- Enam sesi seminar hybrid, beragam sesi onsite podcast, serta partner’s session salah satunya yaitu sertifikasi Building Information Modelling (BIM) memeriahkan hari ketiga
- Mengupayakan keberlanjutan IEE Series, Pamerindo menginisiasikan delapan inovasi ramah lingkungan yang mendukung transportasi rendah karbon, pengelolaan konstruksi dan limbah pameran, serta pengembangan komunitas.
- IEE Series 2023 juga mendukung pelaksanaan BIM melalui sertifikasi BIM yang dapat mendigitalisasikan sistem proyek konstruksi di Indonesia.
Jakarta, 15 September 2023 – Sebagai salah satu pameran berskala internasional di Indonesia sekaligus industrial gathering terbesar se-Asia Tenggara, IEE Series 2023 menunjukkan upayanya terhadap implementasi prinsip keberlanjutan melalui berbagai upaya. Pamerindo selaku penyelenggara IEE Series 2023 menjadi platform bagi berbagai sektor untuk mengenalkan inovasi ramah lingkungan pada rangkaian International Energy & Engineering 2023 Series di JIExpo Kemayoran pada 13-16 September 2023.
Membawa semangat dari tema “Towards Industrial Sustainability”, IEE Series 2023 membawa angin segar bagi sektor industri, sekaligus contoh bagi perhelatan MICE lain melalui inovasi ramah lingkungan yang langsung diimplementasikan oleh Pamerindo, seperti penyediaan fasilitas transportasi dan mobilisasi rendah karbon, sistem pengelolaan limbah, dan juga pemanfaatan materi ramah lingkungan dalam berbagai aspek. Selain itu, pada kesempatan ini IEE 2023 Series turut mengadakan sesi sertifikasi Building Information Modelling (BIM) untuk mendukung sustainable construction yang sudah berlangsung sejak hari kedua.
Lia Indriasari, Portfolio Director for Energy, Engineering, & Transport Pamerindo selaku penyelenggara IEE Series 2023 merinci beberapa inovasi ramah lingkungan yang jadi terobosan baru IEE Series, “Tahun ini, kami bekerja sama dengan beberapa mitra untuk memfasilitasi pelaksanaan pameran yang mempromosikan konsep ramah lingkungan dan rendah karbon. Secara jangka pendek, tujuannya untuk mengurangi dampak lingkungan yang akan dihasilkan selama pelaksanaan pameran. Secara jangka panjang, tentunya kami berharap ini bisa menjadi salah satu contoh yang bisa diikuti pihak lain, sehingga kita bisa bersama-sama mendorong Indonesia yang lebih hijau ke depannya.“
Devi Laksmi Zafilus, perwakilan Direktur Konservasi Energi, Direktorat EBTKE, Kementerian ESDM pun menegaskan dukungannya untuk inovasi ramah lingkungan melalui berbagai teknologi. “Strategi Indonesia untuk NZE meliputi elektrifikasi, pengembangan EBT, penghentian dini pembangkit listrik tenaga batubara, dan program efisiensi energi. Kami juga menekankan implementasi teknologi penyimpanan penangkapan karbon, peralihan bahan bakar, serta penggunaan hidrogen sebagai pengganti gas, terutama di sektor industri. Saat ini, kami telah meningkatkan target pengurangan emisi sebesar 31,89%,” tegasnya dalam forum Sustainable Energy Talk dengan tema “Accelerating the Energy Transition in Indonesia with Sustainable Urban Energy”
Bambang Tjahjono, Direktur Eksekutif ASPINDO (Asosiasi Jasa Pertambangan) pada seminar ABB Mining Talk dengan tema “Electrification in Mining: Revolutionising the Industry for Sustainable and Efficient Operations” pun menyatakan perlunya perkembangan teknologi elektrik untuk menuju target net zero emission. “Untuk menuju net zero emission itu bisa dilakukan lebih cepat melalui berbagai alternatif. Kita bisa lihat di seluruh negara Eropa dan lain-lain isunya selalu decarbonization, dan di Indonesia juga kita sudah ada biofuel dari sawit. Untuk lebih optimal, kita bisa kombinasi juga dengan electrification satu per satu dari yang kecil sampai yang peralatan yang besar. Karena lambat laun bahan bakar fosil tetap harus diganti, tetapi kita tidak bisa langsung lompat ke elektrisasi total,” ucapnya.
Dalam IEE Series 2023 hari ketiga ini, diadakan seminar pada sesi GIFA – METEC Metallurgy Talk yang langsung dihadiri oleh Ketua Persatuan Profesi Metalurgi Indonesia, Bouman T Situmorang. Pada seminar bertema Future Investment for Indonesia Smelting & Metal Processing Industry ini, Ia menegaskan bahwa Indonesia memiliki sumber daya logam nikel dan produksi nomor satu di dunia. “Presiden mengarahkan untuk melanjutkan proses hilirisasi logam menjadi tahap industrialisasi sehingga manfaat dan nilai tambah bisa dinikmati untuk kebutuhan dalam negeri. Hal ini sejalan dengan kebijakan energi bersih melalui penambahan pembangkit listrik EBT sebanyak 40.5 gigawatt di tahun 2045, sehingga kebutuhan akan logam besi, tembaga, nikel, dan aluminium ikut meningkat. Sebagai produsen logam nikel nomor satu di dunia, Indonesia masih mempunyai banyak peluang untuk menciptakan industri berbasis logam dan ekosistem baterai nasional,” tegasnya
Dari Transportasi sampai Komunitas, Inovasi dan Produk Baru di IEE Series
Selama berlangsungnya IEE Series 2023, Pamerindo menggencarkan sustainability dalam berbagai aspek pameran seperti seperti penggunaan material booth yang ramah lingkungan, implementasi e-badge digital untuk pengunjung, serta penyediaan armada antar jemput pengunjung menggunakan kendaraan listrik untuk menunjang mobilisasi selama berada di area IEE Series 2023, pengurangan pemakaian karpet di area pameran menjadi pemantik untuk pembelajaran kolaborasi sustainable industri bagi semua peserta. “Kami ingin peserta datang ke pameran ini merasakan nuansa sustainability secara nyata. Hal-hal konvensional seperti mencetak badge dan armada bus dengan bahan bakar karbon kami mulai tinggalkan. Kita mulai era digitalisasi dan kendaraan listrik. Tidak hanya itu volume pemakaian karpet pameran juga kami kurangi supaya limbah setelah pameran tidak terlalu banyak,” tegas Lia Indriasari, Portfolio Director for Energy, Engineering, & Transport Pamerindo.
