Kertas Dapat Menggantikan Plastik Sekali Pakai?

Ilustrasi Kemasan Ramah Lingkungan. Sumber : kemenparekraf.go.id  
  • Penggunaan kertas sebagai alternatif plastik sekali pakai dapat membantu mengurangi limbah plastik.
  • Transisi plastik ke kemasan kertas memiliki banyak tantangan dari segi biaya produksi, bahan baku, dan konsumen.
  • Tren global menunjukan mengenai pembatasan plastik semakin ketat dan mendukung inovasi agar terus berkembang dan mendukung ekonomi yang berkelanjutan.
  • Berkolaborasi dapat menciptakan ekosistem bisnis yang lebih hijau dan bertanggung jawab pada sektor industri kertas.

Halo Sobat EBT Heroes!

Masalah plastik di Indonesia semakin hari semakin mengkhawatirkan. Hampir seluruh sektor masih bergantung pada penggunaan plastik, mulai dari kebutuhan rumah tangga, industri konstruksi, hingga kehidupan sehari-hari. Seiring meningkatnya jumlah penduduk dan perubahan gaya hidup, jumlah sampah plastik pun terus bertambah, menyebabkan berbagai permasalahan lingkungan.

Salah satu dampak negatif dari sampah plastik adalah polusi udara akibat pembakarannya di area terbuka (open burning). Proses ini menghasilkan emisi berbahaya yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan, hingga meningkatkan risiko penyakit serius seperti kanker. Selain itu, sampah plastik yang tidak terkelola dengan baik dapat mencemari tanah dan sungai, yang berkontribusi terhadap bencana seperti banjir akibat tersumbatnya saluran air oleh sampah.

Dalam sektor bisnis yang mengusung konsep keberlanjutan, penggunaan kertas sebagai alternatif plastik sekali pakai dapat membantu mengurangi limbah plastik yang mencemari lingkungan. Kertas lebih mudah terurai secara alami dibandingkan plastik, sehingga lebih ramah lingkungan. Selain itu, regulasi global semakin mendorong inovasi dalam mencari alternatif plastik, sehingga tercipta bisnis yang lebih berkelanjutan dan sesuai dengan standar lingkungan.

Baca Juga



Kertas Sebagai Alternatif Plastik

Ilustrasi Kertas. Sumber :  internasioanl.kompas.com

Karakteristik utama kertas ramah lingkungan adalah menggunakan bahan baku dari sumber berkelanjutan, mudah terurai, dan dapat didaur ulang. Jenis kertas ini dibuat dari sumber daya terbarukan, serat daur ulang, atau serat yang memiliki sertifikasi FSC (Forest Stewardship Council). FSC menjamin bahwa bahan baku berasal dari hutan yang dikelola secara bertanggung jawab dan telah memenuhi standar internasional.

Industri kertas ramah lingkungan terus berkembang sebagai alternatif pengganti plastik sekali pakai. Menurut FSC, salah satu jenis kemasan berbasis serat yang ramah lingkungan adalah kertas kraft. Kertas ini dibuat dari pulp kayu tanpa zat berbahaya atau pemutih, sehingga memiliki warna khas coklat alami. Selain itu, kertas kraft bersifat 100% biodegradable, mudah didaur ulang, dan dapat diolah menjadi kompos. Kertas kraft juga lebih rendah karbon karena proses produksinya membutuhkan lebih sedikit energi dan air. Selain kertas kraft, terdapat jenis kemasan berbasis serat lain yang disebut greaseproof, yang memiliki manfaat serupa.

Dampak positif dari penggunaan kemasan ramah lingkungan adalah mengurangi jejak karbon dan emisi gas rumah kaca. Proses produksinya menggunakan teknologi dan metode yang lebih bersih, dengan mengutamakan efisiensi sumber daya serta pengurangan limbah. Sebaliknya, kertas konvensional sering mengandung bahan kimia berbahaya dalam proses pembuatannya, yang dapat merusak ekosistem, meningkatkan polusi, serta menghabiskan sumber daya alam seperti serat kayu secara berlebihan.

Inovasi dan Tantangan Industri Kertas

Perkembangan kertas telah dimulai sejak tahun 105 M, dengan metode tradisional yang menggunakan bambu atau kayu yang direndam dalam air untuk menghasilkan pulp. Pulp tersebut kemudian dikeringkan hingga membentuk lembaran tipis. Pada pertengahan abad, proses pembuatan kertas mengalami perkembangan dengan memanfaatkan teknologi penggilingan pulp.

Hingga saat ini, industri kertas terus berkembang seiring kemajuan teknologi. Dalam beberapa tahun terakhir, teknik produksi pulp yang berkelanjutan mulai diterapkan dengan fokus pada pengurangan dampak lingkungan serta penggunaan sumber daya yang lebih efisien.

Secara umum, bahan baku utama kertas berasal dari kayu, yang menyebabkan penebangan hutan dalam skala besar. Penebangan hutan secara terus-menerus mengakibatkan deforestasi, hilangnya keanekaragaman hayati, serta rusaknya habitat berbagai spesies di alam. Untuk mengurangi dampak negatif tersebut, terdapat alternatif bahan baku lain, seperti limbah pertanian (jerami, kulit jagung) atau kertas daur ulang yang lebih ramah lingkungan.

