Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memastikan, Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) segera menjadi bagian dari Asosiasi Industri Kendaraan Listrik Asia (Asian Federation of Electric Vehicle Association/AFEVA).
Bergabung bersama Asosiasi Kendaraan Listrik dari Filipina (EVAP), Singapura (EVAS), Thailand (EVAT), dan Malaysia (EVAM).
Ini sejalan dengan komitmen pemerintah, terhadap sistem transportasi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
“Bergabungnya Periklindo dalam Federasi Asosiasi Kendaraan Listrik ini diharapkan mampu membawa Indonesia, sebagai salah satu negara terdepan produsen kendaraan listrik di kawasan Asia,” ujar Moeldoko dalam keterangannya, Rabu (5/4).
Selasa (4/4), Moeldoko menemui perwakilan APEVA di Gedung Bina Graha, Jakarta.
Dalam pertemuan tersebut, Moeldoko membahas tentang perkembangan ekosistem kendaraan listrik, khususnya di kawasan Asia Tenggara.
“Produksi kendaraan bermotor roda dua di Indonesia mencapai 6 hingga 7 juta per tahun. Di negara-negara Asia Tenggara, penggunaan kendaraan roda dua sangat masif. Karena itu, Federasi Asosiasi perlu memikirkan bagaimana mengembangkan ekosistem kendaraan listrik, khususnya di sektor kendaraan roda dua,” kata Moeldoko.
Dia berharap, industri-industri kendaraan listrik dalam federasi Asia ini dapat turut mempengaruhi pembuatan kebijakan-kebijakan nasional di masa mendatang, yang lebih mendukung perkembangan ekosistem kendaraan listrik dalam negeri.
Pertemuan Moeldoko dengan AFEVA juga dihadiri Duta Besar (Dubes) Filipina untuk ASEAN Hjayceelyn M. Quintana, Ketua EVAP Edmund Araga, perwakilan EVAM, dan Periklindo.
Secara pribadi, Dubes Quintana menyatakan harapannya terhadap kepemimpinan Indonesia, dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik. Terutama, di kawasan Asia Tenggara.