- Biaya pembangkit listrik tenaga apapun di India relatif murah, termasuk tenaga air.
- Potensi tenaga air di Indonesia yang cukup besar.
- Alasan Indonesia harus belajar dari India mengenai energi terbarukan.
Penggunaan energi terbarukan makin lama makin diminati semua masyarakat termasuk pula di sebagian negara. Salah satu negara yang sudah menggunakan energi terbarukan ialah India. Pemerintah Indonesia, khususnya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebut Indonesia ikuti jejak India.
India dipercaya mampu kembangkan pembangkit listrik tenaga apapun khususnya tenaga air dengan biaya yang relatif terjangkau. Di Indonesia untuk pembangkit listrik masih dibilang mahal. Padahal, Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sudah memikirkan upaya dalam mengatasi investasi pembangkit listrik dengan biaya mahal.
Baca juga:
- Hydroelectric Power is Useful for Industrial in Kalimantan and Papua
- Masa Depan, Arah Kebijakan, dan Strategi Pemerintah Menangani Energi Air
Indonesia turut bangga atas kesempatan yang ditakdirkan, sebab potensi listrik tenaga air sangat besar di Indonesia, akan tetapi penggunaan listrik tenaga air di Indonesia masih kurang dari 7 persen. Memang menjadi hal yang sangat disayangkan.
Pemerintah Indonesia memikirkan upaya atas permasalahan ini dan ditemulah upaya tersebut. Upaya tersebut ialah dengan mengubah konsep pembangunan listrik tenaga air di Indonesia. Kesempatan ini tidak bisa di sia siakan, padahal sumber natural air murni dari gunung yang mengalir langsung ke laut.
Kerennya, potensi PLTA atau Pembangkit Listrik Tenaga Air mencapai besar 75 ribu MW (Mega Watt) yang tersebar di seluruh kawasan Indonesia. Dengan adanya pengurangan terhadap pemanfaatan dari SDA atau Sumber Daya Air menjadi tenaga listrik menyebabkan tempat poteni serta kebutuhan yang berbeda beda.
Baca juga:
Dengan pengkonsumsian listrik di Indonesia hanya 0,4 persen yang berasal dari PLTA atau Pembangkit Listrik Tenaga Air, dinyatakan kalah dari negara India. Penggunaan listrik dari PLTA di India jauh dari Indonesia yaitu sebesar 3,8 persen. Namun, jika Indonesia disandingkan dengan Malaysia, Indonesia menjadi unggul karena penggunaan listrik dari tenaga air di Malaysia hanya mencapai angka 0,2 persen.
Indonesia dinilai sangat perlu menimba ilmu dan belajar dari India dalam melakukan pengembangan energi baru terbarukan. Kontribusi atas energi baru terbarukan di Indonesia masih dinilai rendah, dibandingkan negara India yang sudah maju.
Alasan India lebih maju dalam pengembangan energi baru terbarukan salah satunya karena selalu memprioritaskan pembangunan PLTA atau Pembangkit Listrik Tenaga Air. Hal tersebut juga didukung oleh ketersediaan produksi listrik yang dinilai lebih stabil dibandingkan dengan sumber energi terbarukan lainnya seperti halnya matahari, angin, dan lain sebagainya.
Amat disayangkan kalau pemanfaatan energi baru terbarukan di Indonesia sangat kurang, padahal potensi yang dimiliki dalam memanfaatkan energi baru terbarukan mencapai angka 417,8 GW (Giga Watt). Angka tersebut merupakan jumlah dari semua potensi energi baru terbarukan antara lain, potensi panas bumi, hydro, panas surya, angin, bioenergi, dan lain-lain.
Indonesia akan terus berusaha dalam mengembangkan energi terbarukan yang dipercaya ramah lingkungan dan memiliki keuntungan lainnya. Harapan untuk ke depannya, pemerintah Indonesia akan mengajak berbagai industri untuk mengunjungi sumber potensi PLTA atau Pembangkit Listrik Tenaga Air.
Indonesia terus berkomitmen dan mendorong penuh dalam penggunaan energi terbarukan yang dinilai ramah lingkungan dan berkelanjutan. Indonesia juga membuat misi di tahun 2025 untuk penggunaan bauran energi baru terbarukan dengan capaian sebesar 23 persen.
Dengan besarnya komitmen atas menggalaknya penggunaan energi terbarukan di Indonesia, beralasan tidak hanya untuk meningkatkan ekonomi saja, akan tetapi melindungi dari kesehatan karena energi baru terbarukan ramah lingkungan serta menyejahterakan masyarakat yang tangguh dan berkelanjutan.
Editor: Riana Nurhasanah
Referensi:
Indonesia masih kalah dengan India gunakan tenaga air
Indonesia Dinilai Baru Manfaatkan 7% Potensi Listrik Tenaga Air