Pemerintah Targetkan 1,8 GW Pembangkit Tenaga Bayu Terbangun di Indonesia di Tahun 2025

  • Kementerian ESDM targetkan pembangunan 1,8 Giga Watt(GW)  Pembangkit Listrik Tenaga Bayu di Indonesia.
  • Saat ini Indonesia, memiliki potensi total mencapai 60,6 Giga Watt (GW) PLTB yang menjadi salah satu potensi besar dalam pengembangan ketenagalistrikan nasional.
  • Guna mendorong peningkatan pemanfaatan tenaga bayu ini, selain dengan melakukan pra-studi kelayakan untuk daerah yang sudah mempunyai pengukuran potensi dan dilanjutkan dengan studi kelayakan pembangunan PLTB untuk menarik investor dunia.

Kementerian ESDM targetkan pembangunan 1,8 Giga Watt(GW)  Pembangkit Listrik Tenaga Bayu di Indonesia.

Saat ini Indonesia, memiliki potensi total mencapai 60,6 Giga Watt (GW) PLTB yang menjadi salah satu potensi besar dalam pengembangan ketenagalistrikan nasional. Data Kementerian ESDM menunjukkan, daerah yang berpotensi dengan kecepatan angin di atas 4 meter per second (m/s), yaitu Nusa Tenggara Timur (10.188 MW), Jawa Timur (7.907 MW), Jawa Barat (7.036 MW), Jawa Tengah (5.213 MW) dan Sulawesi Selatan (4.193 MW).

Potensi besar tenaga angin tersebut juga terlihat pada peta potensi tenaga angin dunia yang di-launching Word Bank pada Wind Europe 2017 di Rotterdam, Belanda (28/11). Tampak spot tenaga angin yang ditunjukkan melalui rona warna kuning/merah (potensi kecepatan dan kerapatan angin yang cukup tinggi) di area Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, Pulau Jawa bagian selatan, juga Papua bagian selatan.

Baca juga :



“Hingga 2017, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) baru mencatatkan kapasitas terpasang PLTB sebesar 1,1 MW, atau bila dibandingkan potensi baru 0,0002 persen termanfaatkan. Pemerintah melalui Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) sendiri telah menargetkan pada 2025 akan terpasang 1,8 GW pembangkit listrik tenaga bayu,” seperti dikutip dari siaran pers Kementerian ESDM, Selasa (5/12).

Awal tahun depan, di perbukitan Sidrap, Sulawesi Selatan yang kecepatan anginnya rata-rata sebesar 7 m/s akan beroperasi 30 turbin tenaga angin yang masing-masing berkapasitas 2,5 Mega Watt (MW) atau 75 MW secara total. Proyek yang dikerjakan oleh PT UPC Sidrap Bayu Energi sejak April 2016 lalu ini membutuhkan investasi senilai USD 150 juta. Apabila sudah beroperasi, PLTB Sidrap dapat mengalirkan listrik ke sekitar 80.000 rumah tangga pelanggan 900 VA. Sedang dipersiapkan juga rencana ekspansi PLTB Sidrap Tahap II, dengan kapasitas 50 MW. Harga jual ke PLN nantinya diharapkan dapat lebih murah, di bawah 7 cent USD/kWh.

Menambah pasokan listrik di Sulawesi Selatan, PLTB Jeneponto 65 MW yang dikembangkan PT Energi Bayu Jeneponto juga akan menyusul. Sementara itu, di Kalimantan Selatan, PT Tala Alam Baru juga akan memulai tahap pertama PLTB Tanah Laut berkapasitas 75 MW yang diperkirakan akan selesai pada 2019. PPA PLTB Tanah Laut ini akan ditandatangani di Paris tanggal 11 Desember 2017 bersamaan dengan pertemuan One Planet Summit yang akan dihadiri oleh Menteri ESDM.

Baca juga :



Semakin berkembangnya pasar PLTB dunia, khususnya di Eropa menjadi acuan dalam akselerasi peningkatan kapasitas PLTB yang ada di Indonesia. Kerjasama telah dilakukan dengan berbagai Negara seperti Denmark yang lebih dari 40% energi di negaranya disuplai dari PLTB. Bahkan, pengembangan energi bayu di Eropa kini telah bergerak ke arah offshore, dimana potensi angin lepas pantai bisa lebih dari dua kali lipat potensi di daratan.

Guna mendorong peningkatan pemanfaatan tenaga bayu ini, selain dengan melakukan pra-studi kelayakan untuk daerah yang sudah mempunyai pengukuran potensi dan dilanjutkan dengan studi kelayakan pembangunan PLTB untuk menarik investor dunia, Pemerintah juga mendorong pembangunan unit pembangkit PLTB di daerah terpencil, pulau terluar dan perbatasan NKRI, dengan merangkul Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) setempat.

Referensi :

[1] Pemerintah Target 1,8 GW PLTB Hingga Tahun 2025

[2] Pemerintah Targetkan 1,8 GW Pembangkit Tenaga Bayu Terbangun di Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *