Reaktor Nuklir Luar Angkasa, Emang Bisa?

Ilustrasi reaktor nuklir Rolls-Royce di bulan. Sumber: voi.id
  • Roket luar angkasa berbahan bakar nuklir dikembangkan NASA sebagai upaya mempermudah manusia dalam eksplorasi antariksa.
  • Mantan astronot NASA bersama perusahaan Canadian Space Mining Corp (CSMC) turut mengembangkan reaktor fisi nuklir luar angkasa di permukaan Bulan.
  • Beberapa negara mulai mengembangkan teknologi luar angkasa meliputi reaktor nuklir antariksa dan propulsi untuk menunjang suplai energi saat misi luar angkasa.

Pernahkah Sobat EBT Heroes membayangkan jika reaktor nuklir dapat dikembangkan di luar angkasa? Pembangunan proyek reaktor nuklir di angkasa lepas bertujuan untuk menghasilkan bahan bakar maupun energi listrik guna kebutuhan penjelajahan antariksa. Agar Sobat EBT Heroes makin tahu Indonesia tentang roket nuklir, pembangkit nuklir antariksa hingga negara-negara yang berinovasi mengembangkan teknologi tersebut, simak artikel berikut ini ya.

Baca juga



Roket Nuklir, Inovasi Amerika Luncurkan Nuklir di Antariksa

Ilustrasi DRACO, proyek roket termal nuklir NASA. Sumber: lakumedia.id

DRACO (Demonstration Rocket for Agile Cislunar Operations) merupakan proyek roket nuklir Badan Antariksa Amerika Serikat, NASA (National Aeronautics and Space Administration) untuk menguji propulsi termal nuklir (NTP). Rencananya, roket tersebut akan lepas landas pada akhir 2025 atau awal 2026 mendatang lebih awal dari rencana peluncuran sebelumnya pada 2027. Untuk menjalankan proyek ini, NASA bekerja sama dengan DARPA (Defense Advanced Research Projects Agency) 2 tahun setelah proyek tersebut mulai dikembangkan DARPA pada 2021.

Lockheed Martin berperan sebagai pihak yang mengembangkan dan membangun DRACO untuk mendukung misi ekplorasi ruang angkasa. BWX Technologies bertugas mengembangkan reaktor nuklir pesawat antariksa dan memproduksi bahan bakar HALEU atau High-Assay Low-Enriched Uranium. Aktivasi mesin nuklir DRACO terjadi setelah roket mencapai posisi orbit sekitar 700-2.000 kilo meter. Mesin roket akan dilengkapi dengan ‘kawat racun’ berupa sepotong logam yang mengasorbsi neutron untuk mencegah terciptanya reaksi berantai dan berperan sebagai batang kendali pada reaktor tenaga nuklir di bumi.

Pengembangan roket sepanjang 12 kaki dengan lebar 18 kaki juga ditujukan untuk mempermudah mobilisasi segala muatan material ke bulan. Reaktor fisi mini dipasang pada roket tersebut guna melepaskan energi panas saat terjadi pemecahan atom. Akibatnya, terciptalah dorongan di luar angkasa setelah gas dipanaskan oleh energi tersebut. Dilansir dari Space, dana yang dikeluarkan untuk proyek DRACO mencapai US$ 499 juta (sekitar Rp. 7,5 triliun). Biaya tersebut sesuai dengan keberhasilan Lockheed dan BWX Technologies sebagai kontraktor proyek.

Mantan Astronot NASA Turut Mengembangkan Reaktor Nuklir Antariksa

Reaktor nuklir untuk proyek di Bulan tengah dipersiapkan oleh Mantan Astronot NASA, Drew Feustel. Sumber: techno.okezone.com

Drew Feustel, mantan astronot NASA berkolaborasi dengan perusahaan Canadian Space Mining Corp (CSMC) untuk menghadirkan bahan bakar baru guna merealisasikan kehidupan manusia masa depan di luar angkasa. Dilansir dari Space, sebanyak 12 orang direkrut oleh Feustel untuk melancarkan misi tersebut, dimana jumlah ini lebih banyak 2 kali lipat dari total tim 5 tahun lalu. Proyek reaktor fisi nuklir Drew Feustel yang dapat diangkut tersebut dijuluki dengan nama Proyek Leunr. Dana yang dikeluarkan CSA untuk riset reaktor luar angkasa ini sebesar US$748 ribu (setara lebih dari Rp. 1 triliun).

