Inilah Upaya MRT Jakarta Untuk Kurangi Emisi Karbon!

Ilustrasi MRT Jakarta. Sumber: Unsplash.com
  • Penggunaan transportasi berbahan bakar fosil menjadi salah satu penyumbang emisi karbon.
  • Pemerintah DKI Jakarta berupaya untuk mengubah pola mobilitas masyarakat dengan menghadirkan transportasi publik untuk mengurangi emisi karbon.
  • MRT Jakarta memiliki visi untuk menjadi transportasi publik ramah lingkungan, yang diwujudkan melalui program diantaranya Carbon Trading, Waste Station, dan TOD.

Sudah tahukah, Sobat EBT Heroes? Aktivitas manusia dalam menggunakan transportasi berbahan bakar fosil menjadi salah satu penyumbang emisi karbon. Semakin banyak transportasi yang menggunakan energi dari bahan bakar fosil, semakin tinggi pula jumlah emisi karbon yang dihasilkan. Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan tingkat populasi dan polusi yang tinggi di dunia. Jakarta sebagai Ibukota Negara berkembang sangat pesat. Lebih dari 18,6 juta kendaraan pribadi di Jakarta. Berdasarkan Komite Penghapusan Bensin Bertimbel di tahun 2019, sebanyak 46% polusi udara di Jakarta berasal dari sektor transportasi.

Berdasarkan fakta tersebut, sudah saatnya pemerintah DKI Jakarta melakukan sebuah upaya untuk mengurangi polusi dari emisi gas buang. Gerakan besar sebagai upaya ini dapat diwujudkan dengan mengubah pola mobilitas masyarakat dari ketergantungannya terhadap kendaraan pribadi, beralih menjadi pengguna transportasi publik. Penekanan jumlah transportasi pribadi dengan menghadirkan transportasi publik telah dilakukan pemerintah DKI Jakarta sejak tahun 2008 melalui proyek MRT.

Nah, Sobat EBT Heroes! Sebagai Perseroda yang memiliki visi untuk menjadi transportasi publik yang ramah lingkungan, MRT Jakarta mengeluarkan beberapa program unggulannya. Yuk, cari tahu bersama program-program dan upaya yang telah dilakukan MRT Jakarta untuk mengurangi jejak emisi karbon!

Baca juga



Carbon Trading di MRTJ-Apps

Program ini merupakan bentuk kerja sama antara MRT Jakarta dengan Jejak.in sebagai salah satu platform yang berfokus pada carbon trading. Kerja sama ini berupa penambahan fitur yang memungkinkan pengguna aplikasi MRT-J untuk menghitung dan melacak jumlah karbon yang dihasilkan pada setiap perjalanan dengan MRT-J.

Para pengguna juga dapat mengetahui jumlah kredit karbon yang dibutuhkan untuk mengimbangi emisi karbon yang dihasilkan saat berpergian. Sebagai bagian dari upaya penggantian kerugian karbon, penumpang MRT-J dapat memilih untuk memberikan donasi pada kampanye crowdfunding penanaman pohon yang dijalankan oleh mitra Jejak.in. Dengan sekitar 80.000 penumpang tiap harinya, MRT-J diperkirakan akan mampu mengurangi 8.296 metrik ton karbon per hari.

Bagi sobat EBT Heroes yang menggunakan MRT-J dan ingin berpartisipasi mengurangi emisi karbon caranya mudah, loh! Cukup klik Widget Jejak.in di aplikasi MRT-J dan memilih riwayat perjalanan untuk menghitung jejak karbon yang Sobat EBT Heroes hasilkan. Setelahnya Sobat EBT Heroes hanya perlu melakukan pembayaran untuk berpartisipasi dalam mengimbangi emisi karbon.

Bersama Blu by BCA dan Rekosistem Menghadirkan Waste Station

Kolaborasi MRT-J bersama Rrekosistem dan Blu by BCA ciptakan Waste Station. Sumber: jakartamrt.co.id

Sesuai dengan Peraturan Direksi No. 045 tahun 2020 tentang Sistem Manajemen Terintegrasi (Mutu, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Keselamatan Perkeretaapian, Lingkungan, dan Pengamanan), MRT Jakarta berkomitmen untuk melakukan pengelolaan lingkungan melalui penerapan kebijakan pengelolaan lingkungan. Kepedulian terhadap lingkungan dapat menjadi gaya hidup urban melalui pemilahan sampah untuk dikumpulkan di titik-titik pengumpulan sampah terdekat atau yang mudah diakses.

