- Sejarah Eksplorasi dan Pengembangan Energi Panas Bumi di Indonesia
- Panas Bumi Sebagai Sumber Energi Terbarukan
- Keuntungan Penggunaan Panas Bumi Yang Ramah Lingkungan
Panas bumi adalah salah satu sumber energi terbarukan yang memiliki potensi besar untuk digunakan dan dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif yang ramah lingkungan. Dalam beberapa decade terakhir, panas bumi menjadi focus perhatian banyak negara di seluruh dunia sebagai solusi untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan gas bumi. Panas bumi harus dikenali dari beberapa aspek sejarah, manfaat, potensi, dan sebagainya.
Panas bumi adalah energi termal yang disimpan didalam bumi dan dapat diekstraksi untuk digunakan sebagai sumber energi. Proses ekstraksi panas bumi melibatkan pemboran sumur panas di lokasi-lokasi di mana panas bumi tersedia secara alami, seperti daerah-daerah geothermal atau daerah-daerah vulkanik.
Sejarah Eksplorasi dan Pengembangan Energi Panas Bumi di Indonesia
Sejarah pengembangan energi panas bumi di Indonesia pada tahun 1974 ketika dibangunnya Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) pertama di Kamojang, Jawa Barat. Pada 1980-an, usaha pengembangan panas bumi semakin berkembang dan ditandai dengan keluarnya Keppres No. 22 Tahun 1981 untuk menggantikan Keppres No. 16 Tahun 1974. Saat ini, Indonesia ,e,iliki sejumlah pembangkit listrik tenaga panas bumi yang tersebar di berbagai wilayah, seperti PLTP Sibayak dan PLTP Sarulla.
Eksplorasi dan pengembangan energi panas bumi di Indonesia dimulai pada awal tahun 1970-an, ketika pemerintah Indonesia melihat potensi besar dari sumber daya energi tersebut. Pada tahun 1974, pembangkit listrik tenaga panas bumi pertama di Indonesia, yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Kamojang, diresmikan di Jawa Barat.
Setelah itu, pemerintah Indonesia semakin fokus pada pengembangan energi panas bumi dan membentuk Badan Pengusahaan Geothermal (BPG) pada tahun 1976 untuk mengelola potensi energi panas bumi di Indonesia. Pada tahun 1983, dibangunlah Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi di Lahendong, Sulawesi Utara, yang merupakan pembangkit listrik tenaga panas bumi terbesar di Indonesia saat itu.
Pada tahun 1994, BPG diubah menjadi PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), yang bertanggung jawab atas pengelolaan energi panas bumi di Indonesia. Selama tahun 1990-an dan 2000-an, pengembangan energi panas bumi di Indonesia semakin pesat, dengan berdirinya beberapa pembangkit listrik tenaga panas bumi di berbagai daerah di Indonesia, seperti Gunung Salak, Ulubelu, dan Sorik Marapi.
Pada tahun 2017, pemerintah Indonesia meluncurkan Rencana Aksi Nasional Energi Terbarukan (RAN-ET) yang menargetkan pemanfaatan energi panas bumi sebesar 7,2 GW pada tahun 2025. Pada tahun 2019, total kapasitas pembangkit listrik tenaga panas bumi di Indonesia mencapai 2,1 GW, atau sekitar 6% dari total kapasitas pembangkit listrik di Indonesia.
Meskipun pengembangan energi panas bumi di Indonesia menghadapi beberapa tantangan seperti masalah keuangan dan regulasi yang belum mapan, namun potensi besar dari sumber daya energi ini tetap membuat pemerintah Indonesia dan investor terus berinvestasi dan mengembangkan teknologi untuk mengoptimalkan penggunaan energi panas bumi Potensi pengembangan energi panas bumi di Indonesia sangat besar karena sumber dayanya melimpah. Energi panas bumi juga merupakan sumber energi yang relative ramah lingkungan dari panas dalam tanah.
Baca Juga :
- Sejarah Pembangkit Listrik Bersumber Energi Panasbumi di Indonesia
- Ini Dia Sebaran Pembangkit Listrik Panas Bumi di Indonesia
- Cerita Geothermal
Panas Bumi Sebagai Energi Terbarukan
Panas bumi merupakan salah satu sumber daya energi terbarukan yang paling menjanjikan, karena energi ini dapat dihasilkan secara terus-menerus dan tidak terbatas oleh waktu. Panas bumi berasal dari sumber daya alam yang tersedia di bawah permukaan bumi dan dapat digunakan untuk menghasilkan listrik atau pemanasan.
