- Rasio elektrifikasi di Nusa Tenggara Timur rendah mencapai di bawah 90 persen.
- Tiga strategi yang dimiliki NTT dalam pengembangan EBT.
- Rencana proyek pembangunan PLTB Timor di tahun 2022.
Pengembangan energi baru terbarukan di Indonesia sudah makin tersebar. Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa mengatakan bahwa NTT (Nusa Tenggara Timur) harus mengembangkan energi terbarukan. Dikarenakan bisa menjadi cara guna meningkatkan pemenuhan kebutuhn energi dan meningkatkan rasio elektrifikasi di wilayah tersebut. Salah satu energi terbarukan yang difokuskan ialah energi angin dan tengah melakukan untuk mengembangkan PLTB.
Menurut Data Kementerian ESDM atau Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral mengatakan bahwa Provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki angka rasio elektrifikasi sangat rendah dibanding provinsi lain. Rasio elektrifikasi di Provinsi Nusa Tenggara Timur mencapai angka di bawah 90 persen.
Baca juga:
- The Potential of Wind Energy in Indonesia and Its Impact on the Environment
- Perluas Sebaran Energi Angin, Indonesia Ajak Denmark untuk Kolaborasi
Setelah mengembangkan PLTS atau Pembangkit Listrik Tenaga Surya dan Minihidro di wilayah Indonesia bagian timur, sekarang PLN (Perusahaan Listrik Negara) tengah kembangkan PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga Bayu atau Angin). Proses pengembangan ini dimulai dengan melakukan survey lokasi untuk menemukan tempat yang paling memungkinkan untuk proyek pembangunan PLTB.
Survey lokasi bersama tim ahli PLTB yang berasal dari negeri China mengatakan terdapat dua lokasi di NTT yang sekiranya layak untuk proyek pembangunan PLTB, diantaranya di Pulau Timor di Desa Aeu’ut, Kabupaten Tmor Tengah Selatan dan Desa Wini, Kabupaten Timor Tengah Utara.
Sudah direncanakan, bahwa harapannya PLN dapat segera mengembangkan PLTB walaupun dalam skala yang kecil. Jika memang sudah berhasil dikembangkan, harapannya pihak lain atau pihak swasta tertarik untuk ikut serta mengembangkan PLTB.
Potensi angin di Provinsi Nusa Tenggara Timur sangat besar dan mumpuni karena memiliki topografi daratan dengan perbukitan dan ladang savana. Tak hanya itu, NTT sudah mengembangkan PLTS di berbagai kawasan dan memanfaatkan energi air dengan dibuatnya minihidro. Provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki potensi sumber energi terbarukan sebessar 25 gigawatt dan sudah termasuk matahari, angin, dan arus laut yang sangat besar.
Memiliki tiga strategi pengembangkan EBT atau Energi Baru Terbarukan di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Untuk jangka pendek, pengembangan energi baru terbarukan dimulai sebagai upaya pengganti PLTD atau Pembangkit Listrik Tenaga Diesel. PLTD di Nusa Tenggara Timur akan diganti menjadi PLT EBT dengan tempo waktu selama tiga sampai empat tahun.
Untuk jangka menengah terdapat dua tahap. Tahap pertama dengan melakukan peningkatan terhadap grid system ke wilayah yang potensial dalam bidang ekonomi. Sedangkan tahap dua dengan melakukan peningkatan pemanfaatan energi non-listrik seperti bio-gas, bio-massa, dan bio-solar secara masif yang mana digunakan dalam sektor rumah tangga dan alat transportasi yang digunakan dalam sehari-hari.
Terakhir, untuk jangka panjang akan melakukan konsolidasi berbagai proyek energi baru terbarukan di Nusa Tenggara Timur. Sehingga dapatnya intergrasi ke jaringan smart NTT – Jawa dan terdapat ekspor energi baru terbarukan ke Nusa Tenggara Barat (NTB), Bali, dan Jawa Timur.
Untuk rencana proyek pembangunan PLTB di Nusa Tenggara Timur pada tahun 2022 ini berlokasi di Desa Oelbubuk, Kecamatan Molo Tengah, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Pulau Timor Provinsi Nusa Tenggara. PLTB di lokasi ini dinamakan dengan PLTB Timor.
PLTB Timor ini direncanakan memiliki daya kapasitass dengan mencapai angka sebesar 20 mega watt, sebab adanya sumber pendanaan dari pihak IPP atau Independent Power Producer. Proyek pembangunan ini akan dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama tahun 2022 dengan kapasitas 10 megawatt dan tahap kedua tahun 2023 dengan kapasitas 10 megawatt.
Tujuan membangun PLTB Timor sebagai upaya meningkatkan kapasitas sistem dan harapannya memberikan performa dengan adanya dampak sosial dan ekonomi yang positif. Harapan besar dari pembangunan PLTB Timor ini untuk memajukan daerah tersebut.
Referensi:
[1] PLTB di Pulau Timor mulai dibangun pada 2022
[2] Bappenas: NTT Bisa Andalkan Energi Baru Terbarukan untuk Kembangkan Ekonomi
[3] PLN Berencana Membangun PLTB di NTT