(Disclaimer) Artikel ini bukan untuk memberikan saran mengenai jual beli saham, seperti para selebritis lakukan kepada followersnya untuk mengajak beli saham tertentu.
Apakah Anda pernah mendengar tentang Indek SRI- KEHATI?
Dengung salah satu indeks dari Bursa Efek Indonesia ini memang kalah populer. Daripada Indeks seperti LQ45, IDX High Dividend 20 dan IDX BUMN 20 ini tercerminkan minat masyarakat yang masih rendah akan kepedulian lingkungan.
Indeks SRI-KEHATI merupakan indeks harga saham hasil kerja sama antara PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (Yayasan KEHATI). SRI adalah kependekan dari Sustainable and Responsible Investment. Indeks ini dimaksudkan untuk memberikan tambahan pedoman investasi bagi pemodal yaitu dengan membuat suatu benchmark indeks baru yang secara khusus memuat emiten yang memiliki kinerja yang sangat baik dalam mendorong usaha-usaha berkelanjutan, serta memiliki kesadaran terhadap lingkungan hidup, sosial dan tata kelola perusahaan yang baik.Dilansir dari crmsindonesia.org
Pembentukan SRI-KEHATI diharapkan mampu mencapai tujuan-tujuan ini:
- Mendukung usaha berkelanjutan bagi para emiten di pasar modal. Bukan hanya berdasarkan aspek finansial, melainkan juga dari segi fundamental berkelanjutan.
- Menjadi tolak ukur bagi investor dan manajer investasi di bidang investasi pasar saham jangka menengah maupun jangka panjang. Seleksi emiten SRI-KEHATI yang ketat diharapkan mampu menjadi benchmark.
- Menjadi dasar instrumen investasi di pasar modal, misalnya untuk investasi reksadana konvensional, Exchange Trade Fund (ETF), dan jenis investasi lainnya.
Pola kerja indeks SRI-KEHATI dijalankan berdasarkan trend investasi dunia, karena kini investor dunia tak hanya mempertimbangkan aspek finansial, tetapi juga aspek sosial, lingkungan, dan prinsip pembangunan berkelanjutan. Keputusan untuk berinvestasi sangat dipengaruhi oleh berbagai aspek penting tersebut
Baca juga:
- Krisis Batubara, Akan Buka Peluang Energi Terbarukan di Indonesia
- Dahlan Iskan Sebut PLN Harus Dorong Energi Geotermal Melalui Investor
Kriteria Pemilihan Saham Indeks SRI-KEHATI
1. Seleksi Aspek Bisnis Inti (Core Business)
Pada tahap pertama ini, KEHATI akan melakukan seleksi ketat terhadap bidang bisnis suatu emiten. KEHATI akan memastikan bahwa emitennya tidak bergerak di bidang yang dianggap negatif negatif seperti pertambangan batubara, pestisida, alkohol, tembakau, senjata, perjudian, nuklir, pornografi, dan rekayasa genetika (Genetically Modified Organism atau GMO).
2. Seleksi Aspek Finansial
Emiten yang diseleksi KEHATI harus memiliki kapitalisasi pasar dan total aset senilai lebih dari satu triliun. Di samping itu, free float ratio perusahaan (jumlah saham yang beredar secara publik) juga wajib lebih besar dari 10% dan price earning ratio (perbandingan harga saham dan pendapatan perusahaan) positif. Jika berhasil memenuhi ketiga syarat aspek finansial tersebut, emiten akan lolos ke tahap seleksi berikutnya.
3. Seleksi Aspek Fundamental
Di tahap ketiga, emiten akan dinilai berdasarkan enam faktor fundamental yang telah ditetapkan KEHATI, yaitu:
- Tata kelola perusahaan
- Lingkungan
- Partisipasi masyarakat
- Perilaku bisnis
- Hak Asasi Manusia (HAM)
- Sumber Daya Manusia (SDM)
Saat ini terdapat 25 emiten (perusahaan) yang menjadi bagian penting (konstituen) dari SRI-KEHATI. Proses seleksi emiten tersebut dilakukan dua kali setahun, yaitu pada April dan Oktober. Nama-nama emiten yang lolos seleksi kemudian diumumkan oleh BEI melalui website www.idx.co.id. Selanjutnya, emiten tersebut berwenang menyusun indeks SRI-KEHATI berikutnya.
