- Audit energi adalah sebuah proses yang terdiri dari serangkaian aktivitas evaluasi penggunaan energi dan identifikasi peluang yang dapat dilakukan untuk mengurangi penggunaan energi.
- Audit energi diperlukan karena kita memerlukan penggunaan energi yang terukur
- Secara umum, jenis audit energi dibagi menjadi dua yakni audit energi awal dan audit energi terinci.
Dalam rangka mendukung efisiensi energi, berbagai regulasi dan standarisasi dibuat oleh beberapa pihak berwenang. Harapannya, dengan tercapainya efisiensi, maka berbagai dampak pada lingkungan akibat penggunaan energi dan ketergantungan pada sumber energi yang terbarukan dapat berkurang, terwujudnya pemerataan konsumsi energi masyarakat, dan bahkan mendukung penurunan biaya operasional atas penggunaan energi. Salah satu langkah awal yang dapat dilakukan untuk mencapai hal tersebut adalah dengan melakukan Audit Energi.
Apa Itu Audit Energi?
Audit energi adalah sebuah proses yang terdiri dari serangkaian aktivitas evaluasi penggunaan energi pada bangunan gedung (perusahaan) dan identifikasi peluang yang dapat dilakukan untuk mengurangi penggunaan energi. Nantinya, hasil audit berupa laporan yang juga dapat berisi rekomendasi tertentu untuk perbaikan jika diperlukan guna mendukung tercapainya target yang diharapkan.
Audit dilaksanakan oleh pihak yang kompeten, objektif, dan tidak memihak, yang disebut auditor. Tujuannya adalah untuk melakukan verifikasi bahwa subjek dari audit telah diselesaikan atau berjalan sesuai dengan standar, regulasi, dan praktik yang telah disetujui dan diterima.
Audit energi pada bangunan secara umum menekankan pada pemenuhan persyaratan bangunan gedung, ventilasi, pemanasan, dan pencahayaan. Sementara itu, audit yang dilakukan pada manufaktur atau pabrik atau industri lebih menekankan pada persyaratan proses.
Audit energi adalah bagian awal dari efisiensi energi yang akan berlanjut dalam pemenuhan konservasi energi secara menyeluruh. Konservasi energi sendiri merupakan kebijakan untuk menerapkan efisiensi penggunaan energi dengan cara demand side management (DSM).
Pada akhirnya, audit energi akan mempengaruhi pola konsumsi energi sehingga kinerja sistem dapat meningkat dan biaya energi dapat menurun.
Baca Juga
- Kompor Induksi: Berbeda dan Lebih Baik dari Kompor Listrik
- Green Technology : Titik Tengah Perkembangan dan Pelestarian
Tujuan Audit Energi
Di Indonesia sendiri, konsumsi energi sebesar 30% berada di wilayah industri. Angka ini cukup besar dengan fakta bahwa masih banyak wilayah yang belum dapat menerima energi secara optimal sehingga bahkan tak mendapat pasokan listrik. Padahal, dengan terciptanya efisiensi energi, jaringan listrik yang lebih efisien dapat mengurangi harga atau biaya konsumsi listrik untuk semua orang.
Dalam rangkaian audit, ketika telah melakukan evaluasi, maka auditor akan melakukan analisis melalui kalkulasi menggunakan materi pendukung. Hasil kalkulasi tersebut kemudian digunakan dalam penyusunan neraca energi. Neraca energi nantinya menjadi bahan untuk membuat rekomendasi dengan perkiraan biaya dan manfaat dari berbagai alternatif yang ada.
Berdasarkan penjabaran di atas, maka beberapa poin penting yang menjadi tujuan dilakukannya audit energi adalah sebagai berikut.
- Melihat bagaimana penggunaan energi dan kemungkinan adanya pemborosan atas penggunaan tersebut.
- Mengidentifikasi jenis dan biaya konsumsi energi.
- Mengidentifikasi dan menganalisis berbagai alternatif yang dapat dilakukan (terutama dengan cepat dan biaya rendah) secara substansial untuk membantu menurunkan biaya energi.
Manfaat Audit Energi
Audit energi diperlukan karena kita memerlukan penggunaan energi yang terukur, dalam pengelolaan energi kita mengenal energy accounting yaitu aktivitas untuk merekam dan menghubungkan antara penggunaan energi dan biaya yang dikeluarkan. Selain itu juga untuk memonitor penggunaan energi dalam skala waktu.
Setelah mengetahui apa itu audit energi serta tujuannya, kemudian, apa saja manfaat dari kegiatan ini? Jika diuraikan lebih panjang, manfaat yang dihasilkan dari pelaksanaan audit energi dan penerapan rekomendasi hasil audit antara lain sebagai berikut.
- Mengurangi risiko kerusakan lingkungan seperti mengurangi emisi gas rumah kaca.
