Gejolak Iklim Terhadap Ekosistem Blue Carbon: Bagaimana Upaya Proteksinya?

blue carbon. zonaebt.com
Perubahan Iklim. Sumber: Pexels
  • Ekosistem Blue Carbon: Menyimpan karbon, melambatkan pemanasan global, dan melindungi keanekaragaman hayati bawah air
  • Siklus Karbon Global: Ekosistem blue carbon adalah penyimpan karbon efisien dari udara dan lautan.
  • Ancaman Perubahan Iklim: Kenaikan suhu air laut, badai intensitas tinggi, dan naiknya permukaan air laut mengancam kelangsungan hidup ekosistem Blue Carbon

Pada abad ke-21 ini, tantangan terbesar yang dihadapi manusia adalah perubahan iklim. Fenomena ini tidak hanya memengaruhi lingkungan, tetapi juga memengaruhi keberlangsungan hidup seluruh makhluk di planet ini. Di tengah ketegangan ini, ekosistem blue carbon telah muncul sebagai pahlawan tak terduga dalam memerangi dampak negatif perubahan iklim.

Ekosistem blue carbon, meliputi lahan basah pesisir dan padang lamun di dasar laut, memiliki peran krusial dalam mitigasi emisi karbon. Ekosistem ini mampu menyerap dan menyimpan karbon dengan efisiensi yang mengesankan, membantu memperlambat laju pemanasan global dan melindungi keanekaragaman hayati bawah air.

Siklus Karbon Global dan Peran Ekosistem Blue Carbon

Ekosistem Blue Carbon: Terumbu Karang. Sumber: Pexels

Siklus karbon global adalah cara alami di mana karbon bergerak di seluruh dunia, melalui udara, tanah, dan air. Salah satu gas, seperti karbon dioksida atau CO2, berperan dalam pemanasan bumi. Ekosistem blue carbon, seperti hutan bakau, padang lamun, dan area rawa di pinggir pantai, sangat membantu untuk menjaga keseimbangan kadar karbon di udara.

Siklus karbon global melibatkan berbagai tahap penting. Pertama, karbon dioksida (CO2) dilepaskan ke atmosfer akibat aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil dan deforestasi. Namun, tanaman dan vegetasi laut berperan sebagai pembersih alami, menyerap CO2 melalui proses fotosintesis. Selanjutnya, karbon disimpan di tanah dan air melalui mekanisme alami seperti pengendapan dan sedimentasi. Namun, proses berkelanjutan ini tidak hanya berhenti sampai di sini saja. Karbon dioksida kemudian dilepaskan kembali ke atmosfer melalui proses alami seperti respirasi dan dekomposisi.

Di samping itu, ekosistem blue carbon memainkan peran yang tak kalah krusial dalam menangani masalah karbon. Ekosistem ini berfungsi sebagai penyimpan karbon yang efisien, baik di atas maupun di bawah tanah, termasuk dalam sedimen dasar mereka. Ekosistem ini melakukan pembersihan karbon dari atmosfer dan lautan, serta dapat menyimpannya dalam berbagai bagian tumbuhan, mulai dari daun, batang, cabang, hingga akar, juga termasuk sedimen yang membentuk dasar ekosistem tersebut. Fakta menarik adalah bahwa ekosistem blue carbon memiliki kemampuan penyerapan karbon yang jauh lebih efisien dibandingkan dengan sebagian besar hutan daratan.

Penting bagi Sobat EBT Heroes untuk mengakui peran luar biasa dari ekosistem blue carbon ini dalam mengatasi masalah karbon di atmosfer. Upaya konservasi, restorasi, dan pengelolaan berkelanjutan dari ekosistem ini sangat penting untuk memastikan bahwa kapasitas mereka dalam menyerap karbon dapat berlangsung secara berkelanjutan. Dengan demikian, hal ini dapat membantu mengurangi emisi karbon dan mengatasi krisis iklim dan memastikan keberlanjutan lingkungan hidup bagi generasi mendatang.

Baca juga



Ancaman Perubahan Iklim terhadap Ekosistem Blue Carbon

Luas, Kondisi, dan Deforestasi Mangrove Tahun 2018. Sumber: Badan Pusat Statistik

Perubahan iklim dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap ekosistem blue carbon. Salah satu dampak paling nyata adalah kenaikan suhu air laut. Kenaikan suhu ini mengganggu siklus hidup dan reproduksi organisme di dalam ekosistem blue carbon, yang pada gilirannya dapat mengancam kelangsungan hidup seluruh ekosistem. Jika suhu air terus meningkat, maka ekosistem blue carbon dapat mengalami kerusakan dan bahkan mati. Hal ini dapat mengurangi kemampuan ekosistem blue carbon dalam menyerap dan menyimpan karbon.

