- PLTA Cikalong yang dibangun pada abad-19.
- Misteri batu yang berada di tengah reservoir PLTA Cikalong.
- PLTA Cikalong dan batu Eon yang menjadikan tempat wisata.
Energi baru terbarukan sudah makin diminati banyak orang, salah satunya energi air atau hydro. Dari semua pembangkit listrik tenaga hydro, salah satunya PLTA Cikalong yang sangat lama dibangun. Berada di Desa Lamajang, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, yang menyimpan budaya yang menjadikan legendaris akibat dibangun pada masa perang.
Di Desa Lamajang, Pangalengan ini menyimpan banyak sekali kekayaan ragam budaya dan berbagai tempat wisata yang dapat menarik para wisatawan. Memang di sana terkenal dengan Rumah Adat Cikondang, akan tetapi tak hanya itu saja. Di sana terdapat tiga pembangkit listrik tenaga air atau hydro yang mana dibangun pada masa perang atau zaman Belanda.
Baca juga:
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Cikalong lah yang menjadi salah satu diantara ketiganya. Hal menarik dari PLTA Cikalong ini adanya sebongkah batu yang berposisi di tengah reservoir harian PLTA Cikalong ini. Batu ini lah yang menjadikan monumen pembangunan PLTA Cikalong pada abad ke-19.
Tak heran, jika berkunjung ke PLTA Cikalong melihat adanya batu yang berukuran besar di tengah kolam. Sebab batu itu menjadi simbol dan saksi adanya pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Cikalong ini.
Pembangunan PLTA Cikalong ini pada abad 19 dan diresmikan pada tahun 1954 oleh presiden yang menjabat saat itu yaitu Presiden Soekarno. Besar daya kapasitas pembangkit listrik tenaga air pada Cikalong ini sebesar 19,20 MW.
Baca juga:
- 7 Fakta PLTA yang Dimiliki Oleh BUMN INALUM (Persero)
- Energi Air di Indonesia dan Mengapa Kita harus Menghemat Air?
Menurut warga Pangalengan ini mengatakan bahwa tanpa adanya alasan batu tersebut diletakkan di tengah kolam. Berdasar cerita yang beredar, batu tersebut yang diberi nama batu Eon oleh warga sekitar, tidak dapat dipindahkan oleh pekerja yang membangun reservoir PLTA Cikalong ini.
Akibat batu Eon yang berposisi di tengah kolam ini tidak dapat dipindah oleh para pekerja PLTA Cikalong ini, warga menyebutnya tempat itu angker. Bukti angker ini selain pekerja PLTA Cikalong tidak mampu memindahkan dan menghancurkan batu itu, batu itu pun sudah lama sejak zaman perang.
Sudah berbagai cara mulai dipindahkan secara manual hingga menggunakan peledak dinamit, tetap saja batu Eon tidak bisa hancur. Batu Eon dianggap menganggu dalam proyek pembangunan PLTA Cikalong ini.
Hingga saat kini, batu Eon tidak dapat dipindahkan atau dihancurkan, dan akan dibiarkan begitu saja dengan tempatnya yang kokoh. Warga setempat sudah lelah karena upaya-upayanya selalu gagal untuk memindahkan atau menghancurkan batu Eon ini.
Wisatawan tidak dapat melihat batu Eon secara dekat sebab adanya pagar kawat yang mengitari reservoir PLTA Cikalong. Hanya dapat menyaksikan batu Eon di balik kawat dan banyak wisatawan yang berfoto yang berlatar belakang pesona batu Eon.
Dikarenakan batu Eon sudah dari lama, wisatawan pun menyimpulkan PLTA Cikalong juga dibangun oleh Belanda. Lalu, tak hanya PLTA Cikalong saja, akan tetapi terdapat PLTA Plengan dan PLTA Lamajan yang dibangun sejak lama pula.
Referensi:
1. PLTA Cikalong dan Batu Eon di Lamajang Pangalengan
2. Misteri Batu Eon di Kolam Tandon PLTA Cikalong Pangalengan
3. KETERANGAN PERS No. 14/RELEASE/IP/2019 PLTA LAMAJAN, WARISAN HEBAT UNTUK ERA MILLENIAL YANG BEROPERASI SEJAK TAHUN 1925