Petani: Jaga Keseimbangan Alam dengan Pangan Sehat

Seorang Petani Menggali Tanah di Sawah. Sumber: freepik.com
  • Pertanian menggunakan bahan kimia pada pelestariannya
  • Bahan kimia akan memberikan dampak yang berbahaya
  • Petani organik bertanggung jawab melestarikan pertanian dengan cara organik

Pangan tentu menjadi salah kebutuhan primer manusia. Asal pangan sendiri berasal dari hewan dan tumbuhan. Hewan-hewan menjadi sumber utama protein dan lemak bagi tubuh, sedangkan tumbuhan seperti sayur-sayuran merupakan sumber vitamin, mineral, dan karbohidrat. Para pelaku atau produsen dari bahan-bahan pangan tersebut juga turut berperan penting untuk menjaga ketahan pangan agar nutrisi dan gizi tercukupi. Petani termasuk salah satu pelaku utama dalam sektor pertanian yang berperan penting dalam mewujudkan ketahanan pangan.

Mereka bertanggung jawab menjaga kualitas dan keamanan bahan-bahan pangannya agar nutrisi dan gizi pada tidak berkurang. Petani organik merupakan petani yang membudidayakan pertaniannya menggunakan bahan-bahan alami yang tidak akan merusak lingkungan.

Bahan Kimia dalam Pertanian

petani
Tukang Kebun Menyemprotkan Insektisida pada Tanaman. Sumber: freepik.com

Komoditas pertanian perlu perawatan dan penanganan khusus agar dapat bertumbuh dengan baik. Tanaman terkadang tidak dapat berkembang dengan baik, hal ini dapat disebabkan oleh hama seperti seperti ulat, serangga, kutu, jamur ataupun tungau. Penanganan hama yang sering dilakukan oleh para petani adalah pestisida, termasuk insektisida, herbisida, fungisida dan nematisida. 

Tidak hanya penanganan hama yang menggunakan bahan kimia, penggunaan pupuk dalam perawatan tanaman juga menggunakan bahan kimia seperti pupuk buatan. Pupuk buatan yang dimaksud contohnya pupuk yang mengandung nitrogen, fosfor dan kalsium, serta kalium.

Bahan-bahan kimia tersebut memiliki kelebihan yang lebih banyak dari bahan alami atai organik. Pestisida kimia dapat digunakan dengan mudah dan hasilnya dapat dilihat dalam waktu yang relatif singkat, serta dapat digunakan dalam area yang luas. Pupuk kimia mengandung bahan yang mudah terurai, sehingga tanaman akan cepat menyerap kandungan mineral dari pupuk. Bahan kimia lebih efisien dari bahan organik.

Baca juga



Penggunaan yang efisien ini menjadi alasan penggunaan bahan kimia yang melebihi dosis. Petani seringkali mengabaikan aturan dengan menggunakan bahan kimia terutama pestisida dalam dosis yang lebih dari takaran seharusnya. Tak jarang mereka juga mencampur beberapa jenis pestisida dengan alasan untuk meningkatkan daya racun pada hama dan penyakit tanaman.

Pengelolaan yang tidak tepat akan meninggalkan residu pada bahan pangan. Residu yang tertinggal pada bahan pangan dan dikonsumsi secara langsung, akan menyebabkan keracunan bahkan kematian bagi konsumen. World Health Organization (WHO) memperkirakan sekitar 25 juta kasus keracunan pestisida kimia terjadi setiap tahun atau sekitar 68.493 kasus setiap hari. Pestisida merupakan bahan beracun sehingga akan sangat berbahaya jika tidak dikelola dengan baik.

Bahan Kimia Merusak Lingkungan

Dahulu, para petani sering melakukan kontrol seperti irigasi, kontrol biologi, kontrol fisik, dan kontrol budaya. Tahun 1993 insektisida organik mulai berkembang, namun pada tahun 1947 kasus-kasus resistensi juga mulai berkembang. Sejak saat itu, senjata antara hama dan pestisida berkembang terus. Akibat perkembangan ini, para petani terus-terusan berfokus pada peningkatan produktivitas jumlah tanaman yang ditanam dan kurang memperhatikan dampaknya pada lingkungan.

