- Efektivitas dan keberlanjutan program penyimpanan CO2 di bawah laut, diperlukan perhatian yang lebih besar pada infrastruktur, teknologi, dan keamanan.
- Formasi geologi seperti reservoir berpori dan lapisan batuan penutup yang kedap air memiliki kemampuan untuk menyimpan CO2 dengan baik.
- Tekanan dan suhu yang lebih tinggi terkait dengan kedalaman laut yang lebih tinggi, yang dapat berdampak pada stabilitas penyimpanan CO2.
Pilihan lain untuk penyimpanan CO2 yang telah dikembangkan adalah menyimpan gas di bawah dasar laut. Teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS) di bawah laut dipandang sebagai solusi potensial untuk mengurangi emisi karbon, namun memerlukan lebih banyak penelitian dan pengembangan untuk dapat diimplementasikan secara skala besar.
Efektivitas CCS di bawah laut dipengaruhi oleh banyak faktor penting.. Berikut adalah beberapa faktor yang menentukan efektivitas CCS:
- Memilih Lokasi untuk Menyimpan
CO2 disimpan di dalam struktur geologi yang dalam, seperti batuan berpori, ladang minyak atau gas yang sudah usang, atau lapisan batu. Struktur ini harus memiliki karakteristik tertentu, seperti kekuatan yang cukup dan lapisan batuan penutup yang kedap air, untuk mencegah kebocoran CO2 ke permukaan. - Keamanan Penyimpanan
CO2 biasanya disimpan pada kedalaman lebih dari 3.000 meter, di mana tekanan tinggi memungkinkan CO2 memasuki fase superkritis. Dalam fase ini, volume CO2 berkurang secara signifikan, sehingga penyimpanan menjadi lebih efisien. - Perkembangan Teknologi
Teknik CCS yang bertujuan untuk menyimpan karbon dioksida di laut dalam masih dalam tahap pengembangan. Tantangan utama yang dihadapi adalah memastikan keamanan jangka panjang dan keandalan teknologi di lingkungan laut dalam yang memiliki kondisi ekstrem. - Infrastruktur yang Dibutuhkan
Membangun infrastruktur yang memadai untuk pengangkutan dan penyimpanan CO2 di laut dalam merupakan tantangan besar. Ini termasuk membangun pipa yang dapat menahan tekanan tinggi dan memastikan keamanan operasional. Oleh karena itu, untuk memastikan efektivitas dan keberlanjutan program penyimpanan CO2 di bawah laut, diperlukan perhatian yang lebih besar pada infrastruktur, teknologi, dan keamanan.
Baca Juga:
- Peran Pengukuran Karbon dalam Keberlanjutan Lingkungan
- Potensi Global? Ini Total Penyimpanan Karbon Milik Indonesia
Kekurangan & Keunggulan Penyimpanan CO2 dibawah Laut
Kekurangan kapasitas CCS untuk menyimpan CO2 di bawah laut, yaitu:
- Biaya Tinggi: Pembangunan infrastruktur penyimpanan dan transportasi CO2 di laut dalam membutuhkan investasi besar. Ini termasuk pipa yang dapat menahan tekanan tinggi dan fasilitas pendukung lainnya. dan pembangunan infrastruktur yang dapat menahan tekanan tinggi.
- Infrastruktur yang Diperlukan: Pembangunan infrastruktur pengangkutan dan penyimpanan CO2 masih menjadi tantangan besar, yang memerlukan inovasi teknologi dan biaya signifikan.
- Isu Kebocoran: Mencegah kebocoran CO2 merupakan tantangan kritis. Kebocoran dapat menyebabkan gas CO2 kembali ke atmosfer, yang mengurangi efektivitas program penyimpanan.
- Teknologi yang Tidak Matang: Teknologi yang digunakan untuk menyimpan CO2 di laut dalam masih dalam proses pengembangan. Untuk memastikan keamanan dan efisiensi penyimpanan, penelitian dan pengujian lanjutan diperlukan.
- Dampak Lingkungan: Meskipun penyimpanan di laut dalam dianggap aman, masih ada bahaya yang dapat terjadi pada ekosistem laut. Misalnya, perubahan pH laut dapat berdampak pada kehidupan biota laut.
Adapun, keunggulan CCS untuk menyimpan CO2 di bawah laut, antara lain:
- Aman dan Tetap
Untuk mengurangi emisi karbon, penyimpanan CO2 di laut dalam telah terbukti berhasil dan permanen. Formasi geologi seperti reservoir berpori dan lapisan batuan penutup yang kedap air memiliki kemampuan untuk menyimpan CO2 dengan baik. - Besar Potensi Penyimpanan
Banyak lapisan batuan berpori di laut dalam dapat menampung semua emisi karbon dioksida di Eropa selama satu abad. Hal ini menunjukkan kapasitas laut dalam untuk menyimpan CO2. - Aplikasi Formasi Geologi yang Tidak Aktif
CO2 dapat disimpan di struktur geologi yang tidak aktif, seperti ladang minyak atau gas bekas. Hal ini memungkinkan karbon dioksida untuk terperangkap dan tidak melepaskannya ke atmosfer.
