TREND BUDAYA FASH-FASHION BERBANDING LURUS DENGAN POLA BELANJA MASYARAKAT

Pada dekade ini, perkembangan gaya fashion/busana sangat begitu pesat. Hampir setiap hari brand-brand ternama baik skala nasional maupun internasional mengeluarkan produk busana terbaru mereka. 

Sehubungan dengan kebiasaan manusia yang semakin lama semakin konsumtif, tentu mengakibatkan adanya pertumbuhan permintaan yang tidak sehat. Sehingga lahirlah industri yang disebut sebagai fast fashion.

Tapi, apakah kita semua pernah berpikir bahwa begitu banyaknya pakaian yang diproduksi setiap hari dan jika pada waktunya akan dibuang. Kemanakah semua pakaian itu pergi?

Pertanyaan yang mewakili ribuan pembaca ZonaEBT.com akan admin ulas dengan lengkap dan menyeluruh. Mari siapkan secangkir kopi dan beberapa camilan sambil menyelami artikel kali ini.

Oke, sebelum masuk ke pembahasan yang lebih dalam. Alangkah baiknya kita mengetahui apa itu Fast Fashion?


Apa itu Fast Fashion?

Ilutrasi terkait fast fashion dari hiduptanpasampah.com

Dikutip dari zerowaste.id, Fast fashion merupakan istilah yang digunakan oleh industri tekstil yang memiliki berbagai model fashion yang cepat berganti dalam waktu yang singkat, serta menggunakan bahan baku yang berkualitas buruk sehingga fashion tidak bertahan lama. 

Seperti contoh, di saat sedang musim panas, industri fast fashion akan memproduksi pakaian musim panas. Kemudian, dalam waktu yang berdekatan, mereka juga akan memproduksi pakaian untuk musim dingin yang akan segera tiba. Belakangan ini, kebanyakan fast fashion memproduksi hingga 42 model fashion dalam waktu 1 tahun. 

Sekedar fakta juga bahwa industri fast fashion seringkali mengabaikan dampak buruk terhadap lingkungan dan mengorbankan keselamatan para pekerjanya. Kebanyakan industri fast fashion berada di Asia dan di negara-negara berkembang, seperti halnya Bangladesh, India dan juga Indonesia. 

Fakta di lapangan biasanya perusahaan perusahaan itu mempekerjakan wanita yang berpendidikan rendah, muda dan imigran atau bukan penduduk asli wilayah setempat. Dalam hal bekerja, para buruh disana dipaksa untuk bekerja selama 14 jam/hari, upah yang jauh dari kata layak, tidak ada jaminan asuransi jiwa atau asuransi keselamatan kerja. Serta harus bekerja dalam kondisi yang berbahaya untuk memproduksi fast fashion tersebut. 

Baca juga:



Ciri-ciri dari Fast Fashion

Tentu untuk memudahkan Anda mengenali produk yang berlatar dari Fast Fashion, berikut ciri-cirinya:

  1. Produk Fast Fashion memiliki variasi banyak model dan selalu mengikuti trend terbaru yang ada di masyarakat.
  2. Model Fashion selalu berganti dalam waktu yang sangat singkat
  3. Kebanyakan diproduksi pada negara-negara berkembang
  4. Menggunakan bahan baku yang kurang berkualitas dan tidak tahan lama
  5. Harga untuk produknya rata-rata murah meriah

Diharapkan setelah mengetahui ciri ciri dari fast fashion, kita alangkah baik nya menjadi pembeli yang bijak. Mengapa? Berikut kami jelaskan lagi supaya Anda dapat lebih paham lagi. 

Berikut dampak buruk  yang bisa ditimbulkan dari Fast Fashion:

  1. Industri Fast Fashion biasanya menggunakan pewarna tekstil yang murah dan berbahaya, sehingga berpotensi menyebabkan pencemaran pada air dan beresiko terhadap kesehatan manusia. Seperti beberapa contoh, banyak ditemukan air sungai yang berubah warna menjadi warna mencolok dan ditemukan ikan mati mengambang di bibir sungai.
  2. Poliester adalah salah satu bahan baku yang banyak digunakan di industri Fast Fashion yang berasal dari bahan baku fosil, sehingga saat dicuci akan menimbulkan serat mikro yang meningkatkan polusi mikroplastik.
  3. Bahan katun yang digunakan biasanya dicampurkan dengan air dan pestisida dalam jumlah yang sangat banyak, sehingga membahayakan para pekerja dan menimbulkan resiko kekeringan dan berbagai masalah lingkungan lainnya.
  4. Industri Fast Fashion biasanya juga menjadi penyebab menurunnya jumlah populasi hewan, karena kebanyakan dari industri fashion menggunakan kulit binatang sebagai bahan baku dan tentunya akan dicampur dengan berbagai zat kimia. Beberapa hewan yang biasa digunakan: ular, harimau, buaya dan berbagai jenis hewan lainya. 
  5. Mendorong banyak orang untuk sering berbelanja (konsumtif) karena mereka selalu memproduksi model dengan tren terbaru. 

Baca juga:



Kebalikan dari Fast Fashion itu adalah Sustainable Fashion

Memiliki perbedaan yang besar, sustainable fashion dikaitkan dengan produk yang menggunakan bahan bahan lebih ramah lingkungan atau memanfaatkan bahan alami. 

Tentu tujuannya tidak hanya sekedar mencari keuntungan semata atas penjualan fashion yang terjual. Ada harapan untuk ikut serta dalam menjaga bumi yang sudah semakin rentan ini serta ikut andil dalam mensejahterakan para pekerja.

Ditemukan fakta juga, khusus di tahun 2018 industri fashion dunia menyumbang 2,1 miliar ton emisi gas rumah kaca. Angka itu setara dengan total emisi dari negara seperti Inggris, Prancis dan Jerman bila digabung menjadi satu.

Ditahun yang sama juga, Environmental Protection Agency memperkirakan 11,3 juta ton tekstil yang sebagian besar berupa pakain berakhir di tempat pembuangan sampah.

Solusi kita bersama

Salah satu solusi untuk menjaga kelestarian planet bumi adalah bijak menjadi konsumen. Sudahnya kita sebagai masyarakat modern perlu mempertimbangkan lebih dalam pembelian fashion yang dianggap hal yang sepele itu. 

Dengan suguhan artikel ini, tentu kita semua berharap untuk selangkah lebih baik. Menjadi pribadi yang peduli, bilamana mempunyai baju bekas yang masih layak guna. Alangkah baiknya itu didonasikan kepada yang membutuhkan.

Ada beberapa tempat yang bisa kita akses untuk mendonasikan baju bekas milik kita untuk yang membutuhkan, daftar listnya:

#zonaebt #sebarterbarukan #fastfashion #baju #bekas 


BONUS! Rekomendasi film terkait Fast Fashion

Salah satu film yang menggambarkan jagat maya yaitu: “The True Cost” sebuah film membuka mata kita semua akan pengaruh dari fast fashion pada lingkungan ini, 

Dalam setiap adegan yang diperlihatkan, The True Cost mengambil sudut pandang global terkait dampak lingkungan dari konsumsi pakaian, serta kondisi berbahaya dan gaji yang rendah yang dialami oleh para pekerja di garmen. 

Kutipan yang sangat menarik dari Erin Wallace, Vice president of integrated marketing di threadup. “Secara keseluruhan, industri fesyen adalah salah satu sektor yang paling merusak lingkungan dalam kegiatan ekonomi global. Menggunakan energi dan air yang sangat besar serta mencemari planet kita” ujarnya seperti itu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1 Comment