Negara-Negara Inovatif yang Mengembangkan Reaktor Nuklir Luar Angkasa

Ilustrasi pangkalan permanen NASA di Bulan sebagai tempat reaktor nuklir. Sumber: newscientist.com

Saat ini banyak negara maju yang mulai mengembangkan teknologi nuklir guna menyediakan energi dalam jumlah besar. Bahkan mereka berlomba-lomba menciptakan pembangkit nuklir antariksa yang dapat berguna untuk menunjang bahan bakar saat misi penjelajahan angkasa luar. Berikut ini merupakan negara-negara yang berinovasi menciptakan reaktor nuklir luar angkasa:

1. Amerika

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di Bulan dikembangkan oleh Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA) yang berkolaborasi dengan Laboratorium Nasional Idaho (INL) Departemen Energi Amerika Serikat (DOE). Reaktor nuklir ini merupakan bagian dari proyek Artemis, dimana NASA memberikan 3 kontrak desain reaktor fisi nuklir kepada Lockheed Martin, Westinghouse, dan Xi (sebuah kolaborasi X-Energy dan Intuitive Machines). Keberhasilan proyek ini menentukan perjalanan ruang angkasa potensial ke Mars.

Berat reaktor tersebut kurang dari 13.200 pon atau 6.000 kilogram dan dapat muat di dalam roket dengan dimensi yang telah ditentukan. Perakitan reaktor dilakukan di Bumi sebelum diluncurkan ke Bulan. Selama 10 tahun, reaktor ini harus menyediakan 40 kilowatt tenaga listrik dan memiliki kontrol suhu yang baik untuk menjaga kestabilan temperatur perangkat tetap dingin. Targetnya, kawah Bulan berfungsi sebagai lokasi ideal pangkalan reaktor nuklir. Hal ini terjadi karena terdapatnya perlindungan alami dari radiasi kosmik dan bahaya lingkungan lainnya.

2. Inggris

Reaktor nuklir mikro modular di luar angkasa turut dikembangkan Rolls-Royce dan didanai oleh Badan Antariksa Inggris sebesar US$303.495 atau Rp.4,6 miliar. Tujuan pengembangan teknologi ini adalah menyediakan kebutuhan sumber energi manusia untuk hidup dan bekerja di bulan. Reaktor ini ditargetkan siap dikirim ke bulan pada 2029 dan dapat berfungsi sebagai sumber energi listrik jangka panjang untuk mendukung sistem komunikasi, dukungan kehidupan (life support), dan percobaan ilmiah baik dari segi penggunaan komersial dan pertahanan serta di luar angkasa.

Terdapat 3 aspek fokus penelitian lanjutan dari mikro-reaktor yaitu bahan bakar yang digunakan untuk menghasilkan panas, metode transfer panas, dan teknologi untuk mengubah panas menjadi listrik. Universitas Oxford, Universitas Bangor, Universitas Brighton, Advanced Manufacturing Research Centre (AMRC) Universitas Sheffield, dan Nuclear AMRC merupakan mitra perusahaan untuk membantu ilmuan dan insinyur Rolls-Royce dalam mengembangkan proyek.

3. Tiongkok

China seakan-akan tidak pernah berhenti mengembangkan teknologi guna keberlangsungan kehidupan manusia. Menurut NASA, reaktor nuklir antariksa tersebut mampu menghasilkan listrik yang dapat mendukung 10 stasiun luar angkasa internasional (ISS). Proyek ambisius tersebut menjadi pesaing strategis Amerika dan negara lainnya untuk terus berinovasi menciptakan berbagai teknologi luar angkasa termasuk tenaga nuklir dan propulsi.

