
Tenaga surya semakin banyak digunakan sebagai sumber lampu penerangan jalan di seluruh dunia. Lampu bertenaga surya membantu dalam proses transisi menuju energi terbarukan. Pemerintah harus andil dalam penyediaan dan pemasangan lampu penerangan jalan tersebut di seluruh wilayah di Indonesia. Masyarakat termasuk Sobat EBT Heroes juga harus andil dalam mengimplementasikan upaya tersebut. Lampu bertenaga surya memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh lampu konvensional.
Pemasangan lampu bertenaga surya tersebut cukup mudah apabila dibandingkan dengan lampu konvensional. Lampu konvensional melalui proses pemasangan pipa kabel hingga penggalian parit kabel. Lampu penerangan jalan tersebut juga tidak berdampak buruk bagi lingkungan. Tidak adanya polusi udara hingga suara serta tidak mengeluarkan gas berbahaya seperti karbondioksida.
Energi yang dibutuhkan melimpah karena berasal dari matahari. Perawatan lampu penerangan jalan bertenaga surya juga cukup mudah dan tidak rumit. Selain itu, terdapat fitur otomatis lampu yang membuatnya lebih mengesankan dan ekonomis dibandingkan dengan penerangan konvensional. Tidak memerlukan campur tangan manusia sepanjang waktu.
#zonaebt #energiterbarukan #sobatheroes
Editor: Himatul Azqiya
Referensi:
[1] Lampu Penerangan Jalan Otomatis Berdasarkan Intensitas Cahaya dan Keberadaan Kabut atau Asap
[3] 450 Lampu Tenaga Surya Disebar ke Papua, Jalan di 3 Kabupaten Ini Tak Lagi Gelap
2 Comment