Pengendalian Dampak Perubahan Iklim Berkelanjutan

Ilustrasi dari konsep climate change. Sumber : freepik.com
  • Perubahan iklim dapat menimbulkan dampak negatif bagi makhluk hidup
  • Pemakaian bahan bakar fosil dan konversi lahan serta fenomena alam seperti siklon, El-Nino dan La-Nina menjadi faktor penyebab terjadinya perubahan iklim
  • Untuk mengendalikan dampak perubahan iklim diperlukan alternatif pemakaian sumber energi berkelanjutan seperti panas bumi dan kendaraan ramah lingkungan yang dapat mengurangi emisi gas rumah kaca

Dewasa ini perubahan iklim global merupakan salah satu isu lingkungan penting dunia. Tidak hanya di Indonesia tetapi juga di negara-negara lain di seluruh dunia. Hal ini dikarenakan oleh dampak negatif yang ditimbulkan dari adanya perubahan iklim. Dampak perubahan iklim yang dapat dirasakan misalnya intensitas curah hujan yang tinggi dan musim hujan yang tidak teratur sehingga berpotensi memicu terjadinya banjir dan tanah longsor. Pada dasarnya perubahan iklim terjadi karena pemanasan global (global warming).

Temperatur global yang terus meningkat dari tahun ke tahun disebabkan oleh efek rumah kaca (greenhouse effect) yang timbul dari emisi gas rumah kaca (GRK) yang meningkat. Secara global, peningkatan emisi GRK disebabkan oleh kontribusi dari berbagai sektor kehidupan, baik itu aktivitas manusia atau peristiwa alam. Seperti kegiatan manusia dalam pemakaian bahan bakar fosil dan konversi lahan serta fenomena alam seperti siklon, El-Nino, dan La-Nina. Terhitung sudah 70-an tahun sejak 1940 suhu rata-rata di muka bumi mengalami kenaikan sebesar 0,5˚C.

Menurut penelitian terdahulu, sepanjang abad dua puluh kondisi udara di Indonesia menjadi lebih panas dengan suhu udara rata-rata tahunan telah bertambah sekitar 0,3˚C. Dalam menghadapi perubahan iklim yang terjadi saat ini, Indonesia berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca secara nasional sekitar 26%  hingga 41% pada tahun 2020 melalui pemanfaatan sumber pendanaan domestik dan dukungan internasional untuk tindakan mitigasi. Kegiatan tersebut diwujudkan dalam Program Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca. Dari kegiatan tersebut pemerintah lebih tanggap dalam melakukan mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim di berbagai sektor.

Sumber Energi terbarukan adalah salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk menurunkan konsentrasi GRK di atmosfer dengan beralih dari sumber energi dengan beralih dari emisi GRK tinggi (batu bara dan minyak) ke sumber energi dengan emisi GRK lebih rendah. Lalu, apa saja sumber energi dengan emisi GRK rendah itu ya Sobat EBT Heroes?

Baca Juga



Panas Bumi Sebagai Sumber Energi Alternatif dalam Mengurangi Efek Rumah Kaca

Ilustrasi dari konsep Geothermal Power. Sumber : freepik.com

Salah satu sumber energi terbarukan yang berpotensi untuk mencukupi kebutuhan energi listrik, mekanik, atau panas di dunia adalah  panas bumi. Panas bumi adalah sumber energi terbesar kedua setelah energi surya yang memiliki kisaran potensi 118EJ/tahun hingga 110EJ/tahun. Energi panas bumi disebut juga dengan geothermal yang digunakan sebagai pembangkit listrik. Indonesia sangat berpotensi dalam pengembangan energi panas bumi karena kondisi alamnya yang memiliki banyak pegunungan sehinga tidak heran Indonesia diperkirakan memiliki potensi panas bumi terbesar di dunia sekitar 40% dari seluruh potensi di dunia.

