
- Standard karbon internasional Indonesia
- Kolaborasi Gold Standard, Plan Vivo, Verra, Global Carbon Council, Puro Earth
- Integrasi pasar karbon nasional dan internasional
Pemerintah Indonesia semakin menunjukkan keseriusannya dalam mengembangkan pasar karbon nasional hingga ke tingkat global. Melalui sejumlah terobosan strategis, Indonesia menjalin kemitraan dengan lima organisasi standar karbon internasional demi memastikan integritas, transparansi, dan pengakuan kredensial karbon dari dalam negeri ke panggung dunia.
Langkah ini tidak hanya memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama di pasar karbon, tetapi juga membuka peluang kolaborasi inovatif yang berdampak nyata pada penurunan emisi dan pembangunan berkelanjutan. Dengan perpaduan Mutual Recognition Agreement (MRA) dan Letter of Intent (LoI), kelima organisasi mitra ini menjadi jembatan antara kebijakan nasional dan kebutuhan market internasional.
Baca juga:
- 10 Raksasa Inverter PLTS Menguasai Pasar Global, Tiongkok Dominan dengan 60 Persen
- Ubah Jejak Karbon Jadi Aksi: ZONAEBT Perkenalkan Kalkulator Emisi dan Offset Karbon
Gold Standard

Gold Standard telah lama dikenal sebagai fondasi terbaik untuk praktik perdagangan karbon dan pembangunan berkelanjutan. Organisasi asal Geneva yang lahir pada 2003 atas inisiasi WWF ini mengedepankan standar ketat untuk pengurangan emisi seraya menjamin manfaat langsung untuk komunitas lokal. Dengan lebih dari 3.400 proyek di 100 negara, Gold Standard menyediakan mekanisme verifikasi yang menjadikan investasi di bidang karbon memiliki dampak ganda—mendukung lingkungan sekaligus mengangkat perekonomian masyarakat sekitar.
Kerjasama strategis Pemerintah Indonesia dengan Gold Standard melalui skema MRA yang dimulai pada 8 Mei 2025 menandai babak baru dalam pengakuan global kredensial karbon Indonesia. Dokumen panduan yang telah rampung memungkinkan proses sertifikasi dan perdagangan kredit karbon nasional diakui dan diperdagangkan lintas batas secara lebih efisien dan kredibel.
Plan Vivo

Sebagai organisasi nirlaba yang berbasis di Skotlandia, Plan Vivo mengusung prinsip solusi berbasis alam yang dipimpin oleh komunitas lokal. Model sertifikasi Plan Vivo sangat menonjolkan partisipasi petani kecil dan masyarakat adat dalam transformasi tata kelola lahan menuju praktik berkelanjutan. Dengan pendekatan ini, Plan Vivo tak sekadar mengurangi emisi, namun juga memperkuat ketahanan dan kemakmuran komunitas di garis depan krisis iklim.
Sejak 16 September 2025, Plan Vivo bersama Pemerintah Indonesia tengah menyusun dokumen panduan harmonisasi standar guna membangun ekosistem pasar karbon yang inklusif. Inisiatif ini memberi peluang besar bagi proyek-proyek karbon lokal—khususnya yang berbasis masyarakat—untuk mendapat akses pada pasar internasional dengan tetap menghormati nilai keadilan dan keberlanjutan.
Global Carbon Council

Global Carbon Council (GCC), program offset karbon sukarela pertama di kawasan MENA, kini berkembang jadi fasilitator penting bagi perusahaan dan pemerintah di seluruh dunia yang mengejar netralitas karbon. Sejak berdiri tahun 2016 di Doha, GCC menempatkan fokus besar pada transparansi, sertifikasi berbasis sains, serta kontribusi terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan PBB.
Kolaborasi dengan Global Carbon Council yang dimulai pada 16 September 2025 diarahkan pada sinkronisasi sistem verifikasi, sekaligus membuka peluang bagi proyek-proyek Indonesia untuk masuk ke pasar kredit karbon internasional yang diakui CORSIA dan ICROA. Penyiapan dokumen panduan saat ini menjadi batu loncatan penting menuju kelancaran perdagangan karbon lintas negara.
Verra

Verra adalah pengelola Verified Carbon Standard (VCS), yang saat ini menjadi standar kredit karbon terbesar secara pangsa pasar global. Didirikan pada 2007, Verra memegang peranan krusial dalam memastikan mutu dan integritas tiap kredit yang diterbitkan melalui verifikasi ketat terhadap tambahan, permanensi, dan dampak proyek.
Kemitraan dengan Indonesia yang dimulai pada 3 Oktober 2025 tengah berproses menuju terbitnya dokumen panduan bersama. Ini menjadi kunci penting agar kredit karbon asal Indonesia dapat diakui dan diperdagangkan di ekosistem pasar karbon global, sehingga mendorong daya saing dan kepercayaan investor internasional pada upaya dekarbonisasi Indonesia.
Puro.earth

Sebagai pionir platform kredit karbon untuk engineered carbon removal, Puro.earth didirikan pada 2019 dan kini menjadi tolok ukur pasar karbon berbasis teknologi. Mengedepankan standar Puro Standard yang didukung validasi ilmiah, platform ini memastikan setiap ton CO2 yang dihapus benar-benar diverifikasi secara independen.
Kerjasama dalam format Letter of Intent yang ditandatangani 3 Oktober 2025 menandai awal kolaborasi metodologi inovatif antara pemerintah Indonesia dan Puro.earth. Fokusnya adalah memperluas adopsi teknologi terbaru dalam penghapusan karbon—memberi peluang pengembang teknologi dalam negeri untuk naik kelas di pasar internasional dan mendorong lahirnya ekosistem karbon removal yang lebih dinamis dan kredibel.
Baca juga:
- Green Jobs: Karier Emas di Sektor Energi Terbarukan!
- Ubah Jejak Karbon Jadi Aksi: ZONAEBT Perkenalkan Kalkulator Emisi dan Offset Karbon
Langkah strategis untuk memperkuat pasar karbon nasional melalui kolaborasi dengan lima organisasi standar karbon internasional memperlihatkan wajah baru kepemimpinan Indonesia di dunia iklim. Proses harmonisasi standar, pertukaran teknologi, dan penyusunan panduan kolaboratif ini tidak hanya membuka akses yang lebih besar ke pasar global, tetapi juga memotivasi para pelaku industri dan komunitas lokal untuk berinovasi dalam mendukung target dekarbonisasi nasional. Upaya bersama ini menegaskan komitmen Indonesia dalam menjawab tantangan perubahan iklim dengan solusi konkrit yang diakui dunia.
Lebih dari sekadar dokumen dan komitmen formal, kemitraan ini menjadi pondasi untuk membangun sistem pasar karbon yang transparan, inklusif, dan menjangkau berbagai sektor—mulai dari yang berbasis komunitas hingga industri teknologi tinggi. Indonesia kini berdiri sejajar dengan negara-negara lain yang progresif dalam pengelolaan karbon, serta menjadi inspirasi bagi negara berkembang bagaimana memperkuat ekonomi hijau tanpa meninggalkan prinsip keadilan sosial dan keberlanjutan
#zonaebt #EBTHeroes #Sebarterbarukan
Referensi:
[2] For Nature, Climate and Communities