Peningkatan intensitas badai juga merupakan ancaman serius. Peningkatan intensitas badai dapat menyebabkan kerusakan fisik pada ekosistem blue carbon seperti mangrove dan padang lamun. Kerusakan ini dapat mengurangi kemampuan ekosistem blue carbon dalam menyerap dan menyimpan karbon.

Kenaikan permukaan air laut turut memperparah situasi sehingga dapat menyebabkan kerusakan pada ekosistem blue carbon seperti mangrove dan padang lamun. Kerusakan ini dapat mengurangi kemampuan ekosistem blue carbon dalam menyerap dan menyimpan karbon. Kenaikan permukaan air laut juga dapat mengurangi luas lahan ekosistem blue carbon yang dapat menyebabkan hilangnya habitat bagi spesies hewan air yang hidup di dalamnya.

Dalam rangka menjaga keberlangsungan ekosistem blue carbon, perlu dilakukan upaya-upaya untuk mengurangi dampak perubahan iklim. Hal ini dapat dilakukan melalui konservasi, restorasi, dan pemanfaatan berkelanjutan ekosistem blue carbon. Selain itu, dukungan dan kolaborasi antar stakeholder juga sangat penting untuk menjaga ekosistem pesisir yang lestari agar keberfungsiannya menangkap karbon dan menyimpannya menjadi karbon biru terus berlangsung. Dengan memahami dan mengidentifikasi ancaman yang dihadapi oleh ekosistem blue carbon akibat perubahan iklim, Sobat EBT Heroes dapat mengambil langkah-langkah konservasi yang diperlukan untuk melindungi dan memulihkan potensi besar ekosistem ini dalam mengatasi perubahan iklim global.

Baca juga



Mempertahankan Blue Carbon untuk Generasi Mendatang

Melalui promosi inisiatif “Blue Carbon” dan tindakan berkelanjutan, Sobat EBT Heroes dapat melindungi ekosistem blue carbon untuk generasi mendatang. Upaya konservasi, restorasi, dan pemanfaatan bijak perlu terus dilakukan untuk mengurangi dampak perubahan iklim dan memastikan keberlanjutan lingkungan.

Ekosistem blue carbon adalah pahlawan tak terlihat dalam memerangi perubahan iklim. Mereka, seperti lahan basah pesisir, padang lamun, dan hutan mangrove, dapat berperan penting dalam menyerap karbon dioksida dari atmosfer, menyeimbangkan siklus karbon global, dan melindungi garis pantai dari erosi akibat badai dan naiknya permukaan air laut. Ancaman perubahan iklim semakin nyata sehingga menuntut perlindungan lebih serius bagi ekosistem blue carbon.

Makna jangka panjang dari ekosistem ini sangat besar. Mereka menciptakan habitat yang subur bagi berbagai bentuk kehidupan laut, mendukung mata pencaharian lokal, dan memberikan perlindungan dari bencana alam. Perlindungan dan pemulihan ekosistem blue carbon bukan hanya tugas sektor dan negara, melainkan tanggung jawab bersama masyarakat. Langkah kecil setiap individu berkontribusi besar dalam memastikan bahwa warisan ini dapat dinikmati oleh generasi mendatang.

Melindungi blue carbon adalah komitmen yang bisa Sobat EBT Heroes lakukan untuk mengatasi perubahan iklim dan mewariskan kekayaan alam ini kepada generasi berikutnya. Masa depan mereka tergantung pada tindakan Sobat EBT Heroes saat ini. Dengan langkah-langkah proaktif ini, Sobat EBT Heroes dapat memberikan harapan untuk dunia yang lebih hijau dan berkelanjutan. Harapannya, kesadaran ini memicu semangat melindungi ekosistem blue carbon demi masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.

#zonaebt #sebarterbarukan #ebtheroes

Editor: Tika Sari Safitri

Referensi

[1] STATISTIK SUMBER DAYA LAUT DAN PESISIR 2020

[2] Pengertian Blue Carbon, Manfaat, dan Elemen Ekosistem Karbon Biru (Update 2023)

[3] Potensi Karbon Biru (Blue Carbon) di Perairan Indonesia

[4] Kolaborasi Menteri LHK – Menteri Kelautan Dan Perikanan Untuk Blue Carbon Berkualitas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *