- Gas rumah kaca khususnya karbon dalam CO2 menjadi penyebab signifikan kenaikan temperatur bumi.
- BECCS menjadi inovasi baru dalam melaksanakan Carbon Dioxide Removal
- Pemanfaatan biomassa sebagai sumber energi terbarukan dapat menjadi solusi tingginya kebutuhan energi di massa depan.
Sobat EBT Heroes pasti pernah merasakan bagaimana hari-hari berjalan dengan begitu panas bukan? Hal ini kerap kali dikenal sebagai salah satu bentuk nyata dari krisis iklim. Krisis iklim dan dampaknya pada kenaikan temperatur global menjadi isu hangat yang digencarkan di seluruh dunia. Berbagai jenis gas rumah kaca menyebabkan panas di dalam bumi sulit terlepas dan terperangkap sehingga secara terus menerus meningkatkan suhu global.
Isu krisis iklim ini kemudian mendorong manusia untuk mulai menyadari pentingnya mengendalikan emisi gas rumah kaca khususnya CO2 guna menjaga peningkatan suhu global di bawah angka 1,5°C pada tahun 2100. Menurut IPCC, batas suhu ini menjadi parameter utama untuk menjamin kehidupan manusia di bumi. Meski terkesan mustahil dan sangat sulit, namun komitmen dan aksi masyarakat dunia, termasuk Sobat EBT Heroes, diuji dalam mencapai target bersama ini.
Salah satu solusi yang saat ini masih terus dikembangkan adalah prinsip pengurangan CO2 (carbon dioxide removal/CDR). Prinsip ini berupaya mengurangi jumlah CO2 di udara sehingga perangkap panas bumi secara tidak langsung akan berkurang. Berbagai macam mekanisme diajukan oleh para ahli karbon di dunia, tak terkecuali pemanfaatan bioenergy with carbon capture and storage (BECCS). Menurut sebagian ahli, solusi ini konon menjadi tawaran solusi terbaik loh Sobat EBT Heroes!
Bioenergy Carbon Capture and Storage (BECCS)
BECCS merupakan bentuk inovasi dari mekanisme carbon capture and storage (CCS) yang cukup banyak dilakukan dalam mencapai target CDR. BECCS pada dasarnya adalah pemanfaatan biomassa sebagai sumber energi terbarukan yang dalam proses pembuatannya dilengkapi dengan mekanisme penangkapan dan penyimpanan CO2 secara permanen di dalam bumi. Secara umum, BECCS terdiri dari empat (4) tahapan utama yakni:
- Pemanfaatan tanaman sebagai sumber biomassa yang juga berperan menangkap CO2 dari atmosfer selama masa hidupnya. Alternatif sumber biomassa lain yang dapat dimanfaatkan adalah sampah organik seperti sisa makanan dan tumbuhan.
- Pengolahan biomassa menjadi bioenergi seperti biofuel, bioetanol, atau konversi energi lainnya melalui proses fermentasi ataupun pembakaran.
- Penangkapan CO2 dari proses fermentasi dan pembakaran.
- Pemindahan dan penyimpanan permanen CO2 yang tertangkap.

Apabila dilihat kembali, kesamaan konsep BECCS dan CCS terdapat pada proses penyimpanan CO2 yang merupakan tahap keempat dari rangkaian BECCS. Perbedaan antara kedua hal ini terdapat pada sumber CO2 yang ditangkap dengan mengaitkannya terhadap kebutuhan sumber energi yang semakin tinggi saat ini.
Baca Juga
- Pohon Penyerap Karbon Terbesar: Potensi Mengatasi Perubahan Iklim
- Optimalisasi Pemanfaatan Energi Biomassa di Indonesia: Energi Terbarukan yang Ramah Lingkungan
Implementasi Negative Emission Technology dan Net Zero
Bioenergi menjadi kunci penting mengapa solusi ini dinilai sebagai solusi terbaik hingga saat ini. Bioenergi berasal dari biomassa seperti tanaman yang di awal hidupnya memiliki fungsi sebagai penangkap CO2 alami. Selain itu, BECCS ini dapat dimanfaatkan sebagai pengembangan waste to energy (WTE) pada sampah organik yang akan menghasilkan sumber panas. Dalam proses pembakaran dan untuk memperoleh energi dari biomassa inilah dilakukan penangkapan CO2.
Mekanisme pemanfaatan sumber energi dengan penangkapan CO2 ini dinilai tidak menambah dan justru mengurangi CO2 di udara. Hal ini dikenal dengan istilah negative emission technology (NET) yang banyak ditargetkan oleh para peneliti dunia loh! Akan tetapi, Sobat EBT Heroes perlu memastikan keseluruhan jumlah CO2 yang tertangkap dan tersimpan harus lebih besar dari CO2 yang dihasilkan selama proses pengolahan, pemanfaatan, bahkan pemindahan.
Secara perlahan BECCS menjadi jawaban atas target Net Zero yang ditargetkan oleh IPCC. BECCS mulai beroperasi di wilayah Amerika Serikat yang secara aktif berhasil menangkap 2 Mt CO2 biogenik setiap tahunnya. Kemudian, BECCS terus dikembangkan pada berbagai 20 fasilitas lain dengan target penangkapan 15 Mt CO2 biogenik setiap tahun sejak 2022. Hal ini tentu berkontribusi pada target akhir Net Zero 2050 yakni menyeimbangkan jumlah CO2 yang dihasilkan dan ditangkap dari berbagai sektor dunia.

Baca Juga
- Pemerintah Mendukung Transisi Energi melalui Peraturan Presiden Pengembangan Energi Terbarukan
- Pengelolaan Sampah Menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah
Kendala dan Resiko yang Tak Terhindarkan
Rencana dan penerapan BECCS ternyata mengalami sejumlah kendala dan memiliki sejumlah resiko di masa depan. Sebagian ahli mitigasi iklim, menilai BECCS bukan solusi konkret yang dapat dilaksanakan dan diandalkan dalam mencapai target Net Zero. BECCS dinilai tidak ideal dan tidak mungkin mencapai emisi negatif dikarenakan banyak sumber penghasil CO2 lain dalam rangkaian BECCS seperti penebangan hutan tanaman, penggunaan pupuk, transportasi bahan dan produk, hingga proses CCS sendiri.

Selain itu, meninjau aspek lingkungan, BECCS dapat mengancam tingkat biodiversitas apabila ketersediaan lahan hijau sebagai habitat digunakan untuk penumbuhan sementara tanaman biomassa ini. Tak hanya itu, dalam jangka panjang dapat menyebabkan semakin tingginya kompetisi kepentingan lahan untuk penumbuhan tanaman pangan atau pemanfaatan energi biomassa.
Keseluruhan ide BECCS dan CCS pun pada akhirnya akan kembali disimpan dalam lapisan batuan yang mendorong kembali pemanfaatan bahan bakar fosil di masa yang akan mendatang. Hal ini tentu tidak menjawab target pengurangan CO2 yang ingin dicapai.
Jadi, kalau menurut Sobat EBT Heroes, inovasi ini benar menjadi solusi atau hanya sebatas roda dari siklus yang akan datang kembali?
#zonaebt #sebarterbarukan #ebtheroes
Editor: Nur Wasilatus Sholeha
Referensi
[1] Apakah Teknik Pemindahan Karbon Bisa Atasi Krisis Iklim?
[2] Bioenergy with Carbon Capture and Storage – Energy System – IEA.
[3] Consoli, C. (2019). Bioenergy and Carbon Capture and Storage. Global CCS Institute
[4] Operational and planned BECCS capture capacity vs. the Net Zero Scenario
[5] Perlman, K. (2023, January 25). BECCS: No time for false saviours. One Earth.