Hidrogen Hijau: Solusi Mencapai Dekarbonisasi Industri di Indonesia

Hidrogen Hijau: Solusi Mencapai Dekarbonisasi Industri di Indonesia zonaebt.com
  • Pengembangan hidrogen hijau adalah salah satu upaya untuk mencapai target Net-Zero Emissions.
  • Hidrogen hijau merupakan hidrogen yang diperoleh dari pemisahan hidrogen dan oksigen melalui elektrolisis air.
  • Kerja sama antara Indonesia dengan Augustus Global Investment menandai kolaborasi pertama produksi hidrogen hijau di ASEAN.

Saat ini, berbagai negara di seluruh dunia sedang menerapkan langkah-langkah dekarbonisasi untuk mencapai target Net-Zero Emissions. Berbagai upaya telah dilakukan pada beberapa sektor penyumbang emisi gas rumah kaca, namun pada beberapa sektor lain tidak dapat dicapai hanya dengan melakukan renewable electricity. Salah satu solusi yang dapat dilakukan dan telah diakui oleh banyak negara adalah pengembangan hidrogen hijau.

Indonesia mempunyai modal yang cukup besar dalam pengembangan hidrogen hijau, yaitu potensi sumber daya energi terbarukan yang melimpah dan posisi Indonesia sebagai negara kepulauan pada jalur perdagangan internasional berpotensi menjadikannya sebagai pusat hubungan hidrogen global.

Lalu apa itu hidrogen hijau? Mengapa hidrogen hijau dapat menjadi solusi dekarbonisasi di Indonesia?

Hidrogen Hijau (Green Hydrogen)

Hidrogen Hijau: Solusi Mencapai Dekarbonisasi Industri di Indonesia zonaebt.com
Ilustrasi Hidrogen sebagai Sumber Energi Ekologis. Sumber: istockphoto.com

Hidrogen adalah unsur kimia paling melimpah dengan persentase 75% dari total unsur massa di alam semesta. Sebagian besar atom hidrogen di bumi adalah bagian dari molekul seperti gas alam (umumnya metana, CH4) atau air (H2O). Pada suhu dan tekanan standar, hidrogen tidak berwarna, tidak berbau, bersifat non-logam, bervalensi tunggal, dan merupakan gas diatomik yang sangat mudah terbakar.

Hidrogen hijau didefinisikan sebagai hidrogen yang diperoleh dengan memisahkan hidrogen dari oksigen melalui elektrolisis air. Elektrolisis ini dapat dilakukan dengan energi dari sumber terbarukan sehingga prosesnya lebih berkelanjutan dan memberi sumber energi yang bersih, bebas polutan, serta tidak bergantung pada ketersediaan gas alam.

Baca Juga



Hidrogen yang diperoleh dengan cara ini dapat disimpan atau digunakan dalam proses industri atau mobilitas berat, dibandingkan oksigen yang dihasilkan dilepaskan ke atmosfer atau digunakan sebagai produk sampingan. Dengan cara yang sama, elektroliser menghasilkan panas yang dapat dimanfaatkan melalui penggunaan teknologi pompa panas untuk pemanasan distrik.

Kegunaan Hidrogen Hijau

Hidrogen Hijau: Solusi Mencapai Dekarbonisasi Industri di Indonesia zonaebt.com
Ilustrasi Produksi Energi Terbarukan Gas Hidrogen. Sumber: istockphoto.com

Ketika kita perlu mengubahnya menjadi energi, hidrogen yang disimpan dalam tangki tertentu disalurkan ke sel bahan bakar. Disana hidrogen berikatan kembali dengan oksigen dari udara dan menghasilkan listrik. Adapun, beberapa kegunaan energi dari hidrogen hijau pada setiap sektor dapat diuraikan sebagai berikut.

  • Hidrogen Hijau untuk Industri

Hidrogen digunakan sebagai bahan mentah dalam industri kimia untuk memproduksi amonia dan pupuk. Dalam industri petrokimia, hidrogen hijau berfungsi untuk penyulingan minyak bumi dan dalam metalurgi, hidrogen hijau berfungsi untuk memperoleh baja. Penggunaan hidrogen pada ketiga industri ini menghasilkan emisi karbon dioksida dalam jumlah besar. Misalnya, manufaktur baja menyumbang 6-7% emisi CO₂ global, dua hingga tiga kali lipat emisi dari seluruh penerbangan global. Kita dapat menggunakan hidrogen ramah lingkungan sebagai bahan mentah dan memproduksi baja bebas emisi, yang akan menjadi langkah yang sangat penting menuju dekarbonisasi yang mendesak pada industri-industri ini.

