- Kebutuhan masyarakat pedesaan terhadap kompor biomassa perlu diimbangi dengan optimalisasi dan peningkatan kualitas dari produk kompor biomassa tersebut.
- Kompor biomassa ialah kompor dengan bahan bakar biomassa padat, seperti tanaman, kayu, sampah, limbah pertanian, dan sebagainya.
- Gasifikasi merupakan proses perubahan bahan bakar padat secara termokimia menjadi gas, pada saat udara yang dibutuhkan lebih kecil dari udara yang dipakai pada proses pembakaran.
Biomassa merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang terus dikembangkan hingga saat ini. Biomassa hadir dalam bentuk limbah pertanian, perkebunan, kehutanan atau hutan tanaman industri. Penggunaannya telah dilakukan sejak lama, tetapi hanya sebatas dalam skala kecil saja. Penggunaan biomassa sebagai sumber energi domestik sudah dimulai sejak zaman manusia ada di bumi dalam bentuk kayu bakar atau produk lain. Saat ini, biomassa telah mengalami proses perkembangan yang cukup pesat untuk pemanfaatan yang lebih masif.
Salah satu produk yang memanfaatkan sumber energi dari biomassa adalah kompor biomassa. Pada awalnya, kompor biomassa masih tradisional dan menghasilkan api yang kurang bersih sehingga melepas emisi karbon yang lebih banyak. Kompor biomassa lebih sering ditemukan dan digunakan oleh masyarakat di pedesaan. Hal ini karena harga nya yang lebih terjangkau dan mudah dimiliki daripada kompor gas.
Baca juga :
- Menuju Transisi Energi : Woodpellet atau Batu Bara?
- Program Co-Firing PLN Untuk Tambah Porsi EBT Biomassa Hingga 20 Persen di PLTU Pulang Pisau
Kebutuhan masyarakat pedesaan terhadap kompor biomassa ini perlu diimbangi dengan optimalisasi dan peningkatan kualitas dari produk kompor biomassa tersebut. Hal ini dapat dengan meningkatkan kualitas bahan bakar dan merancang model kompor biomassa dengan efisiensi yang lebih baik daripada kompor biomassa tradisional. Salah satu nya adalah kompor biomassa gasifikasi yang dapat menghasilkan emisi lebih sedikit.
Kompor biomassa ialah kompor dengan bahan bakar biomassa padat, seperti tanaman, kayu, sampah, limbah pertanian, dan sebagainya. Selama ini biomassa yang sering dipakai untuk memasak di daerah pedesaan ialah kayu karena lebih mudah ditemui. Namun, terdapat efek samping dari penggunaan kompor biomassa. Hal ini bergantung pada kualitas pembakaran yang dihasilkan oleh kompor biomassa. Apabila kualitas pembakaran nya cukup bagus akan menimbulkan efisiensi pembakaran sempurna. Sebaliknya, apabila pembakaran buruk maka bisa menimbulkan asap yang berefek negatif jika terhirup manusia.
Untuk menghasilkan pembakaran yang baik pada kompor biomassa, maka asap hasil dari proses pengarangan harus dibakar lagi untuk kedua kalinya. Gasifikasi merupakan proses perubahan bahan bakar padat secara termokimia menjadi gas, pada saat udara yang dibutuhkan lebih kecil dari udara yang dipakai pada proses pembakaran. Pada teknologi biomassa, proses gasifikasi digunakan untuk menghasilkan energi panas yang lebih ramah lingkungan.
Baca juga :
- PLN Rencanakan Cofiring Biomasa hingga 18 GW pada PLTU Batubara
- Yuk ketahui 5 Pembangkit Biomassa Terbesar di Dunia
Gasifikasi terdiri dari 4 tahap antara lain pengeringan, pirolisis, oksidasi/pembakaran dan reduksi. Salah satu cara untuk mengetahui tahap yang sedang berlangsung yaitu dengan mengetahui rentang temperatur masing-masing tahap :
- Pengeringan
Reaksi ini terdapat pada bagian atas reaktor dan termasuk zona temperature terendah pada reactor yaitu dibawah 150 derajat celcius
- Pirolisis/Devolatilisasi
Suatu rangkaian proses kimia dan fisik yang terjadi selama proses ini dimulai secara perlahan pada suhu 700 derajat celcius
- Oksidasi/Pembakaran
Proses ini mensuplai seluruh energi panas yang diperlukan pada reaksi endotermik. Oksigen yang disuplai ke dalam gasifier bereaksi dengan substansi dan mudah terbakar.
- Reduksi
Produk yang diperoleh pada proses ini adalah gas bakar, seperti H2, CO, dan CH
Proses gasifikasi tentunya menjadi salah satu metode yang cukup efektif dalam peningkatan kualitas kompor biomassa. Namun, metode ini juga akan memerlukan perkembangan dan optimalisasi seiring waktu dan tuntutan kebutuhan. Apalagi energi biomassa merupakan salah satu bentuk transisi energi dari energi fosil ke energi ramah lingkungan yang berasal dari bahan organik. Hal ini juga menjadi tantangan bagi para peneliti dalam mencari model yang lebih baik dan pemerintah dalam mendukung perkembangan teknologi energi biomassa di Indonesia.
Makin tahu Indonesia kaya akan energi terbarukan bersama zonaebt.com
Referensi
[1] PENGEMBANGAN KOMPOR BIOMASSA: MENUJU KEMANDIRIAN ENERGI DAN PANGAN BERKELANJUTAN BAGI MASYARAKAT
[2] Kompor Biomassa Sebagai Salah Satu Teknologi Tepat Guna Masyarakat Pedesaan