- Meningkatkan produktivitas industri.
- Mengurangi limbah yang timbul maupun operasi tidak aktif.
- Memenuhi ketetapan pemerintah yang terkait seperti Peraturan Pemerintah No. 70 Tahun 2009 tentang Konservasi Energi.
- Menetapkan parameter dasar pemanfaatan energi sekaligus memenuhi ISO 50001 Sistem Manajemen Energi.
- Menghindari potensi perusahaan atau industri dari penggunaan atau pembelanjaan infrastruktur yang tidak perlu.
- Meningkatkan efisiensi pengeluaran.
Baca Juga
- Perilaku Boros Energi yang Jarang Kita Sadari
- Kipas Angin dan AC: Pendingin Mana Yang Lebih Hemat Energi?
Jenis-Jenis Audit Energi
Cakupan audit energi dimulai dari survei data sederhana sampai pengujian data yang digabungkan dengan uji coba. Lamanya pelaksanaan audit energi pun berbeda-beda, bergantung pada skala, jenis dan fasilitas industri, serta tujuan audit itu sendiri.
Adapun secara umum, jenis audit energi dibagi menjadi dua, yakni audit energi awal dan audit energi terinci.
Audit Energi Awal
Lamanya waktu yang diperlukan untuk melakukan audit energi awal (atau juga disebut survei awal) dapat dilaksanakan dalam kurun waktu yang relatif singkat, yakni satu hingga dua hari. Walau demikian, apabila instalasi pabrik yang diaudit cukup besar dan kompleks, maka bukan tidak mungkin waktu pelaksanaan audit menjadi lebih panjang.
Audit energi awal berperan penting dalam membantu mengidentifikasi sumber-sumber pemborosan energi serta tindakan-tindakan sederhana apa yang dapat diambil guna meningkatkan efisiensi energi dalam lingkungan tersebut dalam jangka pendek.
Beberapa contoh situasi yang dapat diidentifikasi dengan mudah adalah peralatan yang tidak dapat digunakan lagi sebagaimana mestinya, terjadinya kebocoran uap dan udara-tekan, dan lain-lain.
Hasil dari audit energi awal adalah rekomendasi mengenai tindakan solutif apa yang dapat segera dilaksanakan dan berbiaya rendah. Di samping itu, rekomendasi audit energi awal juga bisa menyarankan dilakukannya audit atau pengujian ulang pada area tertentu dengan beberapa alasan.
Audit energi awal sendiri dibagi menjadi dua bagian, yakni survei manajemen energi dan survei energi teknis.
- Survei manajemen energi adalah kegiatan yang dilakukan dengan tujuan mencoba memahami aktivitas manajemen yang sedang berlangsung dan kriteria putusan investasi yang memengaruhi proyek konservasi energi.
- Survei energi adalah kegiatan yang mengulas kondisi dan operasi peralatan dari pemakai energi yang penting.
Audit Energi Terinci
Audit energi terinci umumnya dilaksanakan setelah proses audit energi awal selesai. Lamanya waktu pelaksanaan audit energi terinci relatif lebih lama dibandingkan audit energi awal, yakni hingga mencapai beberapa pekan sesuai skala, sifat, dan kompleksitas pabrik yang dinilai.
Proses audit energi terinci melibatkan pengumpulan data pabrik dari catatan yang sudah ada, pengukuran parameter operasi yang penting menggunakan instrumentasi portable.
Pengujian yang dilakukan mencakup uji efisiensi pembakaran, penentuan penurunan faktor daya yang diakibatkan berbagai peralatan listrik, pengukuran suhu dan aliran udara pada peralatan utama yang menggunakan bahan bakar, dan uji sistem proses untuk operasi yang masih dalam spesifikasi.
Sebagai catatan, auditor energi tidak bisa memberi rekomendasi tentang suatu investasi khusus karena risiko atau total investasi yang terlalu besar. Dalam kondisi tersebut, auditor energi akan memberi sebuah rekomendasi studi kelayakan. Laporan audit energi rinci pun membuat rekomendasi yang disertai manfaat serta biaya program pelaksanaannya.
Untuk melakukan audit energi, perusahaan dapat melakukan secara internal maupun menggunakan jasa pihak ketiga. Pihak internal yang ditunjuk pun tentunya harus memiliki pemahaman baik mengenai audit energi dan juga mengantongi izin sebagai auditor energi.
Sobat EBT Heroes kini sudah mengetahui mengenai apa itu audit energi, peran dan juga pelaksanaannya. Nah, kamu juga bisa memanfaatkan audit energi untuk makin tahu indonesia dan mengenal potensi energi yang ada.
#zonaebt #sebarterbarukan #ebtheroes
Editor: Gabriel Angeline Farenita Kusuma Putri
Referensi