Inovasi Teknologi Geothermal Indonesia Bersaing di Kancah Global

Ilustrasi Panas Bumi. Sumber: Istockphoto.com
  • Penerapan Ehnanced Geothermal System (EGS) di panas bumi Kamojang dan panas bumi Dieng.
  • Inovasi teknologi Organic Rankine Cycle (ORC) untuk pembangkit listrik berskala kecil dan menengah.
  • Kerja sama Indonesia di kancah Internasional dalam bidang Geothermal.

Salah satu hambatan utama dalam pemanfaatan energi geothermal di Indonesia adalah keterbatasan lokasi sumber daya panas bumi yang mudah diakses. Banyak wilayah dengan potensi panas bumi yang signifikan berada di daerah dengan permeabilitas batuan yang rendah sehingga sulit untuk mengekstraksi energi panasnya secara efisien. Untuk mengatasi kendala ini, Indonesia mulai aktif mengembangkan teknologi Enhanced Geothermal System (EGS). EGS merupakan teknologi yang memungkinkan eksploitasi sumber daya panas bumi di daerah dengan permeabilitas batuan rendah melalui stimulasi batuan reservoir. Prosesnya melibatkan pengeboran sumur dalam, penciptaan rekahan buatan di dalam batuan, dan injeksi fluida untuk meningkatkan permeabilitas dan aliran panas.

Pemanfaatan Teknologi Enhanced Geothermal System (EGS)

Prinsip Operasi Doublet Enhanced Geothermal System. Sumber: Journal of Sustainable Energy Development

Indonesia telah melakukan beberapa uji coba Ehnanced Geothermal System (EGS). Hasilnya menunjukan potensi yang signifikan. Adapun beberapa daerah di Indonesia yang telah dilakukan pengujian energi panas bumi untuk potensi penerapan EGS antara lain adalah panas bumi Kamojang dan panas bumi Dieng.

Panas bumi Kamojang merupakan sistem dominasi uap yang sangat efisien dan produktif. Sumur produksi lapangan Kamojang memproduksi listrik hingga mencapai 235 MW pada tahun 2016 dengan target kapasitas meningkat setiap tahun. Selain sumur produksi pada lapangan, terdapat sumur reinjeksi. Sistem reinjeksi memanfaatkan air dari Danau Cikaro untuk meningkatkan efisiensi pendinginan dan keberlanjutan operasi. Permeabilitas yang tinggi mendukung kemampuan produksi uap yang optimal. Sementara itu, kondisi uap yang sangat kering menjadikan sistem ini unggul dalam efisiensi operasional. Kamojang adalah contoh sukses pemanfaatan panas bumi di Indonesia yang berpotensi menjadi model bagi pengembangan lapangan panas bumi lainnya.

Selanjutnya, panas bumi Dieng memiliki kapasitas produksi energi yang dihasilkan sebesar 60 MW dimana hal ini jauh lebih rendah dibandingkan Kamojang. Maka, untuk meningkatkan produksi uap dan mencapai target energi, diperlukan penerapan metode EGS non-konvensional.

Pengembangan Teknologi Pembangkit Listrik Geothermal Ramah Lingkungan

Ilustrasi Prinsip Operasi Organic Rankine Cycle (ORC). Sumber: https://www.rank-orc.com/2019/06/21/rank-technology-orc-operating-principle/

Selain EGS, Indonesia juga fokus pada pengembangan teknologi pembangkit listrik geothermal yang ramah lingkungan. Upaya ini meliputi optimasi siklus pembangkit, pengurangan emisi gas rumah kaca, dan pengelolaan limbah secara berkelanjutan. Salah satu inovasi yang dikembangkan adalah penggunaan teknologi Organic Rankine Cycle (ORC) untuk pembangkit listrik berskala kecil dan menengah. ORC memiliki efisiensi yang tinggi dan dapat beroperasi pada suhu yang lebih rendah dibandingkan dengan teknologi konvensional sehingga dapat memanfaatkan panas dalam bumi yang lebih beragam.

Sebagai contoh nyata penerapan Organic Rankine Cycle (ORC) di Indonesia,yaitu PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) telah menyelesaikan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) menggunakan teknologi Binary Organic Rankine Cycle dengan kapasitas 500 kW di Lahendong, Tomohon. Proyek ini memanfaatkan fluida organik sebagai penggerak turbin-generator yang dipanaskan oleh energi dari fluida panas bumi yang sebelumnya belum dimanfaatkan. Dengan mengimplementasikan teknologi ORC, proyek ini menunjukkan inovasi dalam pengelolaan energi panas bumi, khususnya dalam memanfaatkan uap panas bumi berkualitas rendah yang tidak dapat digunakan oleh pembangkit konvensional. Ini juga meningkatkan efisiensi total sistem dan kapasitas pembangkitan energi.

Baca juga



Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia dan Kerjasama Internasional

Keberhasilan pengembangan teknologi termal Indonesia tidak terlepas dari peran sumber daya manusia yang berkualitas dan kerjasama internasional yang kuat. Indonesia telah meningkatkan investasi dalam pendidikan dan pelatihan di bidang termal, membentuk tenaga ahli yang terampil dalam berbagai aspek pengembangan termal, dari eksplorasi dan eksploitasi hingga operasi, serta pemeliharaan pembangkit listrik. Kerjasama internasional juga berperan penting dalam transfer teknologi dan peningkatan kapasitas. Indonesia aktif menjalin kerjasama dengan berbagai negara dan lembaga internasional yang mencakup berbagi pengetahuan, transfer teknologi, dan pendanaan proyek-proyek riset dan pengembangan.

Sebagai contoh, PT Pertamina (Persero), telah memperkuat kerjasama dengan Selandia Baru dengan menandatangani perjanjian dengan University of Auckland. Kesepakatan ini bertujuan untuk menyediakan program pengembangan profesional bagi insinyur di bidang energi panas bumi. Melalui kerjasama ini, Indonesia dapat memperluas akses terhadap teknologi terkini, meningkatkan kualitas penelitian, dan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk inovasi.

Indonesia menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam pengembangan teknologi termal. Komitmen terhadap inovasi, fokus pada keberlanjutan lingkungan, dan kerjasama internasional yang kuat menempatkan Indonesia pada posisi yang kompetitif dalam pasar energi global. Dengan terus mengembangkan teknologi dan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, Indonesia berpotensi menjadi pemimpin global dalam bidang energi panas bumi.

#ZonaEBT #Sebarterbarukan #EBTHeroes

Editor: Aghnia Tazqiah

Baca juga



Referensi

[1] Tinjauan Komprehensif Evaluasi Potensi Penerapan Enhanced Geothermal System Lanjutan: Fracking dan Hydroshearing

[2] Pertamina Geothermal Energy, Akselerasi Transisi Energi, PGE Tuntaskan Proyek PLTP Binary Organic Rankine Cycle di Sulawesi Utara

[3] Diskominfotiksan Kabupaten Pesawaran, Kerjasama Internasional untuk Pengembangan Energi Terbarukan di Indonesia Mendapat Dukungan dari Berbagai Negara

[4] Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Pakar Geothermal Selandia Baru Beri Pelatihan Kepada Insinyur Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *