
- Banjir tidak hanya disebabkan oleh fenomena alam semata, tetapi juga disebabkan oleh faktor-faktor non-alam yang berkontribusi memperparah dampaknya
- Alih fungsi lahan dan lemahnya regulasi menjadi penyebab utama terkikisnya daerah resapan air yang berada di sekitar Sungai Bekasi
- Mitigasi bencana perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya bencana dan menentukan langkah yang jelas untuk merespon saat bencana terjadi
Sebagian besar wilayah yang ada di Indonesia saat ini tengah mengalami pola curah hujan yang cukup ekstrim. Satu hal yang harus dikhawatirkan dengan fenomena ini adalah potensi terjadinya banjir yang semakin meningkat. Data menunjukkan sejak 1 Januari hingga 5 Maret 2025 terdapat 393 bencana banjir yang terjadi di Indonesia. Hampir sebagian besar provinsi yang ada di Indonesia mencatat adanya banjir di kawasan mereka.
Salah satu fenomena banjir yang banyak menarik khalayak publik saat ini adalah banjir yang terjadi di daerah Bekasi, Jawa Barat. Berbagai pemberitaan di sosial media, tv nasional, dan sejumlah media massa lainnya meliput dampak banjir yang sedang terjadi di daerah ini. Berbagai spekulasi bertebaran di masyarakat menerka-nerka apa yang sebenarnya menjadi penyebab banjir yang datang secara mengejutkan ini.
Baca Juga
Situasi yang Terjadi
Kejadian ini berawal dari tingginya intensitas hujan di kawasan Bekasi sejak Senin Malam (3/3/2025) hingga Selasa dini hari (4/3/2025) yang memicu terjadinya banjir. Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi, tercatat ada tujuh kecamatan yang terdampak banjir, antara lain Kecamatan Bekasi Timur, Bekasi Utara, Bekasi Selatan, Medan Satria, Jatiasih, Pondok Gede dan Rawalumbu.
Sebanyak 140 unit rumah terendam akibat banjir yang terjadi. Bahkan, menurut keterangan warga yang berada di Kecamatan Jatiasih, rumahnya terendam hingga ketinggian 3 meter. Warga pun mengungsi ke tempat-tempat yang telah disediakan oleh pihak terkait.

Untuk membantu proses pengungsian, BPBD telah mengerahkan perahu karet untuk mengevakuasi warga yang masih bertahan di rumah. Posko-posko bantuan dan penyaluran logistik kepada para pengungsi juga telah disediakan 20 posko pengungsian yang tersebar di 7 kecamatan. Segala aktivitas yang ada di Kota Bekasi pun mengalami kelumpuhan untuk sementara waktu.
Per tanggal 5 Maret 2025, banjir yang melanda kota ini mulai berangsur-angsur mengalami penyurutan. Sebagian aktivitas warga mulai berjalan, termasuk penyaluran listrik ke rumah-rumah warga.
Apa Penyebabnya?
Jika ditelusuri lebih lanjut ada banyak faktor yang berkontribusi menjadi penyebab terjadinya banjir di Bekasi. Berikut beberapa penyebab yang berperan dalam kasus banjir Bekasi.
- Curah Hujan Tinggi
Berdasarkan pantauan citra radar Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), awan konvektif yang berpotensi membawa hujan terlihat pada hari Senin 3 Maret 2025 di Kabupaten Bekasi. Awan ini kemudian bergerak meluas menuju ke arah barat termasuk ke titik-titik lokasi terjadinya banjir. Hujan kemudian berlangsung lama dan baru meluruh pada keesokan harinya sekitar pukul 4 pagi waktu setempat.
- Limpahan Air dari Bogor
Curah hujan yang tinggi tidak hanya melanda wilayah Bekasi, wilayah Bogor, Jawa Barat juga terdampak oleh tingginya intensitas hujan pada saat itu. Bogor turut mengalami hujan dengan rentang waktu yang cukup lama, bahkan terjadi tanah longsor di kawasan ini. Tingginya curah hujan dari arah Bogor berdampak pada meningkatnya debit air di Sungai Bekasi. Meluapnya sungai inilah yang kemudian merendam pemukiman warga di sekitarnya.
Baca Juga
- Alih Fungsi Lahan
Banjir yang terjadi di Bekasi bukan semata-semata akibat faktor alam semata. Alih fungsi lahan di sekitar daerah aliran sungai (DAS) menjadi salah satu penyebab utamanya. Sekitar 42% DAS yang ada di Sungai Bekasi telah tergantikan oleh pemukiman warga. Akibatnya, daerah yang awalnya memiliki fungsi penyerapan air sungai justru tidak mampu lagi menjalankan fungsinya karena telah digantikan oleh beton dan bangunan.
- Regulasi Tata Ruang yang Tidak Tegas
Banyaknya pemukiman yang berdiri di kawasan konservasi dan DAS menjadi bukti bahwa regulasi tata ruang kota tidak berjalan dengan semestinya. Masifnya alih fungsi lahan tentunya menjadi pertanda bahwa ada yang salah dengan proses perizinan tata kelola ruang di Kota Bekasi. Pemerintah hendaknya memiliki ketegasan untuk menindak pemukiman atau bangunan yang berdiri di daerah konservasi resapan air.
Bagaimana Mitigasi Bencana Banjir di Bekasi?
Bencana hidrometeorologi ini tentunya menimbulkan dampak yang sangat merugikan baik secara materiil dan non materiil. Banjir yang terjadi di Bekasi ini juga menyebabkan 61 ribu jiwa harus menjadi korban. Selain itu, pihak-pihak seperti UMKM dan para pelaku usaha harus mengalami kerugian materiil yang luar biasa. Bahkan yang paling pilu adalah timbulnya korban jiwa akibat terjadinya bencana ini.
Untuk meminimalisir dampak bencana, masyarakat dan pihak-pihak terkait perlu menyusun tahap mitigasi yang kokoh. Beberapa kanal berita menunjukkan bahwa para korban masih terjebak di dalam rumah mereka, sehingga tim penyelamat melakukan evakuasi untuk menyelamatkan mereka.

Pada tahap ini, aspek kesiapsiagaan bencana hanya terbatas pada respon reaktif setelah bencana terjadi. Padahal, aspek pencegahan dan pra-bencana perlu ditekankan kepada masyarakat sebelum bencana terjadi. Masyarakat perlu membangun komunitas sadar bencana, karena pada dasarnya bencana bisa terjadi kapan saja dan dimana saja. Selain itu, masyarakat juga harus menyadari potensi bencana yang ada dan mengetahui langkah-langkah yang jelas ketika terjadi bencana. Oleh karena itu, perlu kerja sama multipihak antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga swadaya masyarakat untuk membentuk aspek mitigasi bencana yang terstruktur.
#zonaEBT #EBTHeroes #serbaterbarukan
Editor: Tri Indah Lestari
Referensi:
[1] Data Sebaran Kejadian Bencana Banjir di Indonesia pada 1 Januari-5 Maret 2025
[2] Banjir Melanda Wilayah Kota dan Kabupaten Bekasi
[3] Kronologi Banjir di Jatiasih Bekasi Versi Warga Sekitar
[4] Pemkot Bekasi Dirikan 20 Posko Pengungsian di 7 Kecamatan untuk Korban Banjir
[5] Kronologi Banjir Besar di Bekasi, BMKG: Hujan dari Jam Setengah 1 Siang sampai 5 Pagi
[6] Banjir Bekasi Mulai Surut, Listrik Bakal Dinyalakan Sore Ini