Misi pendaratan bulan Chang’e 3 dengan generator nuklir bertenaga plutonium digunakan Tiongkok untuk bertahan dari cuaca dingin malam hari di bulan selama 2 minggu. Proyek pengembangan tenaga nuklir luar angkasa China pertama kali dimulai tahun 2019. Berdasarkan laporan media lokal yang didukung Beijing, South China Morning Post menyatakan bahwa prototipe desain nuklir luar angkasa telah selesai pada 2021.

4. Rusia

Reaktor luar angkasa buatan Rusia dapat dikirim ke Mars menggunakan sebuah kapal tunda ruang bertenaga nuklir Rusia bernama Zeus. Sistem parasut digunakan saat melayang ke permukaan planet. Kapal ini diharapkan dapat memulai uji terbang pada 2030. Pembuatan pembangkit untuk pangkalan Planet Merah Rusia di masa depan tersebut diusulkan oleh anak perusahaan yang berbasis di St. Petersburg dari Badan Antariksa Roscosmos Rusia (Biro Desain Arsenal). Proyek desain eksperimental untuk Zeus telah ditandatangani Roscosmos dan Biro Desain Arsenal sebesar US$ 56,5 juta pada Desember 2020.

Titik Lagrange antara Matahari dan Mars (titik di ruang angkasa dengan gaya gravitasi benda sama kuatnya) merupakan lokasi penempatan Zeus. Sensor dan pemancar komunikasi onboard berperan sebagai transmitter informasi berkecepatan tinggi dari permukaan Mars ke Bumi maupun dari pesawat ruang angkasa yang mengorbit Bumi. Proyek pesawat luar angkasa Rusia dengan PLTN telah dilakukan sejak 2010. Presentasi perdana mengenai konsep kapal tunda ruang dilakukan di MAKS International Aviation and Space Show di luar Moskow, dimana perincian presentasi disampaikan pada forum ARMY-2020.

Baca juga



Setelah Sobat EBT Heroes membaca artikel sampai pada titik ini, pastinya Sobat EBT Heroes makin tahu Indonesia tentang roket nuklir hingga negara-negara yang mengembangkan reaktor nuklir di luar angkasa khususnya di Bulan. Seiring perkembangan zaman dan teknologi, ternyata roket maupun reaktor nuklir dapat dibangun di luar angkasa loh. Tentunya hal ini tidak terlepas dari kolaborasi dan sinergitas antar lapisan dalam memaksimalkan proyek tersebut sehingga tujuan manusia mengeksplorasi luar angkasa cepat terwujud.

#zonaebt #sebarterbarukan #ebtheroes

Editor:  Azahra Nabila

Referensi:

[1] NASA Siapkan Roket Nuklir ke Luar Angkasa

[2] Rolls Royce Kembangkan Reaktor Nuklir untuk Hidup di Bulan

[3] Proposal Reaktor Nuklir China Dapat Memberi Daya 10 Stasiun Luar Angkasa

[4] 2027, NASA Siap Uji Mesin Pesawat Ruang Angkasa Bertenaga Nuklir

[5] Amerika Mau Luncurkan Nuklir ke Luar Angkasa

[6] Badan Antariksa Rusia Usulkan Penempatan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di Planet Mars

[7] Mantan Astronot NASA Kembangkan Reaktor Nuklir untuk Proyek Bulan

[8] NASA akan Membawa Reaktor Nuklir di Bulan, Untuk Apa?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

26 Comment

  1. First off I would like to sayy awesome blog! I haad a quick question which I’d like to ask if you do noot mind.
    I waas curious to find out how you center yourself and clear your mind prior to writing.
    I have hadd a hard time cleariing my thoughts inn getting my
    thoughts out. I do take pleasure in writing but it just seems like the first 10 to 15 mknutes are lost
    just trying to figure out how to begin. Any ideas or hints?
    Apprreciate it! https://www.housingtap.com/index.php?page=user&action=pub_profile&id=3837

