Peran Strategis CCS dalam Transisi ke Ekonomi Rendah Karbon

Lingkungan bersih dan hijau dari citra radar. Source: Freepik
  • Pertumbuhan CCS di seluruh dunia sangat dipengaruhi oleh kebijakan dan regulasi yang diterapkan.
  • Industri adalah salah satu sektor yang paling banyak menghasilkan emisi karbon.
  • Kemajuan teknologi dan penurunan biaya, penerapan CCS diharapkan akan semakin meluas.

Carbon Capture and Storage (CCS) adalah teknologi untuk menangkap dan menyimpan karbon dioksida (CO2) hasil pembakaran bahan bakar fosil sebelum dilepaskan ke atmosfer. Teknologi ini dianggap sebagai solusi penting untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan membantu mitigasi perubahan iklim. Namun, respons global terhadap CCS bervariasi, tergantung pada kebijakan dan kesiapan teknologi di setiap negara. Artikel ini akan membahas kebijakan yang mengatur CCS, peran CCS dalam industri, serta prospek teknologi ini di masa depan.

Kebijakan dan Regulasi

Pertumbuhan Carbon Capture and Storage (CCS) di seluruh dunia sangat dipengaruhi oleh kebijakan dan regulasi yang diterapkan di masing-masing negara. Beberapa negara telah mengadopsi kebijakan yang mendukung pengembangan dan penerapan CCS, sementara yang lain masih dalam tahap awal.

Di Amerika Serikat, kebijakan 45Q memberikan insentif pajak bagi perusahaan yang menerapkan teknologi CCS. Insentif ini bertujuan untuk mendorong perusahaan mengadopsi teknologi tersebut guna mengurangi emisi karbon. Selain itu, ada juga dukungan dari pemerintah federal dan negara bagian yang memfasilitasi pengembangan proyek-proyek CCS.

Di Eropa, Uni Eropa telah mengadopsi berbagai kebijakan untuk mendukung pengembangan CCS, termasuk European Green Deal yang bertujuan mencapai netralitas karbon pada tahun 2050. Negara-negara seperti Norwegia dan Inggris menjadi pelopor dalam penerapan CCS dengan mengembangkan proyek-proyek besar yang didukung oleh pemerintah dan sektor swasta. Norwegia, misalnya, telah mengembangkan proyek Northern Lights, yang merupakan bagian dari strategi nasional untuk mengurangi emisi karbon.

Di Tiongkok, CCS menjadi bagian integral dari strategi nasional untuk menurunkan emisi karbon. Pemerintah Tiongkok telah mengadopsi berbagai kebijakan untuk mendukung pengembangan CCS, termasuk insentif keuangan dan regulasi yang mendukung. Selain itu, Tiongkok juga melakukan penelitian dan pengembangan (R&D) untuk meningkatkan efisiensi serta efektivitas teknologi CCS.

Baca juga:



Namun, tidak semua negara memiliki kebijakan yang mendukung CCS. Beberapa negara menghadapi tantangan dalam mengimplementasikan regulasi dan kebijakan yang mendukung teknologi ini. Kurangnya dukungan finansial serta regulasi yang belum jelas menjadi hambatan utama bagi perkembangan CCS di beberapa wilayah. Oleh karena itu, diperlukan upaya kolaboratif antara pemerintah, industri, dan lembaga penelitian untuk mengatasi hambatan tersebut.

Peran CCS di Sektor Industri

Kenampakan suatu tempat aktivitas industri. Source: Freepik

Industri merupakan salah satu sektor dengan tingkat emisi karbon tertinggi, sehingga penerapan Carbon Capture and Storage (CCS) sangat penting untuk mengurangi dampak lingkungan. Teknologi CCS menawarkan solusi dengan menangkap karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan dalam proses industri, lalu menyimpannya di bawah tanah atau memanfaatkannya untuk keperluan industri lainnya.

Salah satu industri yang paling terdampak oleh emisi karbon adalah industri baja, yang merupakan salah satu penghasil emisi karbon terbesar di dunia. Proses produksi baja melibatkan pembakaran bahan bakar fosil yang menghasilkan sejumlah besar CO2. Dengan mengadopsi teknologi CCS, industri baja dapat secara signifikan mengurangi emisi karbon dan berkontribusi pada upaya mitigasi perubahan iklim.

