- Saat ini sampah menjadi permasalahan utama yang belum teratasi
- Pemulung yang dipandang sebelah mata ternyata memiliki peranan penting dalam pelestarian lingkungan
- Waste Solution Hub melakukan pemberdayaan terhadap pemulung dengan cara mengajarkan pemilahan sampah
Permasalahan sampah merupakan permasalahan yang belum kunjung teratasi hingga saat ini. Meskipun pemerintah sudah turun tangan menghadapi kasus tersebut, tetap saja permasalahan sampah tidak akan pernah dapat diselesaikan apabila kurangnya kepedulian masyarakat terhadap sampah. Ditengah kondisi lingkungan yang belum kunjung membaik, terdapat tokoh penting yang berperan langsung dalam pengelolaan sampah, yaitu para pemulung. Sayangnya tokoh tersebut dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Meskipun begitu, para pemulung membawa aksi nyata bagi kebersihan lingkungan khususnya di wilayah Tangerang Selatan. Seperti apa kisahnya? mari simak agar kita Makin Tahu Indonesia.
Perjuangan Waste Solution Hub dan Pemulung yang Tak Terhitung
Apabila Sobat EBT Heroes mendengar kata pemulung apa yang akan kalian pikirkan? pastinya seseorang dengan pakaian lusuh yang menyusuri jalan, kemudian mengumpulkan sampah yang nantinya dijual ke pengepul kan? Pada kenyataannya, para pemulung saat ini bukan hanya bekerja dengan mengumpulkan sampah. Tapi juga menjadi pebisnis atau pembuat kerajinan. Namun, apakah sobat EBT Heroes mengetahui bahwa dalam pemberdayaan pemulung di wilayah Tangerang Selatan terdapat perjuangan seorang wanita? beliau dikenal dengan nama Siti Salamah. Siti Salamah merupakan seorang wanita yang mewakili Waste Solution Hub. Waste Solution Hub ini tentunya pernah mendapatkan penghargaan dari Astra dalam Satu Indonesia Awards.
Baca Juga
- Pengelolaan Sampah Menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah
- 5 Jenis Sampah Ini Paling Banyak Mencemari Lingkungan
Perjuangannya mendirikan kampung pemulung tentunya tidaklah mudah. Terdapat banyak tantangan yang harus dihadapi. Sebagai seorang pemerhati lingkungan, tidaklah mudah mensosialisasikan program yang dikembangkan oleh Waste Solution Hub. Hal tersebut dikarenakan kurangnya kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sekitar. Siti Salamah dalam acara talk show yang diselenggarakan oleh Good News From Indonesia mengatakan bahwa sejak kecil anak-anak perlu diajarkan bagaimana caranya memilah sampah. Sampah tersebut diolah, mana yang dapat didaur ulang dan sampah mana yang tidak dapat didaur ulang.
Pemilahan sampah tidak dapat dilakukan apabila tidak ada peran masyarakat setempat didalamnya. Oleh karena itu, Waste Solution Hub melakukan kolaborasi dengan masyarakat untuk pembuatan tempat pemilahan sampah di wilayah Tangerang Selatan. Pengelolaan sampah dilakukan dengan cara memilah sampah kemudian dibuat sebuah produk baru sebelum akhirnya diberikan kepada para pengepul. Siti Salamah mengatakan bahwa tujuan program tersebut diselenggarakan bukan hanya untuk mensejahterakan kehidupan pemulung. Tapi juga sebagai upaya mewujudkan lingkungan hidup yang bersih dan bebas dari sampah.
Sampah Pembawa Berkah
Sudah dapat dipastikan bahwa jumlah sampah di Indonesia saat ini mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal tersebut tentunya berbanding lurus dengan jumlah penduduk yang kian bertambah. Pada tahun 2021, terhitung ada 56.333 ton sampah yang dibuang ke laut. Belum lagi sampah yang dibuang ditempat lainnya. Bahkan jumlah tersebut hanya mencakup 6% dari total keseluruhan sampah yang ada. Bukan hal yang mengherankan apabila negara Indonesia dinobatkan sebagai negara ke-5 yang terbanyak membuang sampah ke laut. Namun, jarang kita sadari bahwa sebenarnya sampah bisa membawa dampak positif apabila sampah dikelola dengan baik.
