- Berdasarkan perkiraan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), diperkirakan fenomena El-Nino akan berakhir pada bulan Februari-Maret 2024
- Adanya fenomena peralihan musim ini ditandai dengan cuaca yang tidak menentu, perubahan suhu, angin kencang dan perubahan iklim
- Berdasarkan informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), secara umum prakiraan musim terdiri dari informasi prakiraan awal musim, puncak musim, hingga periode musim
Sobat EBT Heroes, bukankah tahun ini menjadi tahun terpanas di musim kemarau? Hal itu dikarenakan musim panas tahun ini terjadi secara berkala dan merata hinga suhu antara 35 derajat Celcius bahkan bisa lebih.
Akibat musim kemarau yang berkepanjangan, banyak beberapa wilayah Indonesia yang mengalami kebakaran hutan. Sobat EBT Heroes dapat mengamatinya pada kejadian kebakaran di hutan dan beberapa tempat wisata Indonesia.
Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), pada musim kemarau telah terjadi puluhan kejadian bencana yang didominasi kebakaran hutan dan lahan. Kebakaran yang terjadi bahkan merusak kawasan wisata Taman Nasional, pegunungan dan kawasan wisata lain.
Akibat kebakaran yang terjadi banyak satwa dan tanaman yang musnah. Hal itu sangat berpengaruh terhadap pendapatn negara, dikarenakan Taman Nasional menjadi daya tarik wisatawan mancanegara. Banyak dari tempat wisata alam Indonesia yang mendunia sehingga banyak wisatawan mancanegara yang makin tahu Indonesia.
Penyebab kebakaran hutan yang terjadi disebabkan oleh fenomena El-Nino. Selain itu, terdapat faktor lain seperti manusia yang makin memperparah kondisi tersebut. Itu sebabnya, banyak masyarakat yang berharap musim hujan segera datang.
Berdasarkan perkiraan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), diperkirakan fenomena El-Nino akan berakhir pada bulan Februari-Maret 2024. Selain itu, musim hujan memiliki kaitan dengan peralihan Monsun Australia menjadi Monsum Asia.
Menurut Dwikorita sebagai kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), pada saat ini Monsun Asia sudah mulai memasuki wilayah Indonesia sehingga di beberapa wilayah Indonesia sudah mulai turu hujan.
Pada peralihan musim kemarau ke musim hujan, terdapat beberapa hal yang harus Sobat EBT Heroes perhatikan. Hal itu dikarenakan, pada musim hujan terdapat banyak faktor risiko bencana yang mungkin saja terjadi.
Baca juga:
- Bencana Hidrometeorologi : Pengertian, Bentuk, dan Dampaknya dalam Perubahan Iklim Global
- Fenomena La Nina Mulai Muncul, Masyarakat Diharapkan Tetap Siaga dalam Menghadapinya
Apa yang Menyebabkan Peralihan Musim Kemarau ke Musim Hujan?
Secara umum, proses peralihan musim kemarau ke musim hujan disebut musim pancaroba. Fenomena ini sering terjadi pada wilayah tropis seperti Indonesia, dimana memiliki dua iklim yaitu musim kemarau dan musim hujan.
Adanya fenomena peralihan musim ini ditandai dengan cuaca yang tidak menentu, perubahan suhu, angin kencang dan perubahan iklim. Tidak hanya itu, peralihan musim sering diikuti dengan perubahan pola cuaca ekstrem.
Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pada tahun 2023 musim kemarauterjadi mulai akhir bulan Mei hingga akhir bulan September. Namun, pada kenyataannya musim kemarau terjadi lebih panjang daripada tahun sebelumnya.
Faktor penyebab yang menyebabkan terjadinya hal tersebut adalah adanya perubahan iklim dan cuaca ekstrem. Selain itu, perubahan musim dipengaruhi oleh peredaran semu matahari tahunan.
Letak geografis Indonesia yang berada di diantara dua benua dapat mempengaruhi perubahan musim. Adanya dua angin muson, yaitu angin muson barat dan timur juga mempengaruhi proses perubahan musim.
Bagaimana Karakeristik Musim Hujan?