  2. Hi I am so glad I found your blog page, I really found yyou by mistake, while I was browsing on Aol for something
    else, Anyhow I am here now annd would just like to say
    maany tanks for a remarkable post and a all round entertaining blog (I also love the theme/design),
    I don’t have time to read itt all at the minute but I have saved it and als added in your RSS feeds, so when I have time I will bbe back to read
    much more, Please do keep up the fantastic
    work. https://njspmaca.in/2024/06/20/may-this-report-be-the-definitive-reply-to-your-essay-writing/

  3. Howdy just wanted to give you a brief heads up and
    let you know a few of the pictures aren’t loading properly.
    I’m not sure why but I think its a linking issue.
    I’ve tried it in two different internet browsers and both
    show the same results.

  4. Liquidity Mining Scam – Liquidity mining is an investment strategy used to earn passive income with crypto assets. Investors stake their crypto assets in a liquidity pool to provide traders with the liquidity to conduct transactions. In exchange, investors receive a portion of the trading fees. Attorney General James and a multistate coalition recovered $24 million from cryptocurrency platform Nexo for operating illegally. In addition, the coalition sued the former CEO of cryptocurrency platform Celsius for defrauding investors and concealing the company’s dire financial condition.   Banexcoin is a digital platform for the exchange of cryptocurrencies and fiat money in Latin America, and LATAM’s most regulated crypto exchange. “Here’s your invoice,” the email reads. “Bitcoin Exchange sent you an invoice for $499.99 USD Due on receipt.”
    http://www.lionswiki.com/index.php?wapolagi1986
    This article outlined how to sell Dogecoin (DOGE) for GBP in the UK, listing exchanges where it can be done, and precisely what steps you need to take. Unlike in its early days, it is not easy to move from Dogecoin to a bank account or exchange it for another cryptocurrency.  XYZ is currently trading at $5 per coin. You want to wait to purchase XYZ because you think it’ll fall to a lower price. You also think that if XYZ reaches $8 it may go higher. To help minimize your potential costs, you set a stop price at $8. You also don’t want to pay more than $8.05 for XYZ, so you set a limit price at $8.05. But the price then started to go up again Thursday night after Musk tweeted that he’s “working with doge devs to improve system transaction efficiency. Potentially promising.” Musk had recently taken a Twitter poll as to whether Tesla should accept dogecoin.

  5. Fortunate Buddha Login with fingerprint Our team of experts consider that this Aladdin Slots casino bonus should be rated as recommended since you get an extremely large number of spins. However, we aren’t fond of the wagering requirement, which is 65x, higher than average, as well as the maximum cashout value of £250, which we see as low for the number of spins you get. Aladdin Slots is very active on Facebook. If you use social media, then ‘like’ their site to get details of all their posts and promotions. There’s nothing about Aladdin Slots on Twitter, though. The tale of Aladdin has been around for hundreds of years, and the way it looks the Aladdin Slots casino could be around for just that long. If you like playing slots from top providers such as NetEnt, then you’re going to be very pleased about what you’ll find at this site.
    https://www.notebook.ai/@casinofreeregis
    To start a gaming business, you need the right combination of business activity and gaming knowledge. If done right, a gaming business can lead to a profitable and rewarding experience. Start with analyzing the gaming industry and look for ways to maximize profits and market your gaming business. Online casino platform Casino SEO agency and other casino SEO services specialize in strategies tailored to the unique challenges of the iGaming industry. Unlike regular SEO agencies, it understands specific regulations, the competitive landscape, and user behavior within the casino and betting sector, ensuring targeted and effective optimization for online gambling websites. We focus on providing Android game development services to create projects that stand out and stay in memory for long. Our Android game developers have extensive experience enabling us to help global gaming companies with their popular titles.