Rekosistem bersama blu by BCA Digital dan MRT Jakarta bekerja sama untuk membangun Waste Station di Dukuh Atas. Program yang merupakan bagian dari Corporate Sustainability Iniviate (CSI) BCA Digital ini bertujuan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat dalam kegiatan daur ulang sampah.

Waste Station merupakan fasilitas yang memberikan akses kepada masyarakat untuk menyetorkan sampahnya dengan menggunakan aplikasi Rekosistem. Sampah yang disetorkan akan dipilah dan didistribusikan ke mitra pengelola sampah Rekosistem sesuai dengan jenisnya. Hasil pilahan sampah kemudian bisa dilihat melalui fitur ‘laporan sampah’.

Untuk tiap partisipan yang menyetor sampah di waste station blu akan mendapatkan RekoPoints sesuai dengan berat sampah yang sudah divalidasi. Nantinya Rekopoint dapat ditukarkan menjadi uang elektronik, voucher belanja, atau disumbangkan ke pekerja pemilah sampah. Untuk setiap kilogram sampah, penyetor akan mendapatkan Rp800, sementara untuk setiap kilogram minyak jelantah akan mendapatkan Rp3.000. 

Sobat EBT Heroes tertarik untuk mencoba menyetorkan sampah ke Waste Station? Berikut cara mudah yang perlu Sobat EBT Heroes lakukan:

  • Mengantar sampah anorganik ke Waste Station setalah dipacking dalam box atau dus.
  • Akses aplikasi Rekosistem dan memilih opsi ‘Setor Sampah’.
  • Klik opsi ‘Mulai Setor Sampah’ setelah memastikan Drop Point telah sesuai.
  • Jangan lupa untuk menuliskan kode unik di aplikasi Rekosistem pada box yang Sobat EBT Heroes bawa!
  • Serahkan kepada tim petugas di Waste Station. Sampah Sobat EBT Heroes kemudian akan ditimbang dan dicatat untuk dipilah kembali sesuai jenis sampahnya.

Baca juga



Pengembangan Konsep Transit Oriented Development (TOD)

Ilustrasi kawasan Transit Oriented Development (TOD). Sumber jakartamrt.co.id

Dilansir dari laman resminya, Transit Oriented Development (TOD) adalah area perkotaan yang dirancang untuk memadukan fungsi transit dengan manusia, kegiatan, bangunan, dan ruang publik yang bertujuan untuk mengoptimalkan akses terhadap transportasi publik sehingga dapat menunjang daya angkut penumpang. Kehadiran konsep TOD diharapkan dapat meningkatn jumlah calon pengguna transportasi berbasis rel kereta, sehingga penggunaan transportasi pribadi untuk mobilitas sehari-hari dapat berkurang.

Konsep TOD ini juga dinilai membawa beberapa keuntungan bagi masyarakat DKI Jakarta. Seperti halnya berkurangnya penggunaan kendaraan pribadi karena bertambahnya pilihan moda transportasi, hak ini berdampak pula pada berkurangnya kemacetan dan polusi udara. Selain itu, konsep kawasan berorientasi transit ini merupakan pembangunan yang mendukung berjalan kaki serta gaya hidup sehat dan aktif.

Dalam mengembangkan konsep ini, MRT Jakarta memegang 8 prinsip salah satunya yakni ‘Keberlanjutan Lingkungan’. MRT Jakarta berkomitmen untuk mengurangi dampak buruk pembangunan terhadap lingkungan dengan menghadirkan desain yang ramah lingkungan, penurunan jejak karbon, menjaga ekosistem alam dan kota, serta pengolahan limbah untuk sumber daya baru.

#zonaebt #energiterbarukan #sobatheroes

Editor: Himatul Azqiya

Referensi

[1] Jejak.in Encourages More Indonesians to Take Part in Environmental Protection through Technology

[2] MRT Jakarta Dukung Waste Station Rekosistem dan blu by BCA Digital

[3] Kawasan Berorientasi Transit (TOD)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

249 Comment