Potensi PLTS Apung di Indonesia

Ilustrasi PLTS Terapung | Sumber: minergynews
  • PLTS terapung dibangun di atas bendungan atau waduk dengan tujuan untuk memaksimalkan potensi energi surya dengan memanfaatkan wilayah perairan.
  • PLTS terapung pertama di Indonesia dan terbesar di Asia Tenggara yaitu PLTS Cirata. 
  • Keuntungan penggunaan PLTS terapung

Indonesia sebagai negara kepulauan yang memiliki puluhan ribu pulau yang tersebar dari sabang hingga merauke memiliki tantangan menyediakan energi yang dapat diandalkan sebagai energi berkelanjutan. Meningkatnya kebutuhan energi dan perhatian global terhadap isu perubahan iklim mencari solusi yang tepat untuk menyediakan listrik.

Inilah dimana kehadiran pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung muncul sebagai solusi inovatif. Teknologi terbaru panel surya yang berada di atas permukaan air, menawarkan potensi untuk mengoptimalkan pemanfaatan energi surya di wilayah perairan Indonesia yang kaya akan sinar matahari.

Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terapung

PLTS yang sering dijumpai pada umumnya terpasang di area lapang yang luas dan atap, namun terdapat inovasi untuk penempatan beroperasinya PLTS yaitu dibangun dalam bentuk terapung. PLTS terapung dibangun di atas bendungan atau waduk dengan tujuan untuk memaksimalkan potensi energi surya dengan memanfaatkan wilayah perairan.

Pembangkit Listrik Tenaga Surya jenis terapung masih sedikit negara yang menggunakannya. Salah satu negara yang sudah menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya jenis ini yaitu Jepang terletak di Nishihira dan Higashihara. Di Indonesia sendiri PLTS apung pertama yang mulai digarap yaitu PLTS apung di Cirata, namun saat ini sudah banyak yang mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya jenis terapung.

Baca Juga



Bagaimana Perkembangan PLTS Terapung di Indonesia?

PLTS Cirata

Kawasan Waduk Cirata | Sumber: Liputan6.com

Sobat Ebt Heroes sudah tidak asing lagi dengan PLTS terapung pertama di Indonesia dan terbesar di Asia Tenggara yaitu PLTS Cirata.  PLTS ini dibangun oleh konsorium PT. Pembangkitan Jawa-Bali (PJBI) dan MASDAR (UEA) anak usaha dari Mubadala Investment company. Investasi yang diberikan dalam proyek ini mencapai US$  129 Juta setara dengan Rp 1.7 Triliun. Sebesar 51% saham dimiliki oleh PT PJB Investasi dan sisanya dimiliki oleh MASDAR.

Kapasitas PLTS Cirata adalah 145 MWp menggunakan 240 hektar dari luas waduk Cirata.PLTS ini digadang menjadi PLTS terapung terbesar se-Asia Tenggara setelah Cadiz Solar Sebesar 132.5 MWp di Filipina. Jika dikembangkan secara masif maka PLTS di Indonesia akan mengalami pertumbuhan secara signifikan.

Pembangunan yang beroperasi pada akhir 2022 mengalami kemunduran dan ditargetkan selesai pada September 2022. Executive Vice President Komunikasi Korporat dan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN Gregorius Adi Trianto mengatakan bahwa Minggu pertama Januari 2023 progres pembangunan baru mencapai 37.22%.

Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terapung Singkarak dan Saguling

Setelah Cirata, ada Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terapung Singkarak dan Saguling. PLTS yang dikelola oleh PT PLN Indonesia Power bersama ACWA Power dengan masing-masing kapasitas sebesar 50 Mwac dan 60 Mwac.Upaya tersebut merupakan wujud PLN mendukung transisi energi dan revolusi pengembangan EBT dalam negeri.