Dalam penggunaannya sebagai sumber energi terbarukan, panas bumi dapat membantu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang jumlahnya semakin menipis dan berkontribusi terhadap pemanasan global dan perubahan iklim. Selain itu, panas bumi juga dapat membantu mengurangi polusi udara karena tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca dan partikel-partikel berbahaya.
Sumber daya panas bumi sendiri memiliki potensi yang sangat besar di banyak negara, termasuk Indonesia. Potensi energi panas bumi di Indonesia tercatat mencapai sekitar 28.000 MW, dengan sebagian besar terletak di wilayah Indonesia bagian Barat. Hal ini menjadikan panas bumi sebagai salah satu potensi sumber energi terbarukan yang paling menjanjikan di Indonesia.
Namun, seperti halnya dengan sumber daya energi terbarukan lainnya, penggunaan energi panas bumi juga memiliki tantangan dan risiko yang perlu dikelola dengan baik, seperti dampak lingkungan, biaya produksi yang relatif tinggi, serta masalah teknis dan manajerial dalam pengembangan dan pengoperasian. Oleh karena itu, pengembangan energi panas bumi harus dilakukan secara hati-hati dan berkelanjutan untuk meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan manfaatnya sebagai sumber energi terbarukan.
Keuntungan Penggunaan Panas Bumi yang Ramah Lingkungan
Penggunaan panas bumi sebagai sumber energi memiliki keuntungan yang signifikan dari segi lingkungan, berikut adalah beberapa di antaranya:
- Tidak memproduksi emisi gas rumah kaca:
Panas bumi tidak memproduksi emisi gas rumah kaca seperti karbon dioksida dan metana, yang merupakan penyebab utama dari perubahan iklim dan pemanasan global.
2. Tidak membutuhkan bahan bakar fosil:
Penggunaan energi panas bumi tidak membutuhkan bahan bakar fosil seperti batubara, minyak, dan gas, yang merupakan sumber energi yang tidak terbarukan dan mempunyai dampak negatif pada lingkungan
3. Berkelanjutan:
Energi panas bumi dapat dihasilkan secara berkelanjutan, karena sumber daya alamnya tidak akan habis dan dapat diperbaharui dengan sendirinya.
4. Dapat mengurangi polusi:
Dengan menggunakan energi panas bumi sebagai sumber energi, dapat membantu mengurangi polusi udara dan air yang dihasilkan oleh industri energi, seperti polusi dari pembakaran bahan bakar fosil
5. Mengurangi penggunaan bahan bakar fosil:
Dengan menggantikan penggunaan bahan bakar fosil dengan energi panas bumi, dapat membantu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan meminimalkan dampak negatif yang dihasilkan oleh produksi dan penggunaan bahan bakar fosil.
6. Meningkatkan keamanan energi:
Penggunaan energi panas bumi dapat meningkatkan keamanan energi suatu negara, karena sumber daya alamnya tidak bergantung pada pasokan dari luar negeri.
7. Meningkatkan keberlanjutan:
Dengan menggantikan sumber energi yang tidak terbarukan dengan energi panas bumi yang terbarukan, dapat membantu membangun sistem energi yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.
8. Dapat berkontribusi signifikan bagi perlindungan alam dan perubahan iklim
9. Memiliki potensi besar dan stabil dalam memenuhi kebutuhan energi
10. Sumber energi terbarukan yang dapat diperbaharui secara alami
Dengan demikian, penggunaan energi panas bumi sebagai sumber energi memiliki banyak keuntungan dari segi lingkungan, sehingga semakin banyak negara dan perusahaan yang beralih ke penggunaan energi panas bumi untuk memenuhi kebutuhan energi mereka.
Namun, terlepas dari keuntungan di atas, pemanfaatan energi panas bumi juga memiliki beberapa kekurangan seperti biaya investasi yang tinggi, resiko geologis yang mungkin terjadi selama eksplorasi, dan pengembangan sumber daya panas bumi.
Baca juga :
#zonaebt #sobatheroes #energiterbarukan
Editor: Himatul Azqiya
Referensi :
[2] Geo Dipa Energi
[3] Mengenal Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Pertama Di Indonesia
1 Comment