Drone membantu memantau perubahan lingkungan, mengumpulkan data, hingga mendukung upaya mitigasi perubahan iklim dalam perannya di transformasi bursa karbon.
Carbon stock atau bursa karbon kini menjadi perhatian banyak negara termasuk di Indonesia. Drone menjadi salah salah satu yang patut untuk dimanfaatkan dalam transformasi bursa karbon. Penggunaan teknologi drone dalam bursa karbon dapat membantu dalam mengumpulkan data yang akurat, memantau perubahan lingkungan, dan mendukung upaya mitigasi perubahan iklim.
Carbon stock atau bursa karbon kini menjadi perhatian banyak negara termasuk di Indonesia. Bursa Karbon adalah sistem yang memungkinkan perusahaan atau organisasi untuk membeli atau menjual kredit karbon sebagai upaya dan komitmen dalam mengurangi emisi gas rumah kaca. Ini merupakan mekanisme yang digunakan untuk mengimbangi emisi gas rumah kaca dengan pengurangan emisi di suatu tempat, serta mendorong pengembangan proyek-proyek berkelanjutan yang mengurangi emisi.
Di Indonesia sendiri, pemerintah memiliki berbagai langkah yang mendukung pasar karbon, termasuk regulasi dan langkah-langkah komprehensif. Teknologi pula tidak luput dari bagian transformasi bursa karbon, salah satu yang patut untuk dimanfaatkan adalah teknologi drone.
Penggunaan teknologi drone dalam bursa karbon dapat membantu dalam mengumpulkan data yang akurat, memantau perubahan lingkungan, dan mendukung upaya mitigasi perubahan iklim. Dengan data yang lebih baik dan pemantauan yang lebih efisien, perdagangan karbon dan proyek-proyek pelestarian karbon dapat menjadi lebih efektif dalam mengurangi emisi karbon dan menjaga ekosistem yang penting untuk menjaga keseimbangan karbon di atmosfer.
Beberapa aplikasi drone yang bisa digunakan dalam Bursa Karbon antara lain:
Pemantauan Hutan dan Lahan: Drone dapat digunakan untuk survei dan pemantauan hutan serta lahan. Drone dapat mengumpulkan data tentang kesehatan hutan, deforestasi, dan perubahan tutupan lahan. Informasi ini sangat penting dalam menghitung jumlah karbon yang tersimpan dalam hutan dan tanah, yang merupakan faktor penting dalam perdagangan karbon.
Pemantauan Emisi Karbon: Drone dapat dilengkapi dengan sensor untuk mendeteksi emisi karbon dioksida (CO2) dan gas rumah kaca lainnya dari instalasi industri, kendaraan, atau sumber emisi lainnya. Data yang diperoleh dapat digunakan untuk mengukur dan melaporkan emisi karbon dari berbagai sumber, yang relevan untuk perhitungan karbon dan pelaporan ke bursa karbon.
Pemantauan Perubahan Iklim: Drone dapat membantu pemantauan perubahan iklim dan dampaknya pada lingkungan. Drone dapat mengambil gambar dan data lainnya yang diperlukan untuk mengidentifikasi perubahan iklim dan membantu dalam pengembangan kebijakan perubahan iklim.
Inventarisasi Karbon: Drone dapat digunakan untuk mengukur jumlah karbon yang disimpan dalam hutan, lahan, dan sumber daya alam lainnya. Data inventarisasi karbon yang akurat sangat penting dalam skema perdagangan karbon dan proyek-proyek pelestarian karbon.
Pemantauan Perubahan Lahan: Drone dapat digunakan untuk memantau perubahan penggunaan lahan secara berkala, seperti konversi hutan menjadi lahan pertanian atau perkotaan. Pemantauan ini penting karena perubahan dalam penggunaan lahan dapat berdampak pada emisi karbon dan siklus karbon.
Manajemen Kebakaran Hutan: Drone dapat digunakan untuk pemantauan kebakaran hutan dan membantu dalam operasi pemadaman. Kebakaran hutan dapat menghasilkan emisi karbon yang signifikan, dan upaya pemadaman yang cepat dapat membantu mengurangi emisi tersebut.
Pengawasan Proyek Pelestarian Karbon: Dalam proyek-proyek pelestarian karbon, drone dapat digunakan untuk memantau proyek dan memastikan bahwa praktik-praktik pelestarian karbon berjalan sesuai rencana. Ini dapat membantu memastikan bahwa karbon yang tersimpan dalam proyek-proyek tersebut dikelola dengan baik.
Penanaman Tanaman Penyerap Emisi Karbon: Selain untuk berbagai kegiatan pemantauan menggunakan drone, salah satu aplikasi lainnya adalah penanaman tanaman penyerap emisi karbon. Dengan menggunakan drone, penanaman dapat dilakukan lebih efisien dikarenakan dapat menjangkau beberapa area sulit dan produktivitas yang lebih besar. Salah satu tanaman yang tepat untuk melakukan penanaman menggunakan adalah tanaman hutan bakau (mangrove). Diharapkan dengan metode pemanfaatan teknologi drone, percepatan penghijauan dapat menjadi lebih cepat dan tepat.
Dengan berbagai pemanfaatan dan aplikasinya, penggunaan drone dalam konteks Bursa Karbon memerlukan perizinan dan peraturan yang ketat. Operator drone juga harus mematuhi regulasi penerbangan sipil.
Terra Drone sebagai perusahaan pemanfaatan teknologi drone siap menjadi bagian dan mendukung proyek-proyek berkelanjutan dan bursa karbon di Indonesia. Diharapkan bahwa adopsi teknologi drone akan terus meningkat di Indonesia, membantu negara ini mencapai target pengurangan emisi gas rumah kaca dan menjaga keberlanjutan lingkungan. Usaha ini diperlukan sebagai komitmen terhadap keberlangsungan masa depan umat manusia.