Pada bidang transportasi dan mobilisasi pameran, IEE Series 2023 menyediakan dua unit shuttle bus listrik oleh VKTR, mobil listrik dan taksi listrik dari Bluebird & Toyota Astrido, dan Official Airline Partner dengan Singapore Airlines. Selain itu, IEE Series 2023 juga turut menjalankan program Carbon Offset bekerja sama dengan FAIRATMOS, dan program pengelolaan limbah pameran bekerjasama dengan Ecoloop Indonesia. Program waste management juga diterapkan untuk stan peserta pameran, dan berbagai limbah konstruksi. Tidak hanya persoalan limbah, program pembangunan booth yang lebih ramah lingkungan juga digaungkan melalui IEE 2023 Better Stands.
Sebagai ajang yang berfokus pada kerjasama B2B (Business to Business), lebih dari 25% peserta yang hadir telah mengenalkan produk barunya. Selain untuk menambah awareness sesama peserta maupun pengunjung lain, kehadiran produk-produk baru ini pun sekaligus menegaskan keinginan masing-masing industri dalam mendukung tema sustainability atau keberlanjutan industri yang diusung IEE Series 2023.
Untuk menyebut beberapa contoh saja, PT Nefta Pompa Betonindo yang merupakan concrete pump boom truck karya anak bangsa. Menurut Yoanes Lewianto selaku General Manger, Nefta 26.4 dan produk sejenis lainnya merupakan produk andalan dalam negeri. ”Produk Nefta merupakan karya anak bangsa sebagian besar diproduksi dan menggunakan bahan baku dari Indonesia. Mulai dari desain, bahan baku baja, teknologi semua dikerjakan oleh orang Indonesia,” jelasnya. Lewi berharap bahwa munculnya Nefta 26.4 diharapkan dapat merambah industri konstruksi yang lebih besar karena dapat menjangkau bangunan setinggi 26 meter dan berkontribusi lebih pada sektor concrete dan construction di Indonesia.
Selain itu, PT Suprabakti Mandiri pada booth Supra Reliability juga berharap semoga produk-produknya dapat menjamin keberlanjutan industri di Indonesia. Mereka meluncurkan produk Sensoteq, Voliro, dan Scoutid yang bisa menjamin keselamatan pekerja industri di Indonesia melalui kecanggihan teknologi seperti robot sensor dan juga drone. Soesanto, General Manager dari Suprabakti Mandiri menyatakan, “dengan kecanggihan teknologi, kami ikut menjamin keselamatan para pekerja lokal, sehingga banyak tenaga kerja lokal yang bisa terserap dengan aman pada industri-industri yang kami support.”
PT Tradecorp sebagai penyedia ModHouse untuk salah satu sesi podcast IEE Series 2023, juga menyatakan dukungannya pada konsep keberlanjutan industri. Anton Michael B, Sales Project Manager Tradecorp menegaskan bahwa, “produk kami sudah mixed dengan banyak produk lokal, karena sebagian besar komponen isinya berasal dari industri lokal. Dan bangunan-bangunan yang kami sediakan juga sudah menerapkan konsep anti-gempa, sehingga lebih aman untuk digunakan oleh banyak industri.” Ia berharap semoga dengan berlanjutnya acara IEE Series dari tahun ke tahun, banyak sektor bisa berkolaborasi untuk memberikan efek lebih pada berbagai industri di Indonesia. “Ajang ini adalah kesempatan baik untuk saling menaikkan awareness terhadap berbagai teknologi, sehingga kedepannya bisa terwujud kerjasama.”
IEE Series 2023 sudah memasuki hari ketiganya dan akan mencapai puncaknya pada hari keempat, yaitu 16 September 2023. Pada hari terakhir, peserta dapat mengikuti seminar sesi SharePie yang diselenggarakan oleh Prakarsa Jaringan Cerdas Indonesia dengan tema “Sustainable Innovations in Renewable Energy.” Masyarakat yang tertarik untuk berkunjung dapat mengikuti pameran IEE Series 2023 secara onsite di JIExpo Kemayoran. Terdapat dua rute shuttle bus listrik yang siap mengangkut dari titik Senayan City, dan titik Pondok Indah Mall ke JIExpo dan sebaliknya. Adapula pilihan taksi listrik Bluebird yang dapat digunakan sebagai opsi transportasi ke dan dari venue. Untuk masyarakat yang belum bisa hadir secara langsung, Pamerindo menyediakan opsi daring melalui aplikasi Pamerindo Smart Events yang dapat diunduh melalui Google Play Store. Kunjungi situs web Pamerindo di www.pamerindo.com untuk informasi tentang pendaftaran pameran, serta informasi seputar acara menarik lainnya.