Nostalgia Kisah Mobil Listrik Tucuxi, Batal Sebelum Produksi Massal

Tucuxi di sebuah jalan (Foto: Tempo/Wisnu Agung Prasetyo)
  • Mulai 20 Maret pemerintah resmi memberikan subsidi bagi kendaraan listrik
  • Kendaraan listrik yang hadir merupakan buatan pabrikan luar dengan tingkat TKDN 40%
  • Dulu sempat ada beberapa purwarupa mobil listrik buatan lokal, salah satunya adalah Tucuxi

Mulai tanggal 20 Maret, subsidi pemerintah untuk kendaraan listrik dimulai. Subsidi tersebut diberikan kepada beberapa jenis kendaraan listrik, tentunya dengan jumlah yang berbeda beda. Kendaraan yang akan diberikan subsidi tersebut berasal dari pabrikan ternama seperti Hyundai hingga Wuling. Untuk bisa diberikan subsidi, kendaraan tersebut harus memenuhi syarat, yaitu memiliki Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) minimal sebesar 40%.

Tapi pernah gak Sobat EBT Heroes berpikir kenapa pemerintah tidak membuat kendaraan listrik dalam negeri? Sehingga tidak perlu memberikan subsidi pada pabrikan negara lain. Nah, ternyata dulu pemerintah pernah membuat program pengembangan kendaraan listrik, lho. Purwarupa tersebut diberi nama Tucuxi. Nah, dalam tulisan ini kita akan membahas tentang kisah Tucuxi ini.

Proyek Ambisius

Pemikiran soal pembuatan mobil listrik sendiri sebenarnya telah muncul sejak abad ke-18. Sementara di Indonesia, ide soal pembuatan mobil listrik telah ada sejak zaman orde baru. Ide yang ada pada saat itu adalah dengan memasukkan motor listrik ke mobil Timor atau Kijang untuk menggantikan mesin konvensional nya. 

Ide ide yang ada pun tidak pernah mendapatkan kesempatan besar hingga pada tahun 2011, Menteri BUMN Dahlan Iskan mengumpulkan beberapa pemuda yang berbakat dalam hal tersebut. Mereka disebut sebagai putra petir. Mereka juga bukanlah orang sembarangan, karena memiliki riwayat pendidikan serta pengalaman yang mumpuni.

Mobil Listrik lokal lainnya, Selo dan Gendhis (Foto: Grid.id)

Contohnya Dasep Rahmadi yang merupakan produsen mobil listrik evina. Lalu ada Danet Suryatama yang merupakan pembuat Tucuxi. Danet sendiri merupakan lulusan ITS dan Michigan University yang pernah bekerja di pabrik mobil di Amerika serikat. Dan para anggota lain yang tak kalah hebatnya. Para putra petir mengembangkan konsepnya masing masing, bukan bekerja dalam satu proyek. 

Baca Juga


Hyundai Ioniq 5, Mobil Listrik Bekas G20 yang Laris Terjual

Kenapa Thailand Disebut Rajanya Kendaraan Listrik ASEAN?


Dalam proses pengerjaan tersebut, Kota Sleman dipilih menjadi tempatnya. Rumah modifikasi “Kupu kupu Malam Auto Fashion” menjadi tempat pengerjaan bodi mobil tersebut. Pemilihan ini bukan tanpa alasan, karena wilayah tersebut memiliki banyak tenaga terampil. Meski tidak berada jauh dari laut, namun aksesibilitas bisa dilakukan melalui kota pelabuhan Semarang.

Spesifikasi

Tucuxi dilengkapi dengan  mesin berkekuatan 200 kW. Apabila dibandingkan ke mobil konvensional, maka itu setara dengan mesin 3000cc.Untuk baterai yang digunakan adalah LiFEPO4 (Lithium Iron Phosphate) atau Nano Lithium. Selain itu mobil ini juga dilengkapi dengan teknologi fast charging, yang diklaim hanya membutuhkan waktu 3-5 jam saja untuk pengisiannya, sedangkan dalam mode “lambat” akan memakan waktu hingga 10 jam lamanya. 

Jarak tempuh dari mobil ini bisa mencapai 321 kilometer dengan kondisi baterai terisi penuh, namun juga tergantung dengan cara mengendarainya. Dilengkapi dengan sekitar 100 baterai yang besar dayanya mencapai 61 kWh, mobil ini dapat dipacu hingga kecepatan 200 km/jam.

