Mobil Listrik Tenaga Surya: Alternatif Transportasi Ramah Lingkungan

Ilustrasi Gambar Mobil Listrik Tenaga Surya. Sumber: vecteezy.com
  • Mobil listrik tenaga surya adalah kendaraan yang memanfaatkan energi matahari melalui panel surya untuk mengisi daya baterainya.
  • Keunggulan utama mobil ini meliputi emisi karbon yang rendah, hemat biaya operasional, ramah lingkungan karena menggunakan energi terbarukan, dan mengurangi ketergantungan pada jaringan listrik.
  • Produksi massal mobil listrik tenaga surya belum tersedia, baik di Indonesia maupun dunia. Namun, pengembangannya sudah dimulai, seperti oleh ITS sejak 1989 dan perusahaan Aptera yang menargetkan produksi pada 2025.

Kendaraan listrik, khususnya mobil listrik berbasis baterai, kini semakin diminati oleh masyarakat. Tren penjualannya di Indonesia pada tahun 2025 menunjukkan peningkatan yang signifikan. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil listrik tipe baterai (Battery Electric Vehicle/BEV) secara wholesales pada April 2025 mencapai 7.400 unit, sedikit menurun dibandingkan 8.800 unit pada bulan sebelumnya. Meski begitu, total penjualan sepanjang Januari hingga April 2025 mencapai 23.900 unit, melonjak 211% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024.

Baca Juga



Angka ini menunjukkan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap penggunaan kendaraan ramah lingkungan. Namun, tantangan seperti keterbatasan infrastruktur pengisian daya dan kekhawatiran mengenai jarak tempuh masih menjadi hambatan, terutama di sejumlah daerah di Indonesia. Selain itu, terbatasnya jangkauan serta ketergantungan pada jaringan listrik publik juga menjadi kendala bagi penggunaan kendaraan listrik secara luas.

Untuk menjawab tantangan tersebut, mobil listrik tenaga surya hadir sebagai solusi yang lebih hemat energi dan ramah lingkungan. Lantas, apa yang dimaksud dengan mobil listrik tenaga surya dan bagaimana cara kerjanya? Yuk, simak artikel ini sampai selesai!

Apa itu Mobil Listrik Tenaga Surya?

Mobil listrik memerlukan sumber energi untuk menggerakkan motor. Salah satu alternatif ramah lingkungan yang digunakan adalah cahaya matahari sebagai pengganti bahan bakar fosil. Mobil listrik tenaga surya adalah kendaraan listrik yang memperoleh energi utamanya dari sinar matahari melalui panel surya yang dipasang pada bagian atap atau bodi kendaraan.

Panel surya ini berfungsi mengubah energi matahari menjadi energi listrik. Energi yang dihasilkan kemudian disimpan dalam baterai dan digunakan untuk menggerakkan motor listrik, memungkinkan mobil bergerak dengan cara yang lebih bersih dan berkelanjutan. Pemanfaatan energi matahari sangat ideal diterapkan di Indonesia, mengingat letak geografis negara ini yang berada di garis khatulistiwa dan beriklim tropis, sehingga mendapat paparan sinar matahari hampir sepanjang tahun.

Keunggulan Mobil Listrik Tenaga Surya

Setelah memahami konsep dasar mobil listrik tenaga surya, rasanya kurang lengkap jika belum membahas keunggulannya. Berikut beberapa kelebihan yang dimiliki:

1. Emisi Karbon Lebih Rendah

Mobil listrik dikenal menghasilkan emisi karbon yang lebih rendah dibanding kendaraan berbahan bakar fosil. Dengan tambahan panel surya, kendaraan ini dapat bergerak menggunakan energi matahari yang bersih dan terbarukan. Penggunaan energi ini turut mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil dan mendukung terciptanya lingkungan yang lebih bersih.

2. Biaya Operasional Lebih Hemat

Dengan memanfaatkan sinar matahari untuk pengisian daya, biaya operasional mobil ini jauh lebih hemat. Meski pemasangan panel surya membutuhkan investasi awal yang cukup besar, dalam jangka panjang pengeluaran untuk pengisian baterai dapat ditekan secara signifikan.

3. Mendukung Pemanfaatan Energi Terbarukan

Energi matahari merupakan sumber daya terbarukan yang melimpah dan tidak akan habis. Pemanfaatan panel surya secara optimal memungkinkan pengisian baterai secara berkelanjutan tanpa bergantung pada sumber energi terbatas.

4. Mengurangi Ketergantungan terhadap Jaringan Listrik 

Panel surya juga membantu mengurangi ketergantungan pada pasokan listrik dari jaringan umum. Hal ini sangat bermanfaat, terutama dalam kondisi darurat atau di wilayah terpencil yang sulit dijangkau jaringan listrik.

Kekurangan Mobil Listrik Tenaga Surya

Meski memiliki sejumlah keunggulan, teknologi ini juga masih memiliki beberapa kekurangan, di antaranya:

1. Biaya Awal yang Tinggi

Pemasangan panel surya, baik pada kendaraan maupun rumah, memerlukan dana awal yang cukup besar. Biaya tersebut mencakup harga panel, baterai penyimpanan, serta jasa instalasi. Meskipun dapat menghemat pengeluaran dalam jangka panjang, biaya awal ini masih menjadi kendala bagi sebagian masyarakat.

