- PT Pupuk Indonesia dan PT Pertamina meningkatkan kapasitas CCS, untuk masa depan hijau.
- Pertamina jadi mitra strategis dalam proyek transisi energi dan pengurangan emisi karbon.
- Indonesia memiliki kapasitas penyerapan karbon sebesar 4,3 gigaton, menjadikannya pusat CCS di Asia Tenggara.
PT Pupuk Indonesia dan PT Pertamina menandatangani nota kesepahaman kerja sama pengembangan penangkapan dan penyimpanan karbon. Tujuan dari kolaborasi ini adalah untuk mendukung transisi industri menuju ekonomi hijau dan mencapai tujuan nol emisi pada tahun 2060. Pertamina dipilih sebagai mitra strategis karena fasilitas penyimpanan karbon dapat menangkap CO2 dari proses produksi Pupuk Indonesia yang memiliki tingkat kemurnian tinggi. Kerja sama ini mencakup penelitian bersama, pertukaran pengetahuan, data, dan pengembangan proyek di beberapa daerah, termasuk Aceh dan lapangan Masela Abadi yang diharapkan dapat beroperasi pada tahun 2030. Pemanfaatan teknologi CCS diharapkan dapat menurunkan emisi karbon secara signifikan dan mendukung Indonesia sebagai hub CCS di Asia Tenggara dengan kapasitas penyerapan karbon sebesar 4,3 Gt.
Tujuan dan kekuatan kemitraan:
- Pengurangan emisi: Kemitraan ini akan mengurangi emisi karbon dari operasi perusahaan, Pupuk Indonesia menyadari tanggung jawab besar untuk mencapai nol emisi karbon.
- Kapasitas CCS di Indonesia: Indonesia memiliki kapasitas untuk menyerap hingga 4,3 gigaton karbon, menjadikannya pusat CCS di Asia Tenggara.
- Pertamina sebagai mitra strategis: Pertamina dipilih karena fasilitas penyimpanan batubara mereka cocok untuk menyimpan CO2 yang sangat bersih dari produksi Pupuk Indonesia.
Baca Juga:
- Is Methane Potential Cause Greenhouse Effect after Carbon?
- Oppenheimer’s Movie! Does Nuclear Look Like a Weapon or Energy?
PT Pupuk Indonesia dan PT Pertamina Bersatu Tingkatkan Kapasitas CCS untuk Transisi Energi
Kolaborasi antara PT Pupuk Indonesia dan PT Pertamina dalam pengembangan teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon memiliki potensi besar untuk meningkatkan efisiensi penurunan emisi karbon di Indonesia. Berikut beberapa cara kolaborasi ini dapat meningkatkan efisiensi CCS:
Pengumpulan sumber daya dan keahlian
1. Berbagi pengetahuan: Kolaborasi ini melibatkan pertukaran pengetahuan dan keahlian antara kedua perusahaan, sehingga memungkinkan pengembangan teknologi CCS yang lebih baik dan efisien.
2. Data terintegrasi: Dengan berbagi data, kedua perusahaan dapat mengidentifikasi area yang paling menguntungkan untuk menggunakan teknologi CCS dan mempercepat proses pengambilan keputusan.
Fasilitas penyimpanan karbon
1. Fasilitas Pertamina: Pertamina memiliki fasilitas penyimpanan batubara yang cocok untuk menyimpan CO2 yang sangat bersih dari proses produksi Pupuk Indonesia. Hal ini melepaskan CO2 ke dalam pabrik, mengurangi biaya transportasi dan meningkatkan efisiensi.
2. Optimalisasi lokasi: Proyek CCS direncanakan di lokasi strategis seperti Aceh dan lapangan Masele Abadi menggunakan infrastruktur yang ada untuk meningkatkan efisiensi penyimpanan.
Peningkatan kapasitas penyerapan karbon
3. Kapasitas Indonesia: Indonesia mempunyai kapasitas penyerapan karbon hingga 4,3 gigaton sehingga menjadi pilar utama CCS di Asia Tenggara. Tujuan dari kolaborasi ini adalah untuk mengoptimalkan potensi ini dengan menggunakan teknologi baru.
Proyek jangka panjang: Dengan komitmen jangka panjang terhadap pengembangan proyek CCS, perusahaan merencanakan dan menerapkan strategi yang berkelanjutan.