Oleh karena itu, kelebihan dan kekurangan penyimpanan CO2 di bawah laut harus dipertimbangkan saat menerapkan CCS.
Baca Juga:
- Sentuh 4 Ton/Tahun: Telusuri Jejak Karbon Pribadimu
- Eco-Route: Aplikasi Inovatif Karya Anak Bangsa Penghitung Emisi Karbon
Alasan Laut sebagai Tempat Penyimpanan CO2
CCS menyimpan CO2 di bawah laut untuk beberapa alasan penting:
- Kapasitas penyimpanan yang besar karena formasi geologinya yang luas, laut dalam memiliki kapasitas untuk menampung semua emisi CO2 di Eropa selama abad berikutnya. Hal ini menunjukkan kapasitas penyimpanan laut dalam yang sangat besar.
- Fase tekanan tinggi dan superkritis: CO2 disimpan pada kedalaman lebih dari 3.000 meter, memungkinkan fase superkritis. Dalam proses ini, volume CO2 turun, yang membuatnya lebih mudah disimpan dan mengurangi risiko kebocoran.
- Kolam berpori dan lapisan batuan penutup karbon dioksida disimpan dalam struktur geologi yang dalam, seperti batuan berpori, ladang minyak atau gas bekas, atau lapisan batu. Struktur ini harus memiliki fitur seperti kekuatan yang tinggi dan lapisan batuan.
- Penggunaan Lapisan Saline Aquifers yang merupakan batuan berpori berisi air yang sangat asin, dapat berfungsi sebagai tempat yang bagus untuk menyimpan CO2. Studi geologi menunjukkan bahwa lapisan aquifers saline dapat menampung semua emisi CO2 di Eropa selama abad berikutnya.
Dampak CCS di Laut
- Kesulitan Penyimpanan: Kedalaman Laut: Untuk memastikan bahwa CO2 tidak melepaskan ke atmosfer, CO2 harus disimpan di laut. Untuk mengurangi kemungkinan kebocoran, kedalaman ini biasanya di atas 3.000 meter.
- Tekanan dan Temperatur: Tekanan dan suhu yang lebih tinggi terkait dengan kedalaman laut yang lebih tinggi, yang dapat berdampak pada stabilitas penyimpanan CO2.
- Ekosistem Laut: Penyimpanan CO2 di laut dapat memiliki dampak biologis pada ekosistem laut, termasuk perubahan pH air laut dan kemungkinan pengaruh pada kehidupan laut [1].
- Interaksi dengan Mineral: CO2 dapat bereaksi dengan mineral di dasar laut untuk membentuk asam karbonat. Ini dapat mengurangi risiko emisi, tetapi juga memerlukan perhatian lebih besar pada dampak lingkungan.
Oleh karena itu Sobat Heroes, opsi penyimpanan karbon di bawah laut adalah pendekatan yang efektif untuk mengurangi emisi karbon dan menghadapi tantangan perubahan iklim. Sistem yang cermat untuk memantau dan memverifikasi CO2 di laut diperlukan untuk menemukan dan mengatasi potensi masalah atau kebocoran sebelum menjadi masalah serius. Secara keseluruhan, penyimpanan CCS di laut memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing yang dapat diatasi.
#ZonaEBT #SebarTerbarukan #EBTHeroes
Editor: Savira Oktavia
Referensi:
[1] Karbon Dioksida dialirkan Ribuan Meter ke Bawah Tanah atau Dasar Laut.
[2] Potensi Besar Pengembangan ”Carbon Capture Storage” di Indonesia
5 Comment
you are truly a just right webmaster The site loading speed is incredible It kind of feels that youre doing any distinctive trick In addition The contents are masterwork you have done a great activity in this matter
Your blog is a true hidden gem on the internet. Your thoughtful analysis and in-depth commentary set you apart from the crowd. Keep up the excellent work!
For en utmerket artikkel! Å lese den var virkelig lærerikt for meg. Du ga ekstremt godt organisert materiale, og dine forklaringer var både klare og korte. Din tid og energi brukt på forskning og skriving av denne artikkelen er sterkt verdsatt. Enhver som er interessert i dette emnet vil uten tvil dra nytte av denne ressursen.
Fantastic site Lots of helpful information here I am sending it to some friends ans additionally sharing in delicious And of course thanks for your effort
helloI really like your writing so a lot share we keep up a correspondence extra approximately your post on AOL I need an expert in this house to unravel my problem May be that is you Taking a look ahead to see you