Musim hujan merupakan periode musim dalam tahun yang ditandai dengan jumlah curah hujan yang besar. Berdasarkan informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), secara umum prakiraan musim terdiri dari informasi prakiraan awal musim, puncak musim, hingga periode musim. Berikut ini penjelasan dari prakiraan musim sebagai berikut :
- Penentuan awal musim
Proses penentuan awal musim hujan didasarkan pada jumlah curah hujan yang dihitung per desarian. Awal mula musim hujan ditentukan berdasarkan jumlah curah hujan dalam satu dasarian (10 hari) sama atau lebih dari 50 milimeter dan diikuti dua dasarian berikutnya.
- Puncak musim hujan
Pada tahap ini peridode yang ditemukan dalam pola hujan tahunan, dimana terdapat minimal tiga dasarian atau total tiga dasarian. Apabila tiga dasarian tersebut berada di desa yang berbeda, dalam menyatakan puncak musim hujan menggunakan 2 dasarian.
- Satu periode musim
Periode musim hujan merupakan suatu periode dalam pola curah hujan tahunan yang paling sedikit terdapat tiga musim berturut-turut yang nilai CH-nya 50 mm atau lebih per musim atau jumlah ketiganya 150 mm atau lebih (curah hujan pertama adalah Harus setidaknya 50 mm per dasarian)
Baca juga:
- Gelombang Panas Eropa Mencapai Suhu 40°C, Perubahan Iklim Penyebabnya?
- Beberapa Hal Kecil yang Bisa Dilakukan untuk Mengatasi Perubahan Iklim
Berikut ini Hal-Hal yang Harus Diperhatikan pada Musim Hujan
Sobat EBT Heroess, pada musim hujan ada beberapa hal yang harus diperhatikan, loh. Selain faktor risiko gangguan kesehatan, terdapat faktor risiko akan bencana alam. Bencana alam yang mungkin terjadi seperti banjir, tanah longsor, badai, dan bencana lainnya.
Pada musim hujan banyak beberapa gangguan kesehatan yang mungkin terjadi. Biasanya pada musim hujan risiko terkena flu, batuk, pilek akan lebih tinggi karena kelembapan udara pada musim hujan tinggi.
Tidak hanya itu, pada musim hujan suhu yang rendah akan meningkatkan tingkat kelembapan udara. Hal itu dapat memicu pertumbuhan jamur dan bakteri pada permukaan yang lembab.
Beberapa tempat yang lembab serta tergenang air dapat memicu pertumbuhan nyamuk. Apabila hal itu dibiarkan dapat meningkatkan faktor risiko penyakit Demam Berdarah Dengue.
Sedangkan faktor risiko bencana yang mungkin terjadi dan harus diwaspadai antara lain yaitu :
- Banjir
Fenomena banjir merupakan salah satu bencana yang sering terjadi pada musim hujan. Intensitas curah hujan yang berkepanjangan dapat menyebabkan terjadinya banjir bandang yang dapat merusak lingkungan sekitar, seperti robohnya bangunan, rusaknya tanaman, dan kematian makhluk hidup serta dampak lainnya.
- Badai
Fenomena badai merupakan salah satu bencana bencana yang sering terjadi pada musim hujan. Intensitas curah hujan yang deras dan besar dapat menyebabkan terjadinya badai. Badai yang besar dapat merusak lingkungan sekitar, seperti robohnya bangunan, rusaknya fasilitas umum dan kematian makhluk hidup serta dampak lainnya.
- Tanah longsor
Fenomena tanah longsor merupakan salah satu bencana yang sering terjadi pada musim hujan. Tingginya intensitas curah hujan dapat menyebabkan tanah longsor. Fenomena ini sering terjadi pada musim hujan yang terjadi terus-menerus. Tanah longsor dapat bergerak dan menimbun apa saja yang berada di bawahnya.
Nah, Sobat EBT Heroes itulah penjelasan mengenai tren peralihan musim kemarau ke musim hujan. Perubahan iklim dan cuaca ekstrem menjadi faktor utama yang memiliki pengaruh terhadap perubahan musim. Oleh karena itu, Sobat EBT Heroes harus selalu waspada terhadap dampak perubahan iklim dan bencana yang mungkin bisa terjadi sewaktu-waktu.
#zonaebt #sebarterbarukan #ebtheroes
Editor: Nur Wasilatus Sholeha
Referensi:
[1] Perbedaan Musim Panas dan Musim Kemarau di Indonesia
[2] Kapan Musim Kemarau 2023 di Indonesia Berakhir? Ini Prediksi BMKG
[3] BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem hingga 27 November di 33 Wilayah Indonesia, Ternyata Ini Pemicunya
1 Comment