Daftar Saham Anggota Indeks SRI-KEHATI Periode Desember 2020 – Mei 2021 yang Dilansir dari Ajaib.co.id
1. PT Astra International Tbk.
2. PT Bank Central Asia Tbk.
3. PT Astra Otoparts Tbk.
4. PT Bank Negara Indonesia Tbk.
5. PT Bank Mandiri Tbk.
6. PT Bank Tabungan Negara Tbk.
7. PT Vale Indonesia Tbk.
8. PT Bumi Serpong Damai Tbk.
9. PT Indofood Sukses Makmur Tbk.
10. PT Kalbe Farma Tbk.
11. PT Perusahaan Gas Negara Tbk.
12. PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk.
13. PT United Tractors Tbk.
14. PT Semen Indonesia Tbk.
15. PT Unilever Indonesia Tbk.
16. PT Wijaya Karya Tbk.
17. PT Semen Indonesia Tbk
18. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.
19. PT PP Tbk.
20. PT Jasa Marga Tbk.
21. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
22. PT PP London Sumatra Indonesia Tbk.
23. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk.
24. PT Dharma Satya Nusantara Tbk.
25. PT Bank OCBC NISP Tbk
Menurut pendapat penulis, jika ditinjau daftar 25 emiten masuk indeks SRI-KEHATI, masih ada beberapa perusahaan yang secara terang-terangan atau melalui anak perusahaan menjalankan usaha di sektor “tidak berkelanjutan untuk lingkungan” .
Baca juga:
- PLTA Hydropower Sungai Kayan Kalimantan Utara, Menjadi PLTA Terbesar di Asia Tenggara
- Festival Motor Listrik di Bali Resmi Digelar
Seperti PT Astra International Tbk dan juga PT Astra Otoparts Tbk. yang sama-sama dalam satu grup usaha. Perusahaan tersebut merupakan produsen dan sparepart otomotif BBM. Toh, sekarang ini banyak perusahaan otomotif dunia beralih ke listrik. Tetapi, PT Astra International Tbk. masih kukuh dengan kendaraan BBMnya. Mungkin mengikuti visi misi kendaraan Jepang.
Kejanggalan juga ditemukan pada emiten PT United Tractors Tbk. Dimana 59.5% sahamnya digenggam oleh PT Astra International Tbk. Sekedar informasi, bahwa PT United Tractors (UNTR) melalui entitas usahanya yaitu PT Pamapersada Nusantara telah memproduksi 94,8 juta ton, dengan overburden removal sebesar 698,7 juta Bank Cubic Meter (bcm) sepanjang 10 bulan pertama tahun ini menurut laporan keuangan perusahaan yang dikutip pada Oktober 2020.
Dalam list daftar indeks SRI-KEHATI diatas, terlihat juga ada beberapa perusahaan semen seperti PT Semen Indonesia Tbk. (Persero) dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Perusahaan semen jelas sekali membutuhkan batubara dalam proses pembuatannya. Menurut data dari Kementerian ESDM tahun 2020 dilansir dari jawapo.com konsumsi batu bara di Indonesia untuk industri semen pada tahun 2020 mencapai 14,5 juta ton dan diperkirakan akan terus meningkat pada setiap tahunnya.
Perusahaan emiten industri Sawit tidak luput dari perhatian. Dalam indeks SRI-KEHATI terdapat dua perwakilannya. Pertama PT PP London Sumatra Indonesia Tbk. dan PT Dharma Satya Nusantara Tbk. Kita tau lah ya, kontroversi dari perusahaan sawit Indonesia. Ya karena salah satu kriteria indeks SRI-KEHATI memiliki kapitalisasi pasar dan total aset senilai lebih dari satu triliun. Jadi perusahaan konglomerasi sawit ya dengan mudah lolos seleksi. Orang yang berada dan penyokong financial adalah para taipan negeri ini.
Terdapat enam Bank kakap penghias indeks SRI-KEHATI. Banyak yang tidak tahu bahwa para bank buku empat itu merupakan penyalur kredit untuk industri pertambangan batubara dan juga sawit.
Kita tidak tau apa motivasi dibalik penyusunan daftar indeks SRI-KEHATI. Masih banyak ada kejanggalan yang perlu diperbaiki. Ya, kalau memang mau buat Indeks Sustainable and Responsible Investment sesuai namanya dong!
Publik berharap perlu perubahan radikal apalagi indeks SRI-KEHATI belum ke sondang indeks lainnya. Jangan sampai kita tertipu. Mau beli perusahaan Go Green eh malah beli emiten batubara. Disini siapa yang disalahkan? Masyarakat awam atau Indeks SRI-KEHATI?
Diluar 25 list tersebut masih banyak perusahaan yang memang inti bisnisnya melakukan kegiatan Sustainable and Responsible. Walaupun kapitalisasi dan asetnya masih kecil, kan biar matching dengan nama Indeks SRI-KEHATI Bapak Ibu sekalian.
Yok Indonesia Yok!!