- Sampah masih jadi persoalan besar di Indonesia.
- Tak hanya masalah pengelolaan atau penyakit yang mungkin ditimbulkannya, tapi juga masalah perilaku masyarakat yang masih saja membuang sampah sembarangan.
- Kondisi sampah di Indonesia saat ini sangat mencekam.
Dari 60 juta ton sampah yang dihasilkan, 15 persennya merupakan sampah plastik yang tidak hanya membanjiri tempat pembuangan akhir, namun juga lautan Indonesia. Mereka seolah sudah ketergantungan pada plastik, sehingga sulit untuk beralih pada kemasan yang lebih ramah lingkungan. Seperti yang kita ketahui, plastik tergolong sampah yang sulit terurai dan membawa ancaman bagi lingkungan dan kehidupan.
Setidaknya, dibutuhkan waktu selama 500 tahun hingga 1.000 tahun untuk terurai. Untuk kesehatan sendiri, dari bahan beracun yang terkandung di dalamnya, jika masuk ke dalam tubuh dapat memicu masalah kesehatan seperti kanker, endodermis, kerusakan saraf, disrupsi endokrin, kerusakan sistem imun dan masih banyak lagi.
Berdasarkan data Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah (Ecoton) menyatakan jika setiap tahun ada 8 juta ton sampah plastik se-Indonesia, khususnya di Pulau Jawa. Dari jumlah ini, sebanyak 3 juta ton yang diolah dan 5 ton tidak terkelola. Sementara dari catatan The National Plastic Action Partnership (NPAP) menyebut, sekitar 4,8 juta ton per tahun sampah plastik di Indonesia tidak dikelola dengan baik seperti dibakar di ruang terbuka (48 persen), tidak dikelola layak di tempat pembuangan sampah resmi (13%) dan sisanya mencemari saluran air dan laut (9 persen).
Baca juga:
- Norwegia Mendominasi Penjualan Mobil Listrik Terbesar!
- IMPC Bekerja Sama Dengan SUN Energy untuk Pemasangan Panel Surya
Kalau kita ke sungai yang ada di Jakarta sampai ke laut itu plastik semua dan sampah tersebut akan terurai 500-1000 tahun mendatang. jumlah sampah plastik tersebut rata-rata disumbang oleh pasar tradisional dan pasar ritel yang memang menggunakan plastik sebagai fasilitas dalam aktivitas perdagangan. Kawasan perairan di Jakarta harus bebas dari sampah dan pencemaran lingkungan. Meski kota metropolitan, masih banyak warga yang menggantungkan hidupnya dari hasil laut maupun sungai. Untuk itu, Pemprov DKI Jakarta harus lebih serius melakukan pembersihan.
Keadaan Jakarta darurat sampah disebakan tidak berjalannya aturan dan kebijakan Sampah secara nasional maupun di daerah sejak keluarnya Undang-Undang Nomor 18 tahun 2008 mengakui bahwa pengelolaan sampah belum sesuai dengan metode dan teknik pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan sehingga menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan, dan kini kita masih mengalami hal yang sama.
Lebih lanjut, meskipun secara nasional kita telah memiliki Peraturan Pemerintah Nomor 81 tahun 2012 yang didalamnya memerintahkan produsen wajib menggunakan bahan baku produksi yang dapat diguna ulang dan menarik kembali sampah dari produk dan kemasan produk untuk diguna ulang, juga belum berjalan karena Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan belum mengeluarkan kebijakan teknis sesuai dengan perintah PP tersebut.
Baca juga:
- Did You Know What The Downsides of Renewable Energy?
- PLTAL (Pembangkit Listrik Tenaga Air Laut) Berpotensi Tinggi Berkembang Besar di Indonesia!
Keadaan yang sama juga terjadi di Jakarta, dimana Pemerintah Daerah (Pemda) tidak maksimal menjalankan Perda Nomor 3 tahun 2013 tentang Pengelolaan Sampah. Parahnya ketidakmampuan Pemda menjalankan kebijakan yang mereka buat justru mengalihkan tanggung jawabnya pengelolaan sampah dengan teknologi bakar-bakaran. Jika kita melihat rujukan kebijakan di atas, ini merupakan bentuk pengalihan tanggung jawab produsen terhadap produknya dan kemudian membebankan kepada masyarakat atas resiko yang ditimbulkan.
Pemerintah DKI Jakarta harusnya membuat kebijakan pencegahan, salah satunya yakni melarang produsen menghasilkan produk-produk yang berdampak buruk bagi lingkungan dan merusak lingkungan hidup, salah satunya kantong atau kemasan plastik.
Zonaebt.com
Renewable Content Provider
#zonaebt #sebarterbarukan #sampah #sampahplastik
Editor : Bunga Pertiwi
https://www.medcom.id/gaya/feature/MkMDEgwb-indonesia-darurat-sampah-plastik-apa-solusinya
https://www.merdeka.com/jakarta/jakarta-darurat-sampah.html
https://walhijakarta.org/2019/07/22/jakarta-harus-keluar-dari-darurat-plastik-sekali-pakai/