Sementara itu, untuk urusan desain, mobil ini didominasi dengan warna merah. Sementara untuk urusan interior, mobil ini dilengkapi dengan kursi Ferrari, serta perlengkapan lain yang dibuat di Kupu kupu Malam Auto Fashion oleh istri Danet Suryatama, yaitu Ninien Wahyu Lestari.

Kontroversi dan Kecelakaan

Dengan sederet perlengkapan yang baik, mengapa akhirnya mobil ini hanya “mentok” pada tahap purwarupa? 

Penyebab utamanya adalah kecelakaan yang menimpa mobil ini, sehingga membuat program mobil ini pun dihentikan. Mobil yang telah dipajang pada KTT APEC tahun 2013 ini harus mengalami nasib naas ketika sedang digunakan oleh Menteri BUMN kala itu, Dahlan Iskan. Setelah diuji coba di halaman GBK (Gelora Bung Karno), rencananya mobil ini akan diuji coba dalam perjalanan sejauh 1.000 km, dari Solo hingga Surabaya.

Kondisi Mobil Tucuxi yang ringsek pasca kecelakaan (Foto: ANTARA/Fikri Yusuf)

Ketika melalui rute pertama, yaitu mulai dari Solo hingga Magetan, mobil ini tidak mengalami masalah pada awalnya. Namun ketika berada di lokasi wisata Tawangmangu, mobil ini justru mengalami rem blong ketika melewati turunan. Mengalami kondisi seperti itu, Dahlan Iskan pun memutuskan untuk menabrakkan mobil tersebut, agar dampaknya tidak meluas. Kecelakaan tersebut membuat Tucuxi ringsek, sementara Dahlan Iskan dan satu penumpang, yaitu Ricky Elson selamat. 

Mobil ini sendiri awalnya baik baik saja, bahkan ketika melewati tanjakan, mobil ini dapat melaju lancar. Namun ketika itu, Dahlan Iskan sempat menghentikan mobil untuk mengecek kondisinya, karena sempat tercium bau rem yang terbakar.

Buntut dari kejadian ini, proyek mobil listrik era tersebut mulai redup. Dan kini pemerintah lebih fokus untuk peralihan ke mobil listrik dengan menggandeng beberapa pabrikan ternama seperti Wuling dan Hyundai. 

Baca Juga


9 Motor Listrik yang Mendapat Subsidi Pemerintah, Intip Spesifikasinya

Mengenal Toyota bZ4X, Mobil Listrik yang Jadi Mobil Dinas Menko Marves Luhut


Pasca kejadian tersebut, tim ElektrikCar menolak untuk bertanggung jawab, karena menurut mereka Menteri BUMN telah melakukan pelanggaran hak cipta. Sebab sebelumnya sempat ditandatangani perjanjian soal kerahasiaan dan hak cipta dari mobil tersebut, antara Dahlan Iskan dan ElektrikCar.

Namun sebaliknya, ketika mobil telah resmi diserahterimakan kepada pihak Menteri BUMN, pengembang justru dilarang untuk melakukan servis dan perawatan terhadap mobil tersebut. Selain itu, dalam kunjungan ke Kupu kupu Malam Auto Fashion, mereka justru menemukan bahwa Tucuxi telah dibongkar dan beberapa komponen diganti, termasuk rem.

Tentunya kita berharap agar program seperti ini bisa dikembangkan lagi, dan menjadi momentum bagi Indonesia untuk memiliki pabrikan mobil listrik dari Indonesia. Sehingga penggunaan di kalangan masyarakat bisa didominasi oleh produk lokal, dan kedepannya Indonesia bisa berubah menjadi negara eksportir mobil listrik. 

#mobillistrik #energilistrik #tucuxi #zonaebt

Editor: Himatul Azqiya

Referensi:

[1] Sejarah Mobil Listrik di Dunia, Plus Cerita Tucuxi Dahlan Iskan

[2] Kisah Sedih Mobil Listrik Buatan RI: Mimpi Tak Kesampaian!

[3] Hari ini 9 Tahun Lalu, Kecelakaan Mobil Listrik Tucuxi Dikendarai Dahlan Iskan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *