- Mobil listrik masih aman untuk melintasi banjir asalkan airnya tidak lebih dari setengah hub (sumbu) roda.
- Pada mobil listrik tidak terdapat mesin penyedot udara dari luar yang berpotensi membawa masuk air ke dalam mesin.
- Untuk menghindari kemungkinan-kemungkinan terburuk disarankan pengguna mobil listrik tidak melintasi daerah banjir.
Kendaraan listrik khususnya mobil perlahan mulai memasuki Indonesia sejak tahun 2017 lalu. Kedatangan beberapa unit tesla melalui importir umum cukup menarik perhatian. Merk-merk ternama lainnya, seperti hyundai, BMW, lexus, mitsubishi, nissan, dan toyota pun kini sudah mulai menjamuri pasar Indonesia.
Pemerintah pun juga turut memberikan dukungan terhadap penggunaan mobil listrik di Indonesia, hal itu tertuang dalam PP Nomor 73 tahun 2019 tentang Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah Berupa Kendaraan Bermotor (PpnBM).
Baca juga:
- Pengiriman Tesla di China Terhambat, Ada Apa?
- Polytron Began to Enter the Electric Vehicle Market by Launching Electric Motorcycle Product
Seiring mulai banyaknya penggunaan mobil listrik di Indonesia, banyak pertanyaan masyarakat mengenai kecocokan mobil listrik di Indonesia. Pertanyaan yang banyak ditemukan, khususnya di sosial media, mempertanyakan daya tahan mobil listrik terhadap cuaca dan iklim di Indonesia.
Negara Indonesia memiliki jenis iklim tropis sehingga memiliki curah hujan yang tinggi, menyebabkan banyak daerah di Indonesia sering terkena banjir, khususnya di ibukota. Apakah mungkin jenis kendaraan listrik dapat bertahan jika dihadapi dengan situasi banjir yang terkadang tidak bisa diprediksi.
Baca juga:
- Indonesia Gelar Pameran Kendaraan Listrik, Akhir Juli Mendatang
- Tiga Pilar Regulasi Penting Peningkatan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia
Dilansir dari detik.com, product Expert PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) Bonar Pakpahan menjelaskan bahwa mobil listrik masih aman untuk melintasi banjir asalkan airnya tidak lebih dari setengah hub (sumbu) roda. Hal ini karena di mobil listrik tidak terdapat mesin penyedot udara dari luar yang berpotensi membawa masuk air ke dalam mesin.
Baterai pada mobil listrik terletak di lantai atau berada di bawah kursi dan bersifat kering serta sudah dilakukan uji coba terhadap kebocoran dan benturan. Meski begitu, sebaiknya pengguna mobil listrik menghindari melintasi daerah banjir untuk menghindari kemungkinan-kemungkinan terburuk, karena khusus mobil listrik sendiri biaya perbaikan yang disebabkan oleh banjir dapat mencapai 50 juta rupiah.
Referensi:
[1] Sejarah Mobil Listrik di Indonesia: Sempat Layu sebelum Berkembang, Begini Kondisinya Sekarang
[2] Seberapa Aman Mobil Listrik Bisa Melintasi Banjir?
Editor : Muhammad Fhandra Hardiyon