Pengembangan PLTS Terapung Singkarak menggunakan 0.33% luas danau Singkarak, Simatera Barat. Saat beroperasi nantinya akan menyalurkan listrik melalui interkoneksi 150kV ke GI Padang Panjang 150 kV. Sementara PLTS Terapung Saguling mengunakan 1.69% total luas permukaan waduk dengan menghasilkan arus listrik yang dialirkan ke GI Rajamandala sebesar 150KkV.

PLTS Terapung di Tambak Lorok Semarang

PLTS Terapung di Lorok Semarang | Katadata.co.id

PLTS Terapung yang berada di Tambak Lorok Semarang dioperasikan juga melalui anak usaha PLN, PLN Indonesia Power (PLN IP) memiliki kapasitas 561 kWp. PLTS yang dioperasikan ini merupakan bagian pembangunan PLTS dengan total keseluruhan sebesar 920 kWp di beberapa gedung Kompleks Pembangkit Listrik Gas dan Uap (PLTGU) PLN IP Semarang Power Generation Unit (PGU). PLTS terapung ini pada tahun pertama akan memproduksi listrik ramah lingkungan sebesar 1,4 juta kWh/tahun dan berkontribusi menurunkan emisi gas Co2 sebesar 1.304 ton/tahun. 

PLTS di Bendungan Bintang Bano Kabupaten Sumbawa Barat dan Bendungan Pandanduri Kabupaten Lombok Timur

Bendungan Bintang Bano | Sumber: Kompas.com

Pada daerah Indonesia bagian timur terdapat Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terapung yang dibangun tahun 2022 di Nusa Tenggara Barat yaitu Bendungan Bintang Bano Kabupaten Sumbawa Barat dan Bendungan Pandanduri Kabupaten Lombok Timur. Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terapung di Bendungan Bintang Bano memiliki potensi energi kapasitas 12 MW sedangkan di Bendungan Pandanduri memiliki energi kapasitas 15 MW. Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terapung tersebut dikembangkan oleh PT Brantas Abipraya anak usaha PT Brantas Energi (BREN) bersama PT Wika Industri Energi (WINNER).

Baca Juga



Keuntungan PLTS Terapung

Pemanfaatan ruang yang tidak produktif, PLTS terapung memanfaatkan wilayah perairan yang sebelumnya tidak digunakan, hal ini membantu mengoptimalkan penggunaan lahan tanah di wilayah daratan.

Efisiensi energi, seiring dengan efisiensi konversi yang lebih baik PLTS terapung dapat menghasilkan lebih banyak energi per unit luas dibandingkan PLTS di daratan. Hal ini karena air memiliki sifat pendinginan alami.

Penghematan lahan, PLTS terapung membantu mengurangi persaingan untuk lahan yang luas di wilayah daratan, khususnya di daerah yang padat penduduk. Hal ini membuka peluang bagi penggunaan lahan yang lebih beragam.

Mengurangi penguapan air, dengan menutupi permukaan air, PLTS terapung dapat mengurangi penguapan air di wilayah perairan yang memiliki manfaat bagi ketersediaan air di daerah yang cenderung mengalami kekeringan.

Dari kelebihan yang dimiliki oleh PLTS terapung, tidak dapat diabaikan juga tantangan yang perlu diatasi. Seperti pemeliharaan dan perawatan panel surya yang memungkinkan lebih sulit diakses, dampak lingkungan yang perlu dipertimbangkan, dan regulasi serta izin yang diperlukan.

Meskipun demikian, PLTS terapung menawarkan potensi besar menyediakan energi terbarukan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Selain itu, sebagai alternatif untuk mencapai tujuan mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengatasi perubahan iklim.

#zonaebt #sebarterbarukan #ebtheroes

Editor: Azahra Nabila

Sumber:

[1] 3 proyek penggarapan PLTS terapung di Indonesia

[2] Setelah Cirata, PLN Siap Kerjakan Proyek PLTS Terapung Singkarak dan Saguling untuk Wujudkan Transisi Energi

[3] Catatkan Sejarah, PLN Berhasil Operasikan PLTS Terapung Terbesar di Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1 Comment