Namun, penerapan CCS di industri baja menghadapi berbagai tantangan. Salah satu kendala utama adalah biaya investasi yang tinggi. Teknologi CCS membutuhkan investasi besar untuk pembangunan infrastruktur serta biaya operasional yang signifikan. Selain itu, masalah kematangan teknologi juga menjadi hambatan. Beberapa metode CCS masih dalam tahap pengembangan dan perlu diuji lebih lanjut untuk memastikan efektivitas serta keandalannya.

Industri lain yang dapat memanfaatkan CCS adalah industri semen. Setelah industri baja, industri semen menjadi salah satu penghasil emisi karbon terbesar. Proses produksi semen melibatkan pembakaran batu kapur, yang menghasilkan CO2 dalam jumlah besar. Dengan menerapkan teknologi CCS, industri semen dapat menangkap dan menyimpan emisi CO2, sehingga mengurangi jejak karbonnya secara signifikan.

Selain industri baja dan semen, sektor minyak dan gas juga dapat memanfaatkan teknologi CCS. Beberapa perusahaan minyak dan gas telah mengadopsi teknologi ini untuk menangkap CO2 yang dihasilkan selama proses produksi. CO2 yang ditangkap dapat disimpan di bawah tanah atau dimanfaatkan untuk Enhanced Oil Recovery (EOR), yaitu proses peningkatan produksi minyak dengan menyuntikkan CO2 ke dalam reservoir minyak untuk meningkatkan ekstraksi.

Masa Depan CCS

Lingkungan yang hijau nan bersih berdekatan dengan tempat industri. Source: Freepik

Dengan kemajuan teknologi dan penurunan biaya, penerapan Carbon Capture and Storage (CCS) diharapkan akan semakin meluas di masa depan. Beberapa faktor utama yang akan mempengaruhi perkembangan CCS meliputi dukungan kebijakan, pendanaan, serta sinergi antara industri dan pemerintah.

Pertama, dukungan kebijakan memainkan peran penting dalam mendorong pengembangan teknologi Carbon Capture and Storage (CCS). Pemerintah perlu mengadopsi kebijakan yang mendukung pengembangan dan penerapan CCS, termasuk insentif pajak, dukungan finansial, serta regulasi yang jelas dan konsisten. Kepastian regulasi akan memberikan dorongan bagi perusahaan untuk berinvestasi dalam proyek-proyek CCS.

Kedua, pendanaan merupakan faktor kunci dalam pengembangan CCS. Investasi besar diperlukan untuk pembangunan infrastruktur dan operasional teknologi CCS. Oleh karena itu, dukungan finansial dari pemerintah, sektor swasta, dan lembaga keuangan internasional sangat penting untuk mempercepat penerapan CCS secara luas.

Ketiga, kolaborasi antara industri, pemerintah, dan lembaga penelitian akan mendorong inovasi serta meningkatkan efisiensi teknologi CCS. Sinergi ini juga memungkinkan pertukaran pengetahuan dan pengalaman, sekaligus membantu pengembangan standar dan best practices yang dapat diterapkan dalam berbagai proyek CCS.

Keempat, perkembangan CCS sangat bergantung pada penelitian dan pengembangan (R&D) yang berkelanjutan. Inovasi dalam teknologi penangkapan, transportasi, dan penyimpanan CO2 akan meningkatkan efisiensi serta efektivitas CCS. Selain itu, solusi baru perlu dikembangkan untuk mengatasi tantangan teknis dan ekonomi dalam penerapan teknologi ini.

Kelima, openerapan CCS juga dipengaruhi oleh kesadaran dan dukungan masyarakat. Edukasi dan kampanye publik mengenai pentingnya CCS dalam mitigasi perubahan iklim akan membantu meningkatkan penerimaan masyarakat terhadap teknologi ini. Dukungan sosial yang kuat dapat mempercepat adopsi CCS dalam berbagai sektor industri.

Baca juga



Carbon Capture and Storage (CCS) merupakan teknologi yang menjanjikan dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan memitigasi perubahan iklim. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, perkembangan global CCS menunjukkan potensi besar untuk diterapkan di berbagai sektor industri.

Dukungan kebijakan yang jelas, insentif keuangan, serta kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta akan menjadi faktor kunci keberhasilan penerapan CCS di masa depan. Dengan kemajuan teknologi dan penurunan biaya, penerapan CCS diharapkan semakin meluas dan berperan penting dalam mendorong transisi menuju ekonomi rendah karbon di berbagai sektor industri.

#zonaebt #EBTHeroes #serbaterbarukan

Editor : Alfidah Dara Mukti

Referensi:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1 Comment