- Sampah plastik merupakan salah satu masalah lingkungan di seluruh dunia yang belum dapat teratasi dengan baik.
- Setiap Negara berlomba-lomba agar dapat mengelola sampah dengan baik demi lingkungan yang sehat.
- Tak terkecuali Negara yang dijuluki Negeri Gingseng ini, Korea Selatan dinobatkan sebagai satu dari tiga negara yang memiliki sistem pengelolaan sampah terbaik di dunia.
Sampah plastik merupakan salah satu masalah lingkungan di dunia yang belum terselesaikan. Sekitar 80 persen penyumbang sampah plastik global berasal dari benua Asia. Namun, Korea Selatan menjadi salah satu negara di dunia yang berhasil mengelola dan mengatasi masalah sampah dengan baik, terutama dari bahan plastik. Tak heran, Negeri Gingseng ini dinobatkan sebagai satu dari tiga negara yang memiliki sistem pengelolaan sampah terbaik di dunia.
Lantas, apa yang membuat Korsel berhasil mengelola bahkan mengatasi masalah sampah plastik?
Keberhasilan Negara Ginseng mengatasi masalah sampah plastik itu tidak lepas dari penerapan sistem Extender Producer Responsibility (EPR). Director of Daejeon Green Environment Center Prof. Yong-Chul Jang mengungkapkan sistem EPR sudah diterapkan di negara-negara maju dan berpendapatan tinggi sejak 1990-an. Sementara di negaranya, EPR baru efektif dijalankan sejak 2003. Hingga 2021, tercatat bahwa Korsel sudah mendaur ulang sampah plastik sebanyak 943 ribu ton melalui sistem EPR ini.
Cara Kerja EPR
- Sistem yang melibatkan produsen untuk bertanggung jawab
Pemerintah Korea Selatan mewajibkan perusahaan sebagai produsen yang juga termasuk pemasok, pengecer dan importir untuk lebih bertanggung jawab atas produk mereka. Seperti mendesain dan membuat produk yang bisa didaur ulang dengan lebih mudah. - Jenis-jenis sampah plastik yang harus didaur ulang
Beberapa jenis sampah plastik yang bisa didaur ulang dengan metode EPR, antara lain foamed plastic (EPS) atau styrofoam, kaleng logam, botol kaca, kemasan karton, botol PET, bahan kemasan resin sintetis (polystyrene yang diperluas, PVC, wadah dan baki plastik, jenis film dan lembaran, sarung tangan vinil sekali pakai, dan tisu basah). Kewajiban EPR diberlakukan pula ke produsen barang elektronik dan baterai.
Selain itu, pemerintah Korsel juga meminta agar para perusahaan dan produsen mengurangi pembuatan botol berwarna dan menyarankan lebih banyak memproduksi colorless PET bottle (botol plastik bening).
Baca Juga:
- Warga diminta untuk memilah sampah sebelum dibuang
Pemerintah Korea Selatan sudah menyediakan pusat-pusat pemilahan sampah rumah tangga di setiap daerah, sehingga para warga diwajibkan memilah sampah terlebih dahulu sebelum dibawa ke tempat pembuangan umum. Hal itu memudahkan petugas untuk memisahkan sampah/penyortiran untuk kegiatan daur ulang dan bernilai circular economy. Dan hasil dari pengolahan dan daur ulang sampah itu bisa dijadikan energi pembangkit listrik dan bahan di pabrik kertas di Korea Selatan.
Tidak hanya sampai di pemilahan sampah, pemerintah Korea Selatan juga mengimbau agar warganya kembali menggunakan produk-produk daur ulang yang ramah lingkungan, yang dibuat oleh produsen.
Peran Masyarakat jadi Kunci Sukses
Meski terbilang sukses, Yong-Chul Jang menilai sistem EPR tidak akan berhasil jika tidak dibantu oleh partisipasi masyarakat. Komitmen warga untuk memilah-milih sampah dan menerapkan 3R (reduce, reuse, dan recycle) membuat program ini berhasil.
Ada empat tahap yang harus dilakukan masyarakat saat memilah sampah, di antaranya:
- Mengosongkan dan mencuci botol plastik.
- Memisahkan label kemasan.
- Menekan atau menghancurkan botol dan menutup kemasan.
- Membuang sampah plastik ke tempat sampah berdasarkan warna yang sudah ditetapkan.
Perekonomian Korea Selatan Meningkat
Sistem EPR yang dilakukan oleh semua stake holder, termasuk produsen dan konsumen, secara sirkuler ternyata berdampak langsung pada perekonomian Korsel.
Baca Juga:
Sejak diberlakukannya kebijakan EPR pada 2003, jumlah plastik yang dibuang ke TPA terus berkurang sementara proses daur ulang meningkat. Ternyata hal itu berimbas pada pertumbuhan nilai ekonomi. Berdasarkan data Korea Environment Corporation (KECO), nilai ekonomi yang dihasilkan dari daur ulang kemasan mencapai US$300 juta.
Selain itu, kebijakan EPR turut membuka lapangan pekerjaan. Pada 2019 lebih dari 3 ribu lapangan pekerjaan di sektor daur ulang plastik tersedia di Korea Selatan.
Prof. Yong-Chul Jang mengatakan untuk menjalankan sistem EPR yang mampu menyelesaikan masalah sampah dalam suatu negara, pemerintah harus membangun sudut pandang yang jelas dan tegas secara legal. Selain itu, semua stakeholders harus bersatu padu berkomitmen menjalankan sistem itu. Sistem EPR yang dijalankan itu juga harus diawasi dan evaluasi setiap proses pelaksanaannya.
Referensi:
6 Comment
Your point of view caught my eye and was very interesting. Thanks. I have a question for you. https://accounts.binance.com/bg/register-person?ref=VDVEQ78S
I have read your article carefully and I agree with you very much. This has provided a great help for my thesis writing, and I will seriously improve it. However, I don’t know much about a certain place. Can you help me?
TornadoCash: ваш щит против наблюдения на блокчейне. Исследуйте силу конфиденциальности с децентрализованными транзакциями.
Looking for anonymity in your Ethereum transactions? Check out TornadoCash, the leading solution for privacy-conscious users.
Профессиональный сервисный центр по ремонту сотовых телефонов, смартфонов и мобильных устройств.
Мы предлагаем: ремонт телефонов ближайший ко мне
Наши мастера оперативно устранят неисправности вашего устройства в сервисе или с выездом на дом!
Hello,
I am purchasing a property in your state and the purchase agreement requires Escrow/Title services, I will email the purchase agreement documents for your review in order to enable you have a better understanding what is required from you, Acknowledge this message and let me know if it is okay for me to forward the purchase agreement.
Awaiting your response.
Best Regards.
Mike Nigro