- Inovasi penduduk membangun desa dengan PLTMH.
- Mikrohidro menjadi solusi energi ramah lingkungan.
- PLTMH menjadi teknologi pilihan bidang EBT
Pembangkit Listrik Mikrohidro yang disebut juga PLTMH merupakan pembangkit listrik yang memiliki skala kecil. PLTMH memanfaatkan potensi aliran air yang berada di pedesaan sebagai sumber energi dari sumber daya alam seperti aliran air sungai, air terjun, bahkan saluran irigasi. PLTMH memiliki prosedur kinerja yang cukup sederhana, namun memiliki risiko. Ketika air sungai mengalami kekeringan, maka akan berpengaruh dengan proses kinerja energi potensial air yang berubah menjadi energi listrik.
Saat ini, kondisi cuaca negara Indonesia mengalami musim kemarau panjang. Salah satunya di provinsi Sulawesi Selatan. Belakangan ini sering terjadi pemadaman listrik bergilir dikarenakan debit air yang ada di PLTA sudah berkurang. Air sungai menjadi surut dan mengakibatkan kekurangan sumber air. Namun, untuk PLTMH sendiri, mereka memiliki dam sebagai cadangan air jika terjadi kemarau panjang seperti saat ini. Ketika musim kemarau datang, mesin PLTMH akan tetap berjalan.
Kemarau panjang membuat tidak sedikit penduduk mengalami kekeringan yang juga melanda lahan pertanian masyarakat. Pemerintah Indonesia mengantisipasi kemarau panjang dengan air yang mengalir ke bendungan dan berharap semoga hal tersebut bisa terus berjalan normal sehingga tidak berdampak pada kinerja PLTA. Melihat adanya pemadaman listrik bergilir, Pembangkit Listrik Negara (PLN) meminta maaf kepada masyarakat karena adanya situasi yang tidak nyaman tersebut.

Ilustrasi Wind Turbin. Sumber: unsplash.com
Baca Juga
- Unveiling the Power: Advantages of Hydropower in Indonesia
- Reservoirs and Hydropower in Indonesia: Beauty and Recreation Combined
Inovasi Penduduk Membangun Desa dengan PLTMH

Salah satu penduduk Indonesia membuat inovasi dalam membangun desanya dengan membangun Pembangkit Listrik Mikrohidro. Inovasi tersebut mendapatkan penghargaan pada bidang Sains dan Teknologi. Tidak hanya itu, ia juga mendapatkan penghargaan internasional karena inovasinya yang membangun desa kecil dengan PLTMH. Beliau mengatakan ingin mengembangkan PLTMH di seribu desa di Indonesia karena inovasi ini bisa membantu PLN untuk tidak membakar banyak BBM dengan menggunakan energi bersih yang tentunya sangat bermanfaat untuk warga setempat. Melalui data suatu institut bisnis dan ekonomi, ternyata sudah terbangun 65 PLTMH di desa-desa terpencil. Pada tahun 2020, hasil penelitian mencatat bahwa ada 75 ribu desa yang belum dialiri listrik.
Inovasi ini merupakan pembangkit listrik berbasis masyarakat yang 50 persen hasilnya diberikan kepada masyarakat dan dikelola melalui koperasi. Adanya koperasi tersebut ternyata memberi manfaat ketika PLTMH tidak lagi beroperasi. Koperasi tersebut menjadi modal untuk penduduk setempat. Salah satu PLTMH yang sudah terbangun dan memberi manfaat pada masyarakatnya itu berada di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Dengan adanya hal tersebut, penduduk desa akhirnya punya inovasi lain untuk mengembangkan desanya.
Mikrohidro Solusi Energi Ramah Lingkungan
Kesediaan listrik di Indonesia rupanya belum cukup untuk memenuhi kebutuhan penduduk. Sampai saat ini masih terjadi pemadaman listrik bergilir di daerah-daerah pelosok. Melalui hal tersebut, ditemukan solusi untuk membangun Pembangkit Listrik Mikrohidro. Kinerja dari pembangkit ini dapat mengubah energi air menjadi energi mekanik yang menghasilkan energi listrik. Pembangkit listrik ini menjadi salah satu teknologi yang ramah lingkungan sebab bisa menggunakan sumber daya alam tetapi tidak merusak ekosistemnya.
Baca Juga
- Kunci Keberlanjutan: Peran Utama Energi Terbarukan
- The Hydropower Potential of PLTA Karebbe in South Sulawesi
Peralatan yang digunakan untuk membangun pembangkit listrik ini sebenarnya cukup mudah karena peralatan tersebut sudah ada di Indonesia. Teknologi ini bisa beroperasi hingga lebih dari 15 tahun. Hal ini dapat mendorong masyarakat untuk menjaga kelestarian sumber daya alam agar teknologi tersebut bisa berjalan dengan baik.
Negara Indonesia menjadi negara yang sangat mendukung PLTMH karena ada banyak sumber daya alam yang dimiliki negara Indonesia. Inovasi ini tentunya menjadi teknologi maju untuk negara Indonesia dalam memanfaatkan kekayaan sumber daya alam. Dengan begitu dapat mengurangi pencemaran lingkungan.

PLTMH Menjadi Teknologi Pilihan Bidang EBT
Pemerintah Indonesia telah menargetkan kapasitas pembangkit listrik untuk Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 23 persen untuk tahun 2025. Melihat kinerja PLTMH saat ini, hal tersebut menjadi hal yang meyakinkan untuk masa depan negara dalam bidang EBT. Ada banyak energi terbarukan yang dapat direalisasikan, namun untuk saat ini, Pembangkit Listrik Mikrohidro menjadi teknologi pilihan di bidang EBT menuju negara Indonesia yang maju.
Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) menjadi pilihan karena tidak membutuhkan biaya yang banyak untuk pengoperasiannya. Terutama di negara Indonesia, sudah tersedia banyak sumber daya alam yang dapat mendukung pembangkit ini berjalan. Saat sumber daya alam memadai, maka akan lebih mudah mengembagkan PLTMH. Bahkan dari biaya peralatannya pun tidak begitu mahal. Hal ini terjadi karena Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) menjadi pembangkit listrik dengan skala kecil. Namun, jika ingin membangun PLTMH skala besar, hal tersebut juga bisa dilakukan. Biaya PLTMH skala besar dikenakan sebesar 7 sampai 8,5 sen US dollar per kWh, sedangkan untuk skala kecil dibawah 10 MW besaran yang dikenakan di bawah 950 rupiah per kWh. Dengan keuntungan-keuntungan tersebut, maka Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) bisa mudah dibangun demi menjangkau desa-desa terpencil di Indonesia.
#zonaebt #serbaterbarukan #ebtheroes
Editor: Rewinur Alifianda Hera Umarul
Referensi:
[1] Tri Mumpuni Bangun Desa Lewat Pembangkit Listrik Mikro Hidro
[2] Mikrohidro, Solusi Alternatif Energi Ramah Lingkungan
[3] Pembangkit Listrik Tenaga Hidro Bisa jadi Opsi EBT
[4] PLN Ungkap Debit Air Kurang Penyebab Pemadaman Listrik Bergilir di Sulsel