Era Baru Hydropower: Kapasitas Global Melonjak 4.578 TWh Dorong Transisi Energi Hijau

Data Global Hydropower yang melonjak naik. Sumber: Instagram Zona Ebt
  • Sektor tenaga air global mengalami rebound signifikan 10% pada tahun 2024 mencapai 4.578 TWh menurut laporan IHA World Hydropower Outlook 2025.
  • China memimpin dengan penambahan kapasitas 14,4 GW dan target ambisius 120 GW pumped storage hydropower pada 2030.
  • Indonesia berkomitmen meningkatkan kapasitas hydropower dari 6,7 GW menjadi 72 GW pada 2070 dengan potensi total 95 GW.

Sektor tenaga air (hydropower) global mengalami rebound signifikan pada tahun 2024 dengan peningkatan kapasitas hingga 10% mencapai 4.578 terawatt hour (TWh), menurut laporan terbaru International Hydropower Association (IHA) World Hydropower Outlook 2025. Peningkatan ini menandai pemulihan penting bagi industri energi terbarukan setelah periode stagnasi sebelumnya.

Hydropower adalah suatu energi alternatif untuk menghasilkan daya listrik dengan memanfaatkan air untuk menyalakan mesin. Ketika air yang mengalir ditangkap dan diubah menjadi listrik, itu disebut tenaga air. Dengan hadirnya energi pembaruan ini, tentunya suatu negara dapat memenuhi kehidupan dalam jangka panjang dengan memanfaatkan sejumlah bendungan diberbagai titik daerah.

Laporan yang dirilis IHA menunjukkan momentum kuat dalam pengembangan hydropower global, terutama didorong oleh peningkatan tajam dalam pumped storage hydropower (PSH) yang telah lama dianggap sebagai “baterai air” sistem energi. Perkembangan PSH mengalami lonjakan yang mencolok, memposisikannya sebagai teknologi kunci dalam stabilisasi sistem energi.

Berdasarkan data yang terkumpul, empat kawasan utama menunjukkan perkembangan berbeda namun saling melengkapi:

Baca juga



China: Pemimpin Global dengan Target Ambisius 120 GW PSH

Salah satu Unit Generator Turbin Hydro di stasiun pembangkit listrik tenaga air Baihetan, China. sumber: beijingreview

China memimpin perkembangan hydropower global dengan pencapaian yang mengesankan. Negara ini berhasil menambah kapasitas sebesar 14,4 GW pada tahun 2024, menjadikannya kontributor terbesar dalam rebound global hydropower. Yang lebih ambisius lagi, China menargetkan pembangunan 120 GW pumped storage hydropower pada tahun 2030.

Keberhasilan China didukung oleh investasi masif pemerintah dalam infrastruktur hydropower dan komitmen kuat untuk mencapai carbon neutrality pada 2060. Strategi China fokus pada pengembangan PSH sebagai solusi penyimpanan energi skala besar yang dapat mengintegrasikan sumber energi terbarukan intermiten seperti solar dan angin. Teknologi PSH China telah mencapai tingkat efisiensi tinggi dan menjadi benchmark global dalam pengembangan teknologi serupa.

Afrika: Potensi Besar dengan Strategi Diversifikasi

Salah satu contoh Pembangkit Tenaga Air di Afrika Selatan. Sumber: Andritz Hydro

Benua Afrika menunjukkan potensi luar biasa dalam pengembangan hydropower dengan tambahan kapasitas 4,5 GW. Meskipun menghadapi tantangan berupa pengurangan hidroelektrik sebesar 20%, Afrika memainkan peran penting dalam mencapai target 11% potensi hydropower global yang terpakai.

Perkembangan hydropower di Afrika tidak hanya berfokus pada pembangkit skala besar, tetapi juga pada diversifikasi teknologi. Negara-negara seperti Ethiopia, Ghana, dan Kenya memimpin dalam pengembangan micro dan mini hydropower yang dapat melayani komunitas pedesaan. Strategi ini mendukung akses energi universal sambil menjaga keberlanjutan lingkungan. Investasi dari China dan negara-negara Eropa turut mempercepat pengembangan infrastruktur hydropower di benua ini.

