3 Peran Penting PLTA Saguling dalam Keberlanjutan Energi

PLTA Saguling
PLTA Saguling | Source: Wikimedia
  • PLTA Saguling memanfaatkan Sungai Citarum sebagai sumber energi alternatif dengan kapasitas hingga 844,36 MW, menjadi pemasok utama listrik di Pulau Jawa dan Bali.
  • PLTA Saguling berfungsi sebagai stabilisator sistem listrik melalui Load Frequency Control (LFC) dan dapat beroperasi sebagai black start untuk memulihkan jaringan listrik saat terjadi pemadaman.
  • Selain sebagai sumber listrik, PLTA Saguling juga menjadi destinasi wisata edukatif dengan fasilitas lengkap, wisata danau, tambak ikan, serta situs sejarah bunker.

Demi mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, Indonesia terus mengembangkan pemanfaatan sumber energi terbarukan. Salah satu alternatifnya adalah pembangkit listrik tenaga air (PLTA), yang lebih ramah lingkungan sebagai sumber listrik.

PLTA Saguling merupakan salah satu pembangkit listrik tenaga air yang berlokasi di Jawa Barat, tepatnya di Kabupaten Bandung Barat. Meskipun termasuk salah satu yang terbesar di Indonesia, biaya produksinya tergolong rendah.

PLTA Saguling memiliki tiga peran penting yang perlu Sobat EBTHeroes ketahui, baik bagi lingkungan maupun masyarakat Indonesia. Simak penjelasannya berikut ini.

Pemasok Energi Listrik Demi Masa Depan yang Berkelanjutan

Bendungan Saguling
Bendungan Saguling | Source: Wikimedia

PLTA Saguling memanfaatkan Sungai Citarum sebagai sumber energi alternatif untuk memasok listrik. Derasnya arus sungai terpanjang di Jawa Barat ini memiliki potensi tinggi sebagai penghasil listrik yang berkelanjutan.

PLTA Saguling memiliki kapasitas hingga 844,36 MW (megawatt) dan menjadi penopang utama pasokan listrik di Pulau Jawa hingga Bali, dengan kontribusi sebesar 2,5 persen.

Sejarah PLTA Saguling mirip dengan PLTA Cirata karena keduanya menggunakan Sungai Citarum sebagai sumber energi. Pada tahun 1922, sebelum pembangunan dimulai, seorang peneliti Belanda bernama Prof. Ir. W. J. van Bloomestein melakukan survei terhadap aspek hidrologi, topografi, dan geologi Sungai Citarum. Hasil survei tersebut dipaparkan secara mendetail dalam makalahnya yang diterbitkan pada tahun 1948.

Baca Juga:



PLN mulai melakukan studi, investigasi, dan perencanaan untuk membangun PLTA ini pada 1976. Empat tahun kemudian, warga yang terdampak pembangunan dimasukkan ke dalam Program Transmigrasi ke Sumatra dan Kalimantan Timur, serta Program Perkebunan Inti Rakyat di Banten. Pada tahun yang sama, tepatnya pada 1980, proses pembangunan dimulai. Pada 1986, Presiden Soeharto meresmikan pengoperasian PLTA Saguling.

Penstabil Frekuensi Sistem

Pembangkit Listrik Tenaga Air Saguling
PLTA Saguling | Source: Wikimedia

Melansir web.pln.co.id, PLTA Saguling memiliki tiga fungsi utama, salah satunya sebagai stabilisator. Artinya, selain sebagai alternatif penyuplai listrik, PLTA ini juga berfungsi sebagai penstabil frekuensi sistem melalui Load Frequency Control (LFC), yaitu sistem yang menjaga keseimbangan antara sumber energi listrik dan beban listrik.

Peran tersebut berkaitan dengan fungsi lainnya, yaitu mengamankan arus listrik di wilayah Jawa-Bali jika terjadi gangguan.

Sebagaimana dilansir money.kompas.com, ketika terjadi pemadaman listrik massal pada 2019, PLTA Saguling menyokong pasokan listrik untuk separuh Pulau Jawa.

Pemadaman serentak tersebut disebabkan oleh gangguan sistem transmisi 500 kilovolt di area Ungaran dan Pemalang. Pada saat itu, PLTA Saguling dioperasikan sebagai black start, yaitu menghidupkan kembali sistem yang padam tanpa menggunakan pasokan listrik eksternal. Hal ini dimungkinkan karena PLTA tersebut hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit untuk kembali sinkron dengan jaringan.

Selain itu, PLTA Saguling juga berperan dalam menjaga kestabilan pasokan listrik saat terjadi lonjakan penggunaan di hari-hari tertentu, seperti saat libur Tahun Baru.

Wisata Edukatif untuk Semua Orang

Danau Saguling
Danau Saguling | Source: Wikimedia

Selain berfungsi sebagai sumber energi listrik alternatif, PLTA Saguling juga memiliki potensi dalam sektor pariwisata. Meskipun akses masuk ke PLTA ini gratis, fasilitas yang tersedia cukup lengkap, seperti toilet, musala, area parkir, dan penyewaan perahu.

Di sini, Sobat EBTHeroes bisa menikmati hidangan di Floating Resto Napak Sancang. Restoran ini terletak di tengah Waduk Saguling, sehingga pengunjung dapat menikmati pemandangan sekitar sambil bersantap bersama keluarga atau orang terkasih.

Jika ingin sekadar bersantai dan mengobrol, pengunjung diperbolehkan menggelar tikar di tepi waduk. Mereka juga dapat membawa makanan dan minuman dari rumah. Namun, jika masih kurang, pengunjung bisa mengunjungi warung-warung yang tersedia di sekitar waduk.

Baca Juga:



Daya tarik wisata PLTA ini juga terletak pada tur mengelilingi danau menggunakan perahu tradisional bermesin. Pengunjung diajak menyaksikan kawasan tambak ikan air tawar yang dibudidayakan oleh penduduk sekitar. Bahkan, mereka dapat membeli ikan segar langsung dari peternak dan menikmatinya di tepi danau atau membawanya pulang.

Selain itu, wisata bunker juga menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Bunker yang terletak di pinggir waduk ini menyimpan sejarah masa penjajahan Jepang dan Belanda. Suasana sejuk dan tenang di sekitar bunker membuat banyak wisatawan tertarik untuk datang.

Itulah tiga peran penting PLTA Saguling yang perlu Sobat EBTHeroes ketahui. Ketiganya membuktikan bahwa pembangkit listrik tenaga air dapat memberikan manfaat luas dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk menggerakkan roda ekonomi masyarakat sekitar. Dengan pengelolaan yang baik dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan PLTA yang berlokasi di Bandung Barat ini dapat terus berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan energi listrik nasional sekaligus menjaga kelestarian ekosistem.

#zonaebt #EBTHeroes #Sebarterbarukan

Editor : Alfidah Dara Mukti

Referensi:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

2 Comment