Jika dibandingkan dengan emisi CO2  dari plant berbahan bakar batu bara sebesar 940g/kWhe, plant panas bumi hanya memiliki 120g/kWhe dengan siklus terbuka. Sedangkan pada siklus tertutup, fluida panas bumi yang dimasukkan ke dalam tanah tanpa uap atau gas yang dihasilkan ke atmosfer, emisi CO2 bernilai nol. Menariknya hampir seluruh plant panas bumi terbaru telah didesain sebagai siklus tertutup. Sehingga dapat Sobat EBT Heroes simpulkan bahwa penggunaan energi panas bumi dapat menurunkan konsentrasi gas rumah kaca (GRK).

Baca Juga



Penggunaan Kendaraan Ramah Lingkungan Kendalikan Dampak Perubahan Iklim

Ilustrasi dari konsep mobil listrik. Sumber : freepik.com

Sobat EBT Heroes, ternyata bukan hanya panas bumi saja yang bisa mengurangi konsentrasi emisi gas rumah kaca tetapi juga kendaraan listrik sebagai kendaraan ramah lingkungan yang berkaitan terhadap pengendalian dampak perubahan iklim. Beberapa negara di dunia telah menggunakan kendaraan listrik secara masif. Sementara itu, kendaraan listrik di Indonesia masih terbilang baru dan belum menjadi daya tarik publik sepenuhnya. Pada 2012, mobil listrik karya Ricky Elson dipromosikan besar-besaran oleh Dahlan Iskan selaku Menteri Badan Usaha Milik Negara saat itu. Namun usahanya sia-sia karena mobil listrik tersebut masih dianggap belum layak jalan oleh instansi terkait.

Kemudian tahun 2019, mobil listrik kembali mencuri perhatian khususnya Presiden Joko Widodo yang menetapkan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk transportasi jalan. Regulasi tersebut diharapkan mampu mewujudkan iklim yang kondusif bagi perkembangan produksi dan penggunaan lsitrik oleh publik serta menjadi pengendali dampak perubahan iklim di Indonesia dengan menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK).

Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa penggunaan kendaraan listrik lebih ekonomis dibandingkan dengan kendaraan berbagan bakar fosil. Oleh sebab itu, tidak sedikit negara yang mulai mengembangkan teknologi kendaraan listrik dan menyebarkannya secara luas kepada publik. Keberadaan kendaraan listrik juga harus didukung dengan ketersediaan listrik yang dihasilkan oleh pembangkit listrik dari energi terbarukan.

Kendaraan mobil listrik dapat mengendalikan dampak perubahan iklim dengan memenuhi tiga persyaratan wajib yaitu penyediaan fasilitas pengolahan limbah baterai, pengendalian kegiatan pertambangan mineral sebagai bahan baku baterai, dan pembangkit listrik dengan sumber energi primer yang ramah lingkungan.

#zonaebt sobatheroes #energiterbarukan

Editor: Himatul Azqiya

Baca Juga



Refrensi :

[1] Energi Panas Bumi Ramah Terhadap Lingkungan Sekitar

[2] Memahami Pemanasan Global dan Perubahan Iklim

[3] Mitigasi dan Adaptasi Indonesia dalam Pencegahan Perubahan Iklim

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

7 Comment

  1. если снятся личинки насекомых камень овен женщины по гороскопу по дате рождения 18 апреля
    снится затмение солнца
    какую молитву читать по усопшему мужу до 9 дней молитвы об исцелении
    болезни детей

  2. табиғатты қорғау міндетіміз эссе 120-150 сөз, табиғатты қорғау эссе 4 сынып тазалық денсаулық кепілі мақсаты, тазалық денсаулық кепілі балабақшада баяндама құлақ тазалау астана цена,
    құлақ тазалау алматы цена болашақ білімді
    жастардың қолында шығарма, еліміздің болашағы білімді жастар эссе

  3. шунтирование желудка караганда, кольцо на желудок цена держатель для книг купить в алматы, подставка для книг
    абди ағылшын тілінен практика есебі, педагогикалық практика есебі
    қорытынды мәдениетаралық коммуникация эссе, мәдениетаралық қарым-қатынас теориясы