Faktor Pendorong Emisi Karbon pada Pertandingan Olahraga

Ilustrasi lapangan sepak bola hijau dan unik mendukung lingkungan berkelanjutan. Sumber: https://www.unsplash.com
  • Mobilisasi peserta dan penonton ke venue pertandingan olahraga, terutama menggunakan bahan bakar fosil, menyumbang sebagian besar jejak karbon, dengan EURO 2024 diprediksi menghasilkan sekitar 490.000 ton CO2e.
  • Penggunaan energi non-terbarukan untuk pencahayaan, pendinginan, dan operasional fasilitas olahraga, serta konstruksi dan pemeliharaan stadion, berkontribusi signifikan terhadap emisi karbon.
  • Seragam pemain yang terbuat dari bahan sintetis, produksi makanan dan minuman, serta pengelolaan sampah yang tidak efisien, juga mempengaruhi jejak karbon acara olahraga.

Sobat EBT Heroes, dalam berbagai ajang olahraga seperti Olimpiade, kejuaraan sepak bola, dan sebagainya yang diadakan setiap tahunnya tentu bukan hanya sebagai hiburan penonton atau pendukung yang mendukung olahragawan idolanya. Di satu sisi, dalam acara pertandingan olahraga harus juga perlu pengawasan suatu hal. Salah satunya hal yang dapat mengakibatkan peningkatan laju emisi karbon. Pada Olimpiade Tokyo 2020, jejak karbon rata-rata mencapai 3,5 juta ton CO2 ekuivalen (teqCO2). Begitu juga pada Olimpiade Paris tahun 2024 ini, telah menetapkan target untuk menjaga emisi tetap di bawah 1,5 juta ton CO2. Pertandingan sepak bola yang digelar UEFA beserta gaungan Net Zero 2040 juga ikut terlibat dalam praktik bersih emisi karbon dengan harapan ada tanggung jawab dan komitmen jangka panjang untuk ramah lingkungan seperti pertandingan olahraga berkelanjutan.

Baca Juga :



Laju emisi karbon dalam suatu pertandingan olahraga dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain:

Transportasi

Mobilisasi dan keberangkatan suatu pemain pertandingan olahraga berkelanjutan ke venue pertandingan merupakan aspek penting dalam meminimalisasi jejak karbon (carbon footprint). Perjalanan yang dilakukan mulai dari peserta, penonton, hingga staf dari dan ke lokasi acara, terutama jika menggunakan transportasi yang bergantung pada bahan bakar fosil, dapat meningkatkan emisi karbon. Menurut suatu lembaga riset dari Jerman, Öko-Institut, diprediksikan EURO 2024 akan menghasilkan sebesar 490.000 ton CO2e. Kontribusi karbon dioksida terbesar dinilai pada transportasi dengan cakupan nyaris 70 persen dari total angka dalam pertandingan. Tak heran akan pentingnya mobilitas penggemar dan tim nasional dari berbagai negara penyelengara acara yang akan hadir dalam turnamen ini. Solusi ini bisa menggunakan kendaraan umum secara berkelompok atau bersamaan disertai dengan kendaraan yang ramah lingkungan. transportasi lokal gratis untuk pemegang tiket pertandingan, serta diskon besar untuk tiket kereta antar kota dan internasional dengan syarat dan ketentuan tertentu. Optimalisasi rute perjalanan juga perlu diperhatikan agar karbon dioksida yang dihasilkan tidak terbuang terlalu banyak selama perjalanan.

Energi

Penggunaan energi untuk pencahayaan, pendinginan, pemanasan, dan operasional fasilitas olahraga dapat berkontribusi pada emisi karbon, terutama jika energi tersebut berasal dari sumber non-terbarukan. Contohnya pada penggunaan lampu stadion, nyala kembang api, dan lain sebagainya.

