- China adalah negara dengan pemanfaatan energi angin paling maju di dunia dengan mencapai 288 GW
- Indonesia sendiri menargetkan bauran energi baru dan terbarukan pada tahun 2025 nanti, minimal 23% dan 31% di tahun 2050. Untuk sektor PLT-Angin sendiri pada tahun 2025 adalah 255 MW
- Presiden Joko Widodo mendorong pengupayaan untuk pengembangan EBT, termasuk di sektor angin.
Dewasa ini banyak negara yang sudah mengalihkan fokus mereka dengan menggunakan energi alternatif yang mengandung karbon lebih rendah. Hal ini juga merupakan suatu upaya ayng dilakukan guna mengurangi emisi dan menghindari kemungkinan terjadinya pemanasan global. Salah satu energi alternatif yang kerap digunakan adalah energi angin.
Sementara itu, China adalah salah negara paling majun dalam hal pemanfaatan energi angin. Tercatat sejak akhir 2020, China memiliki kapasitas energi angin mencapai 288 GW. Sebagian besar dari sumber energi tersebut berasal dari darat, sementara hanya ada sekitar 10 GW yang berasal dari lepas pantai.
Baca Juga
- Program Co-Firing PLN Untuk Tambah Porsi EBT Biomassa Hingga 20 Persen di PLTU Pulang Pisau
- Sejarah dan Komponen pada Panel Surya yang Perlu Anda Ketahui!
Menurut laporan Dewan Energu Angin Global (GWEC), perkembangan tenaga angin di dunia dipimpin jauh oleh China yang bahkan mengalahkan gabungan dari Eropa, Afrika, Timur Tengah, dan Amerika Latin. Selain itu, GWEC juga mengungkapkan bahwa pangsa pasar pengguna energi angin di China sampai melebihi perkiraan awalnya, yakni mencapai 73%.
Liang Wanliang⸺Direktur China di GWEC⸺ pun mengatakan bahwa kebijakan top-down yang memanfaatkan energi angin dan matahari menjadi listrik bisa membawa transisi besar untuk energi terbarukan di masa depan. Bahkan, China memiliki target lebih besar di masa depan, yakni untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2060.
Lalu, bagaimana dengan potensi Indonesia di ranah energi angin ini? Indonesia sendiri menargetkan bauran energi baru dan terbarukan pada tahun 2025 nanti, minimal 23% dan 31% di tahun 2050, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 79 Tahun 2014.
Untuk sektor PLT-Angin sendiri pada tahun 2025 adalah 255 MW. Sejauh ini, tercatat pada tahun 2020 PLT-Angin yang terpasang baru sekitar 135 MW.
Untuk membantu perkembangan pemanfaatan energi angin ini, pada tahun 2020 Badan Litbang ESDM melalui P3TKEBTKE telah memperbarui metode perhitungan potensi energi angin, yakni dengan memperpanjang periode inputan model kemudian menghitung potensi energi onshore dan offshore Indonesia. Meskipun hal ini juga menguras biaya yang tidak sedikit, namun hal ini perlu dilakukan utamanya untuk menentukan lokasi yang tepat.
Data pemetaan tersebut pada tahun 2020 lalu didapatkan distribusi angin mencapai 6-8 m/s pada onshore pesisir selatan pulai Jawa, Sulawesi Selatan, Maluku, dan NTT. Sementara itu, pada lingkup offshore Banten, Sukabumi, Kupang, Pulau Wetar, Kab Jeneponto, dan Kab. Kepulauan Tanimbar mencapai kecepatan angin lebih dari 8 m/s.
Sementara itu, Wind Power Density (WPD) di beberapa lokasi, seperti Sukabumi, Kupang, Maluku, dan wilayah selatan Yogyakarta ditaksir mencapai 500 watt/m₂, termasuk ke dalam kategori baik. Sementara itu, wilayah yang mencapai WPD excellent atau luar biasa, yakni mencapai 600 watt/m₂ adalah offshore Sukabumi, Banten, Kupang, dan beberapa wilayah lain.
Sementara itu, distribusi produksi energi tahunan (Annual Energy Production/AEP) mencapai sekitar 4-6 GWh/tahun, baik untuk wilayah onshore dan offshore.
Baca Juga
- Anak Perusahaan Astra Group Tambah Aset Saham ARKO, Makin Yakin Tatap Proyek Masa Depan
- Suryanesia Dukung Transisi Energi Bersih dengan Merambah Bisnis Rental Panel Surya
Lalu, sebenarnya apakah Indonesia punya potensi?
Presiden Joko Widodo sendiri amat mendorong pengupayaan untuk pengembangan EBT, termasuk angin. Hal ini juga dikarenakan Indonesia yang merupakan negara kepulauan dan memiliki garis pantai panjang, sehingga membuat Indonesia memiliki potensi luar biasa besar untuk sektor energi angin.
Hal ini tentunya merupakan hal yang wajib kita dukung sebagai warga negara Indonesia, apalagi Indonesia diharapkan bisa mengikuti China untuk memanfaatkan sumber energi baru terbarukan untuk kehidupan mereka.
Referensi:
1 Comment
Thanks for sharing. I read many of your blog posts, cool, your blog is very good.