Hasil dari ekonomi hijau
1. Pertumbuhan ekonomi berkelanjutan: Teknologi CCS tidak hanya berfungsi untuk mengurangi emisi, namun juga dapat menjadi mesin pertumbuhan ekonomi ramah lingkungan. Hal ini akan menciptakan peluang baru dalam industri pupuk dan petrokimia.
2. Mendukung kebijakan pemerintah: Kerja sama ini sejalan dengan tujuan pemerintah untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2060, sehingga mendukung kebijakan pemerintah untuk mencapai kelestarian lingkungan.
Baca Juga:
- Program Hilirisasi Bersih Emisi Karbon dan Kendala di Indonesia
- Faktor Pendorong Emisi Karbon pada Pertandingan Olahraga
Peran Strategis Pertamina dalam Mendukung Proyek Transisi Energi dan Ekonomi Hijau
Pertamina akan menjadi mitra strategis dalam berbagai proyek yang bertujuan mendukung transisi energi dan mengurangi emisi karbon di Indonesia. Berikut beberapa aspek penting dari peran Pertamina sebagai mitra strategis:
Kerjasama dengan Pupuk Indonesia
1. Mengembangkan energi ramah lingkungan: Pertamina dan Pupuk Indonesia telah menandatangani perjanjian untuk mengembangkan bisnis hidrogen biru/hijau dan amonia hijau. Kolaborasi ini bertujuan untuk menciptakan ekosistem hijau yang lebih luas di Indonesia sejalan dengan tujuan pemerintah dalam mengurangi emisi karbon.
2. Pemanfaatan teknologi CCS: Dalam kerja sama ini, kedua perusahaan juga akan fokus pada pengembangan teknologi pemanfaatan dan penyimpanan karbon, sebagai bagian dari proses mencapai nol emisi dan tahun 2060.
Kerjasama Pembangunan Infrastuktur
1. Klaster industri hijau: Pertamina, Pupuk Indonesia dan PLN bekerja sama mengembangkan kawasan industri hijau yang menggunakan energi baru dan energi terbarukan. Hal ini mencakup pengembangan hidrogen hijau dan amonia hijau, yang akan menjadi bagian penting dari strategi netralitas karbon nasional.
2. Meningkatkan bauran energi: Pertamina berkomitmen untuk meningkatkan porsi energi baru dan terbarukan dalam bauran energi negara dengan target 10 GW sumber energi baru, termasuk hidrogen.
Dukungan kebijakan pemerintah
1. Komitmen terhadap target emisi: Kemitraan ini sejalan dengan komitmen pemerintah Indonesia untuk mengurangi emisi karbon sebesar 29% pada tahun 2030. Pertamina bekerja keras untuk mendukung kebijakan tersebut melalui inovasi dan pengembangan teknologi.
2. Penciptaan lapangan kerja: Melalui proyek seperti Pertashop, Pertamina juga berkontribusi terhadap pemberdayaan ekonomi lokal dan penciptaan lapangan kerja, yang merupakan bagian dari strategi pembangunan berkelanjutan.
Dengan kerjasama antara PT Pupuk Indonesia dan PT Pertamina, penggunaan teknologi CCS akan menjadi lebih efisien sehingga tidak hanya memberikan manfaat bagi perusahaan, tetapi juga lingkungan dan perekonomian nasional. Maka dari itu Sobat Heroes, melalui banyak proyek dan kemitraan strategis, Pertamina tidak hanya mendukung penurunan emisi, namun juga berkontribusi terhadap pengembangan ekonomi hijau di Indonesia. Kemitraan ini akan menciptakan hubungan yang kuat antara sektor energi dan industri serta memperkuat posisi Indonesia dalam transisi menuju perekonomian yang lebih berkelanjutan.
#ZonaEBT#SebarTerbarukan #EBTHeroes
Editor: Savira Oktavia
Referensi:
[1] Pupuk Indonesia dan Pertamina Kolaborasi Kembangkan Teknologi CCS dan CCUS
[2] Pupuk Indonesia: Carbon Capture Storage Bisa Jadi Mesin Pertumbuhan Bagi Perusahaan
[3] Pupuk Indonesia Sebut Carbon Capture Jadi Mesin Pertumbuhan Perusahaan
1 Comment
Excellent blog here Also your website loads up very fast What web host are you using Can I get your affiliate link to your host I wish my web site loaded up as quickly as yours lol