Selama ini kita tahu, bahwa pemulung dianggap sebagai seseorang yang kotor karena bergulat dengan sampah setiap harinya. Selain itu, mereka memiliki pendapatan yang sangat sedikit dibandingkan dengan upah minimum regional. Namun, disisi lain pemulung sebenarnya merupakan pahlawan yang terlupakan. Jasa mereka terhadap pelestarian lingkungan patut diberikan penghargaan. Program yang dibentuk oleh Waste Solution Hub tentunya memberikan kehidupan baru terhadap para pemulung di wilayah Tangerang Selatan. Para pemulung diberikan bantuan seperti sembako dengan tujuan meningkatkan taraf hidup para pemulung.
Baca Juga
- 5 Provinsi Penghasil Sampah Terbanyak di Indonesia, Mayoritas dari Pulau Jawa!
- Pembangunan RDF Cilacap: Solusi Pemrosesan Sampah di Jeruk Legi
Waste Solution Hub melakukan pemberdayaan terhadap pemulung seperti mengajarkan cara memilah sampah yang benar. Hasil sampah yang telah dikumpulkan oleh para pemulung dikreasikan menjadi karya seni bernilai tinggi seperti membuat perhiasan dari sampah dan lain-lain. Pemulung diberikan akses juga mengenai skill management pada proses produksi pembuatan karya seni dari sampah ini.
Pada talk show yang diselenggarakan Good News From Indonesia, Siti Salamah berkata bahwa harga jual sampah kepada pengepul juga menurun secara signifikan. Sampah plastik hanya dihargai Rp.2000/kg. Sehingga dengan membuat produk baru dari sampah, diharapkan para pemulung mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Adanya program tersebut memberikan dampak positif terhadap pendidikan. Mulanya banyak anak pemulung putus sekolah karena keterbatasan dana. Saat ini, pendidikan para pemulung terbantu dengan kenaikan pendapatan dan adanya beasiswa dari Waste Solution Hub.
Pemulung Penyelamat Lingkungan
Telah kita ketahui bahwa keberadaan sampah di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari peran pemulung. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang memiliki kebiasaan konsumtif dapat mengakibatkan kenaikan jumlah sampah di Indonesia. Saat ini sampah rumah tangga yang dihasilkan kebanyakan merupakan sampah daur ulang yang bercampur dengan sampah non daur ulang. Untuk itulah, daur ulang sampah sangat diperlukan bagi pelestarian lingkungan.
Lebih dari separuh masyarakat Indonesia saat ini belum bisa memilah sampah mereka sendiri. Hal tersebut memperlihatkan bahwa masih banyak tantangan yang perlu kita atasi untuk mensosialisasikan program pemilahan sampah pada seluruh lapisan masyarakat. Ada beberapa hal yang dijadikan landasan mengapa masyarakat Indonesia saat ini tidak memilah sampah terlebih dahulu. Tentunya hal tersebut terjadi disebabkan oleh tidak terdapatnya fasilitas yang mendukung. Tentunya dalam hal ini kesadaran masyarakat mengenai sampah dan fasilitas yang ada masih sangat minim.
Di Indonesia sendiri pemulung merupakan salah satu pihak yang sangat berperan dalam menanggulangi permasalahan sampah harian masyarakat. Rata-rata pemulung dalam satu hari dapat mengumpulkan sampah dengan jumlah yang banyak. Sehingga sampah yang menjadi polusi hingga saat ini dapat berkurang jumlahnya. Hal ini membantu pengumpulan sampah agar dapat terpusat di satu tempat sehingga sampah tidak menumpuk dan membuat polusi yang berlebihan di wilayah lainnya.
Setelah sampah dikumpulkan oleh para pemulung, sampah tersebut diolah kembali menjadi barang yang bernilai guna. Sampah yang didaur ulang oleh para pemulung tentunya dapat mengurangi bahan baku yang seharusnya digunakan. Sehingga lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan menggunakan bahan produksi baru yang diambil dari sumber daya alam. Hal ini menandakan secara tidak langsung bahwa pemulung dapat mengurangi emisi yang dihasilkan oleh bidang industri. Untuk itu, maka diperlukan adanya kolaborasi antara berbagai pihak baik itu pemulung, masyarakat luas dan pemerintah untuk menciptakan lingkungan bersih dan sehat.
#zonaebt #sebarterbarukan #ebtheroes #makintahuindonesia
Referensi:
[1] Talk Show Good Movement: Kisah Inspiratif Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards
[2] Alasan Separuh Masyarakat RI Tidak Memilah Sampah
[3] Indonesia Masuk 10 Besar Negara dengan Buangan Sampah Plastik ke Laut Terbanyak pada 2021
1 Comment
Wow, superb weblog format! How long have you ever been running a blog for?
you make running a blog look easy. The whole look of your website is great, as
well as the content material! You can see
similar here dobry sklep