Fasilitas dan Infrastruktur

Ilustrasi tanah lapanagan hijau dan stadion yang ada dimanfaatkan kembali demi mengurangi emisi karbon dan kehilangan lahan hijau di daerah lainnya. Sumber: https://www.unsplash.com

Konstruksi dan pemeliharaan fasilitas olahraga, seperti stadion dan arena, memerlukan bahan baku dan energi yang berpotensi menghasilkan emisi karbon. Menggunakan stadion atau bangunan yang ada merupakan cara terbaik dalam rangka pengurangan emisi karbon saat acara pertandingan olahraga berkelanjutan.

Bahan Seragam Pemain yang Dibuat

Bentuk antisipasi lain dalam mengurangi jejak karbon adalah seragam yang dikenakan oleh setiap pemain olahraga manapun. Penggunaan material atau bahan dalam  pembuatan seragam dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap lingkungan, terutama jika menggunakan bahan sintetis seperti polyester yang memiliki jejak karbon lebih tinggi dibandingkan dengan bahan alami seperti katun. Walaupun sepenuhnya beralih ke bahan alami seperti katun besar kemungkinan tidak realistis, sebab tantangan dalam perubahan rantai pasokan yang ada, langkah-langkah menuju peningkatan pertandingan olahraga keberlanjutan tetap menjadi prioritas. Mengurangi jumlah seragam yang diproduksi secara keseluruhan juga dapat mengurangi dampak lingkungan secara signifikan. Dengan adopsi model multi-musim untuk seragam, baik di tingkat tim nasional maupun klub, dapat mengurangi jumlah seragam yang dibeli oleh penggemar setiap tahunnya.

Baca Juga :



Makanan dan Minuman yang Dikonsumsi

Produksi dan distribusi makanan dan minuman penyajian dari stadion yang dikonsumsi selama acara juga menyumbang emisi karbon, tergantung pada jenis dan sumbernya. Kebanyakan solusi yang ditemukan adalah dengan menggunakan bahan makanan vegan dari lokal, serta larangan membuang sisa makanan dengan jumlah volume yang sangat besar. Peralatan makanan dan minuman juga harus dari bahan ramah lingkungan pula demi mendukung pertandingan olahraga berkelanjutan.

Pembuangan Sampah

Pengelolaan sampah yang tidak efisien atau penggunaan produk sekali pakai dapat meningkatkan emisi karbon terkait dengan pembuangan dan proses pengolahan sampah. Menggunakan barang ramah lingkungan dan menghindari penggunaan plastik dan bahan yang sulit diurai atau didaur ulang bisa jadi cara alternatif demi acara pertandingan olahraga berkelanjutan.

Kegiatan Promosi dan Media

Penyebaran informasi dan media yang memerlukan teknologi dan infrastruktur juga berkontribusi pada emisi karbon, terutama jika melibatkan banyak perjalanan atau penggunaan energi yang tinggi.

Ilustrasi pendukung pertandingan olahraga berkelanjutan dapat menjadikan bumi semakin hijau dan terhindar dari naiknya suhu ekstrim akibat peningkatan emisi karbon. Sumber: https://www.unsplash.com

Sobat EBT Heroes, mengurangi dampak ini melibatkan penerapan praktek secara berkelanjutan, seperti menggunakan energi terbarukan, meminimalkan perjalanan yang tidak perlu, dan menerapkan pengelolaan sampah yang baik. Sehingga suatu acara pertandingan olahraga berkelanjutan atau turnamen besar menjadi pelopor dalam penyelenggaraan acara olahraga yang berkelanjutan dan peduli terhadap lingkungan.

#zonaebt #Sebarterbarukan #EBTHeroes

Editor: Savira Oktavia

Referensi :

[1] Apa Saja Langkah Panitia EURO 2024 dalam Mengurangi Jejak Karbon?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

7 Comment

  1. hiI like your writing so much share we be in contact more approximately your article on AOL I need a specialist in this area to resolve my problem Maybe that is you Looking ahead to see you

  2. Hi i think that i saw you visited my web site thus i came to Return the favore Im attempting to find things to enhance my siteI suppose its ok to use a few of your ideas

  3. Wow superb blog layout How long have you been blogging for you make blogging look easy The overall look of your site is magnificent as well as the content