Tingkat kesadaran masyarakat dan juga dunia usaha terkait perkembangan laju energi baru terbarukan, makin kesini-makin tinggi. Kenapa? trend beberapa negara sudah memberlakukan aturan penggunaan energi baru terbarukan.
Dilansir dari industry.co.id, data dari PLN yang termuat dalam data 2019 sektor yang paling tinggi mengkonsumsi energi adalah sektor komersial dan juga industri dengan kuota 52%. Bukan tidak mungkin, porsi 52% tersebut akan menaik mengikuti perkembangan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Belum lama ini perusahaan plat merah negara PLN (Persero) meluncurkan sebuah Layanan Sertifikat Energi Baru Terbarukan atau dalam bahasa Inggris disebut Renewable Energy Certificate (REC). Layanan ini ditujukan bagi pelanggan yang menginginkan keterangan resmi berupa pengakuan atas penggunaan listrik yang bersumber dari energi baru terbarukan.
Hal tersebut yang mendorong PLN untuk berinovasi menciptakan terobosan strategis. Dimana untuk meningkatkan bauran dan kapasitas pembangkit energi baru terbarukan. Melalui layanan sertifikat penggunaan energi baru terbarukan ini PLN dan masyarakat berharap Indonesia makin serius untuk ke arah energi bersih.
Pada generasi pertama dari REC yang bersumber dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang. PLTP itu berlokasi Kabupaten Bandung dan berkapasitas sebesar 140 Megawatt (MW). Menurut dari data yang ada, total ada 28 perusahaan yang sudah menyerap energi bersih dari PLTP Kamojang. Bahkan telah habis diserap saking tingginya antusiasme para pemilik usaha. Per saat ini sudah ada 50 perusahaan yang masih proses antrian untuk mendapatkan REC.
Per saat ini sudah ada dua pembangkit EBT yang masuk program REC-seperti Pembangkit Listrik Tenaga Air bernama PLTA Bakaru berlokasi di Pirancang, Sulawesi Selatan memiliki kapasitas daya sebesar 130 Megawatt (MW). Terakhir ada PLTP Lahendong berlokasi di Sulawesi Utara yang berkapasitas sebesar 80 Megawatt (MW). Kedua pembangkit ini info terbaru belum menyuplai energi listrik ke konsumen REC. Mungkin masih ada perbaikan teknis di internal, kita tunggu berita terbarunya nanti.
Menurut keterangan dari Syofvi selaku Direktur Manajemen Sumber Daya Manusia PLN “Tingginya respon dari pasar, membuat PLN kini harus mempercepat pembangunan pembangkit listrik bersih (EBT). Maka dari itu target 2021-2030 PLN menargetkan memiliki pembangkit listrik dari energi baru terbarukan terpasang sebesar 20.923 Megawatt (MW)” ujar Syofvi dalam keterangan resminya yang diliput dari liputan6.com.
Baca juga:
- Akankah Panas Bumi menjadi Potensi Energi Mendatang?
- Memanfaatkan PLTS sebagai Peluang Keuntungan bagi Pemerintah dan PLN
REC sejalan dengan target bauran energi bersih Indonesia
Hadirnya REC mampu untuk mendorong momen pertumbuhan pembakit-pembangkit EBT di Indonesia. Dulu pembangkit EBT acapkali dipandang sebelah mata, karena mahal perlu investasi besar dan juga hasil listriknya yang relatif mahal.
Terlebih lagi kini pemerintah sudah menargetkan untuk bauran energi bersih sebesar 23% pada tahun 2025. Bukan cuma itu saja, energi baru terbarukan juga merupakan tanggung jawab PLN, Pemerintah, swasta dan juga generasi saat ini untuk membuat Bumi lebih bersih sebagai warisan ke generasi yang akan datang. Hal ini serupa seperti yang telah diungkap oleh mantan Direktur Umum PLN zulkifli Zaini “Komitmen untuk menghadirkan energi bersih yang disebut sebagai Power Beyond Generation”.
Untuk mendapatkan layanan REC resmi dari PLN Anda dapat mengklik link berikut ini
Renewable Energy Certificate (REC)
Baca juga:
- Tentang Green Jobs, Tren Karir Masa Depan yang ‘Ramah Lingkungan’
- Menuju Arah “Sunset” Si Emas Hitam Indonesia
Harapan PLN untuk kebutuhan energi bersih bagi komersial dan industri melalui REC.
Untuk memastikan bahwa layanan REC mengikuti standar yang berlaku, maka dari itu PLN menggandeng Clean Energy Investment Accelerator (CEIA) untuk mendukung akselerasi transformasi energi tersebut. Selain menggandeng CEIA, PLN juga bekerjasama dengan mitra lain nya, salah satunya perusahaan APX inc, yang berfokus di bidang sistem pelacakan (tracking system) yang berstandar internasional.
Menuju pertumbuhan Indonesia yang lebih hijau, para pelaku usaha dan masyarakat harus berkomitmen dalam penggunaan energi terbarukan. Salah satu upaya yang bisa ditempuh adalah layanan REC dari PLN-agar tercipta dampak positif timbal balik kegiatan manusia dan Bumi.
PLN sangat optimis bahwa layanan REC ini merupakan salah satu jembatan yang bisa ditempuh oleh konsumen. Sebagai upaya percepatan ke arah energi baru terbarukan serta mengakomodasi kebutuhan para konsumen. Dan yang paling krusial adalah menjadi katalis untuk terus meningkatkan pengambangan proyek-proyek EBT di Indonesia.
Pertumbuhan ekonomi yang menggunakan energi baru terbarukan. Selain itu juga dapat meningkatkan lapangan pekerjaan di sektor EBT. Menurut data terakhir 2017 porsi pekerjaan yang sering disebut green jobs hanya menyerap 100.000 pekerja saja. Diharapkan dengan upaya kita bersama, sektor green jobs mampu akan menyerap 1,3 juta pada tahun 2030 mendatang.
Meminjam kutipan dari mantan Direktur PLN (Persero) Zulkifli Zain
“Power Beyond Generation”
zonaebt.com
Renewable Content Provider
#zonaebt #sebarterbarukan #REC #PLN #geenjobs
Referensi
https://www.industry.co.id/read/76443/pln-hadirkan-renewable-energy-certificate