Dampak negatif yang ditimbulkan oleh penggunaan pestisida adalah munculnya hama dan penyakit, hilangnya plasma nutfah, punahnya predator dalam ekosistem dan resistensi organisme pengganggu tanaman. Pupuk kimia juga memberikan dampak negatif yaitu, akan merusak struktur tanah jika diberikan berlebih sehingga kualitas tanah akan menurun dan menghambat pertumbuhan. 

Spesies mikroorganisme yang bermanfaat bagi tumbuhan menjadi mati sehingga hama pengganggu akan semakin meningkat karena pemangsanya tidak ada lagi, hama akan mengalami kekebalan karena dapat membaca kandungan pestisida, serta beberapa spesies hewan tidak dapat bertahan karena ikut mengalami pencemaran oleh pupuk dan pestisida melalui air dan udara.

Petani Organik bertanggung Jawab atas Kelestarian Lingkungan

Rotasi Tanaman. Sumber: greentumble.com

Pertanian organik merupakan teknik budidaya pertanian yang berorientasi pada pemanfaatan bahan-bahan alami dan tidak menggunakan bahan-bahan kimia sintetis seperti pupuk, pestisida (kecuali bahan yang diperkenankan), sehingga akan mengoptimalkan kesehatan dan produktivitas agroekosistem secara alami, dan mampu menghasilkan pangan dan serat yang cukup, berkualitas, dan berkelanjutan.

Orang yang berperan penting dalam pertanian ini tentu saja petani. Petani tidak hanya berperan sebagai produsen makanan, tetapi juga sebagai pengelola lingkungan, sehingga keberlangsungan produksi pangan dapat terjaga dengan baik. Dalam mengelola lingkungan, petani harus memperhatikan cara dan bahan yang digunakan dalam merawat tanamannya. 

Baca juga



Petani organik akan mengendalikan gulma, hama dan penyakit dengan cara mekanis, biologis, dan rotasi tanaman. Dalam peningkatan kesuburan dan produktivitas tanah, petani organik akan menambahkan residu tanaman, pupuk kandang, dan batuan mineral alami, serta penanaman legum dan rotasi tanaman. Petani organik juga akan menghindari bibit hasil rekayasa genetika, pestisida sintetis, dan pupuk kimia.

Produk dari pertanian organik juga lebih sehat untuk dikonsumsi. Tanaman yang ditanam dengan metode organik cenderung mengandung lebih banyak nutrisi dan antioksidan karena tanah yang digunakan lebih subur dan kaya akan nutrisi. Produk organik juga lebih aman untuk dikonsumsi karena tidak mengandung residu kimia yang dapat berbahaya bagi kesehatan manusia.

Metode organik ini merupakan salah satu cara berkelanjutan yang dilakukan petani untuk dapat mengatasi krisis pangan dan kelestarian lingkungan. Petani dapat melakukan peningkatan produktivitas pertanian secara berkelanjutan, menjaga kualitas lingkungan, dan memperhatikan aspek sosial dan ekonomi. Dengan melakukan hal tersebut, maka lingkungan tidak akan tercemar dan rusak oleh bahan kimia serta krisis pangan dunia akan mulai teratasi.

#zonaebt #sebarterbarukan #ebtheroes

Editor: Annisa Nur Fissilmi Kaffah

Referensi:

[1] PENGGUNAAN PESTISIDA DALAM PERSPEKTIF PRODUKSI DAN KEAMANAN PANGAN

[2] Bahan Kimia di Bidang Industri, Pertanian, dan Kesehatan

[3] Kebiasaan Gunakan Pestisida Dapat Merusak Lingkungan

[4] 7 Dampak Pemakaian Pupuk Kimia pada Lingkungan

[5] Pertanian Organik Pengertian Contoh dan Faktor

[6] Peran Petani dalam Mengatasi Krisis Pangan Dunia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

290 Comment

  1. 1xbet официальный сайт: 1хбет – 1xbet официальный сайт мобильная версия