- Tingginya jumlah sampah pada masa mudik Lebaran tahun 2022.
- Surat Edaran yang dikeluarkan KLHK untuk antisipasi penumpukan sampah untuk pemudik.
- Berbagai cara untuk meminimalisir jumlah sampah yang menumpuk di berbagai area.
Pandemi Covid-19 yang menggencar seluruh dunia, khususnya Indonesia. Seluruh aktivitas di berbagai bidang berhenti, dari bidang ekonomi, pendidikan, sosial, dan lain sebagainya. Pemerintah menerapkan sistem di rumah saja guna memutuskan penyebaran virus covid-19 ini, termasuk pada hari besar pun dilarang berkumpul serta berkerumunan, itu dilarang keras oleh pemerintah.
Khususnya hari besar pada agama Islam yaitu Idul Fitri, merupakan hari yang dinanti-nantikan. Sejak 2018 hingga tahun 2021, pemerintah masih belum memperbolehkan pulang kampung atau istilah lainnya ialah mudik karena dikhawatirkan penyebaran virus pada saat itu akan semakin naik jumlahnya jika adanya mudik.
Baca juga:
- Hebat! Komunitas Lingkungan di Bali Mengolah 700 Botol Kaca Menjadi Sebuah Produk Terazo
- Bagaimana Keadaan Lingkungan Daerah Ciputat Tangerang Selatan?
Lalu, tahun 2022 menjadi tahun yang sangat dinilai tinggi oleh masyarakat Indonesia, khususnya untuk umat beragama Islam karena diperbolehkan mudik mengingat pada tahun ini jumlah kasus positif covid-19 sudah menurun. Masyarakat Indonesia berbondong-bondong dengan rasa antusias akan merayakan lebaran di kampung halamannya.
Namun, hal mengejutkan di lingkungan sekitar ialah meningginya angka orang yang berpulang kampung, meninggi pula jumlah angka sampah yang berserakan. Banyak masyarakat yang mudik menggunakan angkutan umum yang mungkin tidak disediakannya tempat sampah.
Tol, rest area, dan tempat pemberhentian lainnya biasanya yang sering kita jumpai sampah-sampah. Manusia antusias untuk mudik tahun ini, tetapi mengapa tidak antusias pula membuang sampah pada tempatnya? Sampah-sampah yang berserakan ini berupa plastik, botol, tisu, tempat makan, dan lain sebagainya. Mungkin para pemudik tidak menemukan tempat sampah, atau wadah sampah terlalu jauh, ataupun sudah penuh. Jadilah terpaksa membuang di sembarang tempat.
Padahal KLHK atau Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Menteri LHK Nomor SE.3/MENLHK/PSLB3/PLB.0/4/2022 tentang Pengelolaan Sampah dalam Rangka Mudik Lebaran, yang gunanya untuk memperkuat komitmen serta peran aktif pemerintah daerah dalam melaksanakan program pengurangan serta penanganan sampah untuk mengurangi timbulam sampah-sampah ke tempat pemrosesan akhir.
Bagaimana mengantisipasi pengurangan sampah-sampah di sekitar pada masa maraknya lebaran tahun 2022? Sebenarnya gaya hidup go green sudah disebarluaskan dari dulu. Namun, sayangnya masyarakat Indonesia tak acuh dan menganggap hal ini ialah hal sepele. Gaya hidup nol sampah atau biasa disebut zero waste harus diterapkan setiap manusia. Bukan berarti bebas dari sampah sepenuhnya, tetapi tiap harinya dapat meminimalisir jumlah pengeluaran sampah dalam kehidupan.
Banyak cara untuk menghindari pengeluaran sampah per harinya saat mudik di tahun ini yang bisa diterapkan oleh setiap manusia dengan syarat niat dan komitmen untuk menjaga kebersihan sekitar. Pertama, kurangi penggunaan kantong plastik, karena apa? Sampah plastik sangat banyak di lingkungan karena penggunaan yang menumpuk drastis. Padahal, sampah plastik butuh waktu sekitar 50-100 tahun untuk bisa diuraikan. Untuk pengganti kantong plastik, pemudik bisa menggunakan tas pribadi.
Kedua, membawa bekal sendiri, selain terjaga kandungan nutrisinya, pemudik tidak perlu membeli makanan yang notabene banyak menggunakan wadah yang berbahan plastik. Dengan membawa bekal sendiri, pemudik menggunakan wadah makan sendiri yang bisa digunakan kembali. Jadi, tidak membuang wadah sampah bekas makanan.
Ketiga, mengurangi membeli camilan, bukan banyak lagi camilan yang memiliki wadah plastik, tetapi hampir semua. Camilan apapun seperti keripik, roti, dan lain-lain pasti wadahnya berbahan plastik. Lagi-lagi saat camilan habis, wadah plastiknya pasti akan dibuang. Belum lagi pemudik tidak menemukan tempat sampah, pasti untuk mengurangi sampah dalam tas nya, akan dibuang di sembarang tempat.
Sebenarnya masih banyak cara untuk meminimalisir sampah, di atas hanya cara inti untuk pemudik yang ingin mengurangi sampah. Saatnya, rawat bumi dari hamparan sampah yang menumpuk. Menjaga sampah bukan hanya di waktu mudik lebaran saja, tetapi setiap harinya dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu upaya yang dilakukan KLHK untuk mengantisipasi penumpukan sampah yaitu menyerahkan bantuan sarana dan prasarana tempat sampah terpilah. Selain itu, pihak KLHK juga bekerja sama dengan pengelola fasilitas publik untuk mengkoordinir sekitar serta mengedukasi publik untuk bertanggung jawab terhadap sampah-sampah yang mereka buang. Diharapkan usai arus balik lebaran, sampah sudah menurun jumlahnya.
Editor: Riana Nurhasanah
Referensi:
KLHK Pastikan Pengelolaan Sampah Selama Libur Mudik Lebaran Sesuai Standar
Zero Waste Life Style, Gaya Hidup Minim Sampah untuk Bumi yang Lebih Indah