2. Kinerja Panel Surya Terpengaruh Cuaca

Kinerja panel surya sangat bergantung pada intensitas sinar matahari. Jika berada di wilayah yang sering mendung atau kurang mendapatkan paparan sinar matahari, efisiensinya akan menurun. Oleh karena itu, lokasi geografis dan penempatan panel menjadi faktor penting dalam mengoptimalkan pemanfaatan energi matahari.

3. Kapasitas Penyimpanan Baterai Terbatas

Efektivitas mobil ini juga ditentukan oleh kapasitas baterai penyimpanannya. Panel surya pada mobil listrik belum mampu menghasilkan daya yang cukup untuk mendukung perjalanan jarak jauh tanpa pengisian tambahan. Oleh karena itu, kendaraan ini tetap memerlukan pengisian ulang melalui sumber listrik lainnya.

4. Masih Bergantung pada Sumber Daya Fosil

Walaupun mobil ini memanfaatkan energi terbarukan, dalam kondisi tertentu seperti malam hari atau cuaca mendung, pengisian daya tetap harus menggunakan listrik dari jaringan umum yang sebagian besar masih bergantung pada bahan bakar fosil. Oleh karena itu, kolaborasi dengan penyedia energi untuk beralih ke sumber energi bersih sangat diperlukan demi mendukung mobilitas yang ramah lingkungan.

Perkembangan Mobil Listrik Tenaga Surya

Melihat potensi energi surya di Indonesia yang sangat besar, mobil listrik tenaga surya memiliki peluang besar untuk dikembangkan di Tanah Air. Namun, hingga saat ini belum ada mobil listrik tenaga surya yang diproduksi secara massal dan tersedia secara komersial di pasar Indonesia.

Meski demikian, beberapa lembaga dan institusi pendidikan telah melakukan pengembangan prototipe mobil listrik tenaga surya. Salah satu pionirnya adalah Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.

Widya Wahana – Mobil Listrik Tenaga Surya Karya Anak Bangsa

Ilustrasi Mobil Listrik Widya Wahana V. Sumber: oto.detik.com

Widya Wahana I adalah mobil listrik tenaga surya hasil karya mahasiswa ITS yang diuji coba sejak tahun 1989. Mobil ini dilengkapi panel surya berkapasitas 300 watt peak (Wp). Uniknya, seluruh desain mulai dari sasis, transmisi, bodi, instrumen, hingga sistem energinya dirancang oleh mahasiswa sendiri.

Spesifikasi Widya Wahana I:

  • Panjang: 2,8 meter
  • Lebar: 1,3 meter
  • Tinggi: 1,57 meter
  • Berat total: ± 500 kg
  • Jarak tempuh uji coba: 773 kilometer, termasuk rute Monas – Cikampek (70 km) untuk etape pertama.

Pengembangan terus berlanjut hingga melahirkan generasi terbaru seperti Widya Wahana V, yang mengusung desain lebih modern dan efisien serta ikut serta dalam ajang World Solar Challenge di Australia. Ini menunjukkan bahwa inovasi mobil listrik tenaga surya di Indonesia memiliki potensi besar dan terus berkembang. Sayangnya, perkembangan mobil listrik tenaga surya di Indonesia masih terbatas pada tahap riset dan belum berlanjut ke produksi massal.

Perkembangan Mobil Listrik Tenaga Surya di Dunia – Studi Kasus Aptera (AS)

Ilustrasi Gambar Mobil Listrik Aptera. Sumber: id.pinterest.com

Di dunia, salah satu perusahaan yang cukup menonjol dalam mengembangkan mobil listrik tenaga surya (solar EV) adalah Aptera, yang berbasis di Carlsbad, California. Aptera didirikan pada 2006, tetapi sempat gagal mewujudkan produksinya dan bubar pada 2011. Asetnya sempat dijual ke perusahaan asal Tiongkok yang juga tidak berhasil melanjutkan proyeknya. Pada 2019, Aptera bangkit kembali dipimpin oleh para pendiri awal dan membangun kembali proyeknya lewat crowdfunding. Aptera kini mengembangkan Solar Electric Vehicle (SEV) roda tiga berkapasitas dua penumpang, dengan fitur unggulan seperti:

  • Desain ultra-aerodinamis
  • Efisiensi energi tinggi
  • Jarak tempuh hingga 400 mil (±644 km) per pengisian penuh
  • Panel surya untuk menambah daya harian secara gratis dari sinar matahari

Aptera menargetkan produksi massal dimulai pada akhir tahun ini, dengan harga mulai dari sekitar US$40.000.

Baca Juga



Melihat pesatnya perkembangan kendaraan listrik, berbagai inovasi terus dikembangkan, termasuk mobil listrik tenaga surya. Teknologi ini sangat potensial untuk diterapkan di Indonesia, mengingat letak geografisnya di garis khatulistiwa yang mendapatkan sinar matahari hampir sepanjang tahun. Sayangnya, hingga kini belum ada perusahaan yang memproduksinya secara massal. Mari kita dukung terus inovasi dan perkembangan kendaraan ramah lingkungan di Indonesia!

#zonaebt #EBTHeroes #Sebarterbarukan

Editor : Alfidah Dara Mukti

Referensi

[1] Penjualan Mobil Listrik di Indonesia Naik 211% pada 2025

[2] Ini Mobil Listrik Tenaga Surya Pertama Buatan Indonesia

[3] Mobil Listrik Aptera dengan Tenaga Surya Segera Masuk jalur Produksi? Segini Harganya

[4] Analisis Efisiensi Mobil Listrik Berbasis Panel Surya Sebagai Upaya Pemanfaatan
Energi Terbarukan