  • Hidrogen Hijau untuk Penyimpanan Energi

Hidrogen hijau dapat berfungsi sebagai sistem penyimpanan energi berkat volumenya yang besar dan umurnya yang panjang. Hal ini serupa dengan cara kita sekarang menggunakan cadangan minyak atau gas alam yang strategis. Dengan melakukan hal ini, kita dapat menyediakan cadangan hidrogen terbarukan untuk mendukung jaringan listrik.

  • Hidrogen Hijau sebagai Bahan Bakar yang Bersih dan Terbarukan

Penggunaan hidrogen ramah lingkungan sebagai bahan bakar akan menjadi salah satu kunci dalam membantu dekarbonisasi transportasi, terutama transportasi jarak jauh dan udara. Bahan bakar yang sangat murah, namun sangat berpolusi biasanya digunakan dalam transportasi laut sehingga hidrogen ramah lingkungan menawarkan alternatif yang menentukan untuk kapal jarak jauh. Dalam dunia penerbangan, hidrogen ramah lingkungan dapat menjadi bahan dasar bahan bakar sintetis yang secara radikal mengurangi emisi dari sektor ini. Hal ini juga penting untuk sarana lain seperti angkutan kereta api atau barang berat melalui jalan darat.

  • Hidrogen Hijau dalam Penggunaan Domestik

Hidrogen hijau mampu mencapai suhu yang sulit dicapai dengan proses ramah lingkungan lainnya. Itulah sebabnya penggunaannya dalam listrik dan pemanas rumah merupakan salah satu penerapan hidrogen hijau yang paling menjanjikan. Dengan demikian, hidrogen hijau menjadi sumber energi terbarukan yang potensial dan banyak kegunaannya. Disamping itu, terdapat beberapa tantangan dalam pengembangan hidrogen hijau, seperti biaya produksi yang mahal dan pembangunan infrastruktur yang masih dalam tahap awal pengembangan sehingga memerlukan investasi yang besar sebelum digunakan secara luas.

Pengembangan Hidrogen Hijau di Indonesia

Hidrogen Hijau: Solusi Mencapai Dekarbonisasi Industri di Indonesia zonaebt.com
Ilustrasi Penandatanganan MoU Investasi Produksi Hidrogen Hijau di Indonesia. Sumber: ebtke.esdm.go.id

Pengembangan hidrogen di Indonesia terus dilakukan melalui berbagai penelitian dan proyek percontohan. Upaya memperkenalkan hidrogen hijau kepada para pelaku dan pemangku kepentingan di bidang energi serta masyarakat umum juga terus dilakukan melalui berbagai kegiatan dan forum komunikasi.

Indonesia sebagai negara yang memiliki potensi besar untuk mengembangkan hidrogen hijau ini mulai mengembangkan energi tersebut melalui PT PLN (Persero) dan PT Pupuk Iskandar Muda, bersama Augustus Global Investment (AGI) dengan menyepakati Memorandum of Understanding (MoU) mengenai investasi produksi hidrogen ramah lingkungan di Indonesia. Nota kesepahaman tersebut menyangkut lokasi dan penyediaan listrik untuk produksi hidrogen ramah lingkungan.

Baca Juga



Rencananya, konstruksi fasilitas produksi hidrogen hijau ada di Lhokseumawe, Aceh, dan akan dimulai pada 2024 yang diprediksi membutuhkan waktu dua tahun. Kemudian, produksi hidrogen hijau dan amonia hijau dimulai pada 2026. Proyek ini akan berjalan dalam beberapa fase. Untuk tahap pertama, kapasitas produksi tahunan hidrogen hijau sekitar 35.000 ton, sedangkan amonia hijau diperkirakan sebesar 200.000 ton.

Kerja sama antara Indonesia dengan Augustus Global Investment menandai kolaborasi pertama produksi hidrogen hijau di ASEAN. Negara ini dipilih karena iklim investasinya yang dinilai menguntungkan bagi investor. Untuk produk keluarannya, Augustus Global Investment mempunyai jaminan off-taker atau penyerapan, beberapa di antaranya berasal dari Singapura, Korea Selatan, Jepang, dan Jerman.

#zonaebt #serbaterbarukan #ebtheroes

Editor: Rewinur Alifianda Hera Umarul

Referensi:

[1] What is Blue Hydrogen and Green Hydrogen?

[2] Green Hydrogen: The Energy of the Future Essential for Decarbonisation

[3] Difference Bertwen Green and Blue Hydrogen

[4] What Is Green Hydrogen and Why Do We Need It? An Expert Explains

[5] Pengembangan Hidrogen Hijau dan Amonia Hijau di Indonesia Dimulai

Leave a Reply

Your email address will not be published.