Dalam inovasi industri kertas berkelanjutan, terdapat beberapa tantangan yang perlu dihadapi. Produksi pulp berkelanjutan memerlukan investasi yang lebih besar dibandingkan kertas konvensional. Biaya tinggi untuk bahan baku dan teknologi ramah lingkungan dapat menyebabkan berkurangnya permintaan pasar serta menurunnya daya saing industri. Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan strategi alternatif, seperti kolaborasi dengan investor dan dukungan pemerintah guna meningkatkan efisiensi serta mendorong transisi menuju industri kertas yang lebih berkelanjutan.

Implementasi Kertas Sebagai Alternatif Plastik Dalam Sektor Industri

Implementasi kertas sebagai alternatif plastik merupakan langkah yang strategis dalam mengurangi dampak negatif dari limbah plastik yang sulit terurai pada lingkungan. Beberapa perusahaan telah beridiri untuk mendukung visi misi ramah lingkungan dengan menciptakan produk kertas sebagai kemasan. Selain itu, beberapa perusahaan juga sudah beralih ke kemasan yang ramah lingkungan, biodegradable, dan dapat didaur ulang.

Foopak Bio Natura, salah satu perusahaan yang berdiri untuk memenuhi kemasan kertas yang dapat terurai secara alami. Perusahaan ini merupakan sebuah inovasi dari perusahaan besar di bidang kertas yaitu Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas. Produk kemasan Foopak dibuat dengan bahan dasar biodegradable yang memberikan berbagai manfaat bagi bisnis. Bisnis ini dapat mengurangi biaya operational, mengurangi limbah, dan menunjukkan tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan yang semuanya akan berkontribusi pada bisnis berkelanjutan. Foopak Bio Natura telah mendapatkan penghargaan pada ajang Sustainability Awards 2018 dengan nominasi Sustainability Product of The Year sebagai pelopor solusi kemasan yang berkontribusi positif terhadap pelestarian lingkungan.

Komitmen Bisnis Berkelanjutan Lapis Kukus Pahlawan

Ilustrasi Paperbag Ramah Lingkungan. Sumber : Instagram lapis_surabaya_pahlawan 

Lapis Kukus Pahlawan merupakan pelaku UMKM yang berkomitmen terhadap bisnis berkelanjutan di Surabaya dengan menggantikan kemasan plastik dengan kertas daur ulang sejak 2020. Selain berkontribusi terhadap pelestarian lingkungan, langkah ini juga meningkatkan posisi perusahaan sebagai pelopor bisnis berkelanjutan di sektor industri makanan. Selain fokus pada kemasan ramah lingkungan, Lapis Kukus Pahlawan juga memberdayakan sekitar 170 UMKM di Surabaya, menunjukkan bahwa pertumbuhan bisnis dapat berjalan tanpa mengesampingkan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Hal ini tidak hanya membantu mengurangi limbah plastik, tetapi juga berkontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui kolaborasi yang saling menguntungkan.

Transisi dari plastik ke kemasan ramah lingkungan menghadapi berbagai tantangan, terutama dari segi biaya produksi, ketersediaan bahan baku, dan penerimaan konsumen. Biaya produksi yang tinggi menjadi kendala utama dalam pembuatan kemasan kertas, karena bahan ini membutuhkan perlakuan khusus agar memiliki ketahanan terhadap air dan minyak, berbeda dengan plastik yang lebih tahan secara alami. Selain itu, pasokan bahan baku kertas tidak selalu tersedia dalam jumlah besar dengan standar keberlanjutan yang diharapkan.

Di balik tantangan tersebut, terdapat peluang besar seiring meningkatnya kesadaran konsumen terhadap isu lingkungan, terutama dalam mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Selain Lapis Kukus Pahlawan, perusahaan internasional seperti McDonald’s dan Starbucks telah mengambil langkah serupa dengan mengurangi penggunaan sedotan plastik. Dengan meningkatnya dukungan dari berbagai pihak, diharapkan transisi dari plastik ke kemasan kertas terus berkembang hingga menjadi standar baru dalam industri kemasan berbasis serat.

Baca Juga



Kertas Sebagai Alternatif Plastik untuk Masa Depan Berkelanjutan

Meningkatnya produk berbasis ramah lingkungan membuka peluang bagi industri kertas untuk mengembangkan potensi ekonominya. Kehadiran kemasan biodegradable dan penggunaan bahan daur ulang menciptakan peluang bisnis baru yang kompetitif dan berkelanjutan. Untuk mendukung keberlanjutan bisnis ini, diperlukan strategi yang tepat, seperti memastikan bahan baku bersertifikasi FSC, mengembangkan kemasan biodegradable yang fungsional, meningkatkan kesadaran konsumen, meningkatkan efisiensi produksi, serta membangun kolaborasi dengan berbagai pihak guna mempercepat transisi ke kemasan ramah lingkungan.

Tren global menunjukkan bahwa pembatasan penggunaan plastik semakin ketat, sehingga inovasi dalam industri kemasan berbasis serat terus berkembang. Hal ini mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan dan memberikan prospek yang lebih baik bagi bisnis ramah lingkungan.

Pada dasarnya, transisi dari plastik ke kemasan berbasis serat bukan hanya tanggung jawab sektor bisnis, tetapi juga masyarakat secara luas. Sebagai konsumen, Sobat EBT dapat berkontribusi dengan memilih produk berkemasan ramah lingkungan serta ikut serta dalam program daur ulang. Dengan adanya kolaborasi dari berbagai pihak, kita dapat menciptakan ekosistem bisnis yang lebih hijau dan bertanggung jawab. Mari bersama-sama mendukung transisi ke solusi yang lebih berkelanjutan!

#zonaebt #sebarterbarukan #EBTheroes

Editor : Alfidah Dara Mukti

Referensi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *