- PT Tripatra senantiasa peduli terhadap lingkungan, masyarakat dan pembangunan berkelanjutan termasuk dalam transisi energi
- PT Tripatra sejak dahulu selalu mendukung Indonesia dalam menerapkan Energi Baru Terbarukan dalam rangka mencapai target net zero emission (NZE) pada 2060
- PT Tripatra bekerja sama baik dengan pemerintah ataupun swasta untuk mewujudkan transisi energi
PT Tripatra adalah anak perusahaan PT Indika Energy yang telah berdiri sejak tahun 1973. Sebagai anak perusahaan PT Indika Energy, tentu saja salah satu sektor kegiatan PT Tripatra adalah di bidang energi. PT Tripatra sejak dahulu selalu konsisten untuk memberikan layanan yang solutif dan efektif dalam usahanya.
Layanan yang solutif dan efektif ini didukung oleh komitmen keselamatan yang PT Tripatra terapkan dalam menjalankan roda kegiatan perusahaannya, yaitu mengutamakan budaya keselamatan proaktif yang berfokus pada tiga elemn: Pekerja, Pekerjaan, dan Lingkungan.
Selain komitmen keselamatan, layanan PT Tripatra yang solutif dan efektif juga didukung oleh kepedulian dan inisiatif mereka terhadap lingkungan, masyarakat dan pembangunan berkelanjutan. Salah satunya adalah kepedulian mereka terhadap transisi energi.
Sobat EBT Heroes dapat menyimak bentuk kepedulian mereka dalam bidang transisi energi melalui beberapa kerja sama PT Tripatra dengan pihak lain dalam bidang energi baru terbarukan sebagai berikut.
Baca Juga
- Mengawal Regulasi Transisi Energi yang Setengah Hati
- IBEA 2023 Jadi Momentum Akselerasi Transisi Energi Pacu Investasi
Kerjasama dalam Mendukung Pemanfaatan Panas Bumi
Pada tanggal 17 Juni 2021, PT Tripatra secara resmi menandatangani kontrak kerjasama dengan Star Energy Geothermal Salak Ltd (SEGS) untuk proyek perluasan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Salak, pada Virtual Contract Signing Ceremony.
Dalam proyek ini Tripatra menyediakan layanan rekayasa, pengadaan, dan konstruksi (EPC) untuk pembangunan Brine Heat Recovery Binary Power Plant dengan potensi output mencapai 14 MW. Dalam pengerjaannya, Tripatra akan berkolaborasi dengan Ormat Pacific Inc. yang akan menyuplai kebutuhan teknologi Organic Rankine Cycle/Binary Cycle yang dikenal sebagai Ormat Energy Converter.
SEGS sendiri merupakan operator pembangkit listrik tenaga panas bumi yang menghasilkan listrik untuk Jawa-Bali dan di tahun 2005 menjadi salah satu operasi panas bumi terbesar di dunia dengan kapasitas pembangkit mencapai 377 MW.
Pada tahun 2009, saat lapangan panas bumi Salak masih dikelola oleh Chevron Geothermal Salak Ltd., Tripatra juga berperan penting dalam menyediakan layanan pengadaan, konstruksi, fabrikasi, dan instalasi (General Procurement & Construction Services).
Baca Juga
Kerjasama dalam Mendukung Pemanfaatan Green Ammonia
Selanjutnya, pada Maret 2023 PT Tripatra merilis meeting perdana untuk Studi Kelayakan Greenfield Green Ammonia baru untuk PT Kaltim Parna Industri — produsen amonia swasta domestik yang berlokasi di Bontang, Kalimantan Timur, Indonesia (Parna Raya Group). Untuk penelitian ini, Tripatra bekerja sama dengan NextChem, bagian dari Maire Tecnimont Group MAIRE.
Studi Kelayakan ini meliputi desain konseptual, penilaian lokasi, analisis ekonomi, jadwal proyek dan laporan akhir pelaksanaan Proyek Greenfield Green Ammonia. Proyek ini akan memanfaatkan energi terbarukan dari tenaga air untuk menghasilkan amonia intensitas rendah karbon atau amonia hijau.
Proyek ini akan menjadi salah satu proyek amoniak hijau pertama di Indonesia dan diharapkan dapat beroperasi pada tahun 2027. Amoniak hijau yang dihasilkan akan memenuhi pasar domestik dan ekspor ke negara-negara Asia untuk memungkinkan transisi energi dalam transportasi, pembangkit listrik, dan bahan kimia. sektor dalam waktu dekat.
Kolaborasi dengan Pemerintah dalam Percepatan Transisi Energi
Indonesia sedang gencar-gencarnya menjaga ketahanan energi dan mewujudkan ekonomi hijau demi mencapai target net zero emission (NZE) pada 2060 dan pengurangan 32% emisi pada 2030. Salah satu caranya adalah dengan meningkatkan target komposisi Energi Baru dan Terbarukan (EBT) dalam bauran energi menjadi sebesar 23% pada tahun 2025 dan 31% pada tahun 2050.
PT Tripatra sebagai perusahaan yang mendukung transisi percepatan transisi energi berkolaborasi dengan pemerintah, dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Republik Indonesia untuk menyelenggarakan kegiatan TRIPATRA Energy Talk bertajuk “Kolaborasi Nasional untuk Percepatan Transisi Energi dan Hilirisasi Mineral”.
Kegiatan yang dihadiri oleh peserta secara luring dan daring ini diselenggarakan bertujuan untuk mendorong diskusi tentang kolaborasi dan pembangunan kapabilitas nasional untuk mendukung program transisi energi dan hilirisasi mineral nasional sekaligus menjadi wadah untuk mengumpulkan wawasan tentang masa depan energi dan mineral dari para pakar dan praktisi terkemuka.
Dalam acara ini PT Tripatra juga mengumumkan kerja sama yang sudah dilakukan dalam bidang transisi energi dan hilirisasi mineral. Mulai dari sektor panas bumi (geothermal), studi green amonia, pengembangan 2nd generation biofuel, sampai pengembangan di sektor aluminium dan nikel.
PT Tripatra berharap kegiatan ini dapat menambah wawasan dan menarik para pelaku industri untuk dapat membantu Indonesia dalam mencapai target net zero emission (NZE) pada 2060 dan pengurangan 32% emisi pada 2030.
Nah gimana nih menurut Sobat EBT Heroes? Mana yang paling menarik?
#zonaebt #sebarterbarukan #ebtheroes
Editor: Gabriel Angeline Farenita Kusuma Putri
Referensi:
[1] Company Profile PT Triparta
[2] Triparta Tandatangani Kontrak Kerjasama EPC dengan Star Energy Geothermal
[3] Tripatra Collaborates with Nextchem for Green Ammonia Project for PT Kaltim Parna Industri KPI
[4] Tripatra Dukung Percepatan Transisi Energi dan Hilirisasi Mineral Nasional