Eropa: Inovasi Teknologi dengan Pipeline PSH 52,9 GW

Peta Benua Eropa. Sumber: britannica.com

Eropa mencatat peningkatan produksi hydropower hingga 680 TWh dengan pipeline pumped storage hydropower yang mencapai 52,9 GW. Kawasan ini membuktikan bahwa teknologi hydropower tetap relevan dalam transisi energi hijau melalui pendekatan inovatif dan terintegrasi.

Negara-negara seperti Switzerland, Austria, dan Norwegia memimpin dalam pengembangan teknologi PSH canggih yang dapat beradaptasi dengan kondisi geografis yang beragam. Eropa juga fokus pada modernisasi infrastruktur hydropower yang sudah ada untuk meningkatkan efisiensi dan kapasitas. Inisiatif Green Deal Eropa menempatkan hydropower sebagai komponen kunci dalam mencapai net zero emission pada 2050, dengan penekanan pada teknologi PSH sebagai solusi penyimpanan energi jangka panjang.

Amerika Serikat: Revitalisasi dengan Kontribusi 45% Pasokan Listrik

Bendungan Hoover, salah satu Hydropower terbesar di Amerika Serikat. Sumber: wikipedia

Amerika Serikat mengalami revitalisasi signifikan dalam sektor hydropower dengan peningkatan pasokan hydro mencapai 45% dari total listrik nasional. Tambahan kapasitas 306 MW menandai dimulainya era baru investasi dalam infrastruktur hydropower AS yang sempat stagnan selama beberapa dekade.

Pemerintah AS melalui Department of Energy meluncurkan program modernisasi bendungan dan pembangkit hydropower untuk meningkatkan kapasitas dan efisiensi. Negara-negara bagian seperti Washington, Oregon, dan California memimpin dalam pengembangan small-scale hydropower dan fish-friendly turbine technology. Investasi swasta juga mulai mengalir ke sektor ini, terutama dalam pengembangan PSH yang dapat mendukung integrasi energi terbarukan dalam grid nasional yang semakin kompleks.

Indonesia: Ambisi Besar Menuju 72 GW

salah satu contoh pembangunan Hydroower di Indonesia. Sumber: web PLN

Indonesia menunjukkan komitmen kuat dalam pengembangan hydropower dengan target ambisius. Indonesia telah berkomitmen untuk memanfaatkan potensi hydropower yang sangat besar, dengan rencana meningkatkan kapasitas dari 6,7 GW menjadi 72 GW total kapasitas pada 2070.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki potensi hydropower sebesar 95 Gigawatts (GW). Angka ini menunjukkan bahwa masih terdapat ruang pengembangan yang sangat besar bagi sektor hydropower di Indonesia.

Pemerintah Indonesia juga menargetkan peningkatan kapasitas micro-hydropower yang saat ini berada di level 450 MW. Terdapat 450 MW micro-hydropower di dalam negeri dan pemerintah akan mengambil langkah untuk menambah kapasitas pembangkit listrik tersebut menjadi 2.846 MW pada 2025.

Baca juga



Peningkatan kapasitas hydropower tidak hanya berdampak pada aspek energi, tetapi juga ekonomi dan lingkungan. Investasi dalam sektor ini menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong pertumbuhan industri terkait. Selain itu, sebagai sumber energi bersih, hydropower berkontribusi signifikan dalam pengurangan emisi karbon global.

Dengan momentum positif yang tercatat pada 2024, sektor hydropower diprediksi akan terus mengalami pertumbuhan signifikan. Kombinasi antara teknologi konvensional dan inovasi seperti PSH diharapkan dapat memenuhi kebutuhan energi global yang terus meningkat sambil mendukung target dekarbonisasi.

Nah Sobat EBT Heroes makin tahu Indonesia bahwa Keberhasilan sektor hydropower dalam mencapai rebound 10% pada 2024 menunjukkan bahwa teknologi ini tetap relevan dan vital dalam transisi energi global menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.

#zonaebt #serbaterbarukan #ebtheroes

Referensi:

[1] IHA World Hydropower Outlook 2025

[2] Konfirmasi bahwa China menambah 14,4 GW kapasitas hydropower pada 2023

[3] Konfirmasi bahwa hanya 11% dari potensi teknis hydropower Afrika yang telah dimanfaatkan

[4] Penambahan 349MW pumped storage pada 2024 di Afrika

[5] Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) 2017-2050