Gede Andika, Pemuda Inspiratif Penggagas KREDIBALI

Gede Andika, Mengesampingkan Ego demi Pendidikan Anak di Desa
Edukasi oleh Gede Andika kepada anak-anak. Sumber: idntimes.com
  • KREDIBALI merupakan program di bawah naungan Jejak Literasi Bali (JLB) yang berdiri pada Mei 2020.
  • Penggagas KREDIBALI, yaitu Gede Andika rela membatalkan tawaran beasiswa S2 di UK demi mengembangkan program sosial masyarakat ini.
  • Saat ini, sebanyak 275 anak telah tergabung dalam program KREDIBALI.

Muda, berprestasi, dan aktif dalam kegiatan sosial, begitulah sosok Gede Andika Wira Teja, pemuda inspiratif asal Desa Pemuteran, Kabupaten Buleleng, Bali. Lulusan Magister Ekonomi di Universitas Gadjah Mada (UGM) ini berhasil menggiatkan program Kelas Bahasa Inggris bagi anak-anak Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Bali. Melalui Program KREDIBALI (Kreasi Edukasi Bahasa dan Literasi Lingkungan), Andika menggabungkan dua konsep, yaitu bahasa inggris dan lingkungan. Anak-anak yang tergabung dalam program ini akan memperoleh pembelajaran bahasa inggris secara gratis dengan syarat membawa sampah plastik yang telah dipilah. Program inilah yang menghantarkan Andika berhasil memperoleh penghargaan SATU Indonesia Awards 2021 dari Astra Internasional pada kategori Pejuang Tanpa Pamrih.

Berawal dari COVID-19, Terbentuklah KREDIBALI

KREDIBALI merupakan program di bawah naungan Jejak Literasi Bali (JLB) yang digagas oleh Gede Andika pada Mei 2020. Program ini digagas lantaran Andika melihat permasalahan yang timbul akibat COVID-19 yang menyebabkan restriksi di berbagai aspek. Desa Pemuteran – Desa asal Andika – menjadi terdampak karena turunnya kunjungan wisatawan lokal maupun asing akibat masifnya sebaran virus. Melihat kondisi tersebut, Andika kemudian menginisiasi program KREDIBALI dengan memberikan edukasi bahasa inggris berbasis lingkungan guna meningkatkan kemampuan bahasa inggris anak-anak sekitar. Hal ini dilakukan terlebih Desa Pemuteran merupakan desa wisata yang sebelum merebaknya pandemi, banyak terdapat kunjungan wisatawan. Melalui edukasi bahasa inggris, anak-anak yang berada di sekitar dapat menguasai bahasa global, yaitu bahasa inggris.

Terdapat tiga literasi yang ditanamkan pada program KREDIBALI, meliputi edukasi bahasa inggris, edukasi lingkungan, dan edukasi sosial. Dalam program ini, anak-anak tidak hanya diberikan edukasi bahasa inggris, tetapi juga edukasi lingkungan, terutama sampah plastik yang memiliki nilai jual. Sampah plastik yang berperan sebagai alat tukar pada proses pembelajaran dalam program KREDIBALI akan dijual pada lembaga swadaya di Bali dan ditukarkan berupa beras, yang kemudian akan disalurkan kepada lansia-lansia yang membutuhkan.

Gede Andika, Mengesampingkan Ego demi Pendidikan Anak di Desa

Gede Andika mengajar di tempat belajar KREDIBALI. Sumber: idntimes.com

Rela Batalkan Beasiswa S2 di UK 

Andika bukanlah pemuda yang hanya aktif dalam kegiatan sosial, tetapi ia juga merupakan sosok dengan segudang prestasi. Sebelum merintis KREDIBALI, Andika berhasil memperoleh tawaran beasiswa S2 di United Kingdom (UK). Namun, demi membangun dan mengembangkan program sosial kemasyarakatan ini, Andika rela membatalkan beasiswa tersebut dan memilih untuk tetap tinggal di Bali.

“Ketika saya memilih untuk mengambil beasiswa S2 di UK, artinya yang akan diuntungkan hanya saya. Namun, apabila saya memilih untuk tinggal dan membangun program ini, banyak anak-anak yang akan merasakan manfaatnya.”, tutur Andika dalam acara Talkshow Good Movement “Kisah Inspiratif Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards”. 

Terdapat peningkatan yang signifikan dari awal berdirinya KREDIBALI hingga saat ini. Di tahun 2020, hanya 75 anak yang tergabung, sedangkan saat ini telah mencapai 275 anak. Selain itu, tercatat pula kontribusi sampah di tempat belajar KREDIBALI Desa Pemuteran mencapai 781 kg sampah plastik dan telah ditransformasi menjadi 320 kg beras, serta telah didistribusikan untuk 127 lansia yang membutuhkan. Sementara itu, untuk tempat belajar KREDIBALI Gianyar, sebanyak 152 anak telah tergabung dalam program, dengan 314 kg kontribusi sampah plastik, 118 kg beras, dan telah disalurkan untuk 72 lansia. 

Tidak berhenti sampai di sana, saat ini KREDIBALI tengah merancang program di Kintamani, Bangli untuk memberikan edukasi kepada anak-anak di sekitar kawasan hutang lindung berupa edukasi bahasa inggris dan gerakan menanam pohon yang dirawat hingga tumbuh besar.

“Kami mengharapkan adanya peningkatan kemampuan bahasa inggris untuk anak-anak sejak dini sebagai input menjaga sektor pariwisata jangka panjang.”, tutur Andika. Motivasi terbesar Andika dalam keberlangsungan program ini berasal dari anak-anak dan teman-teman relawan. Kerja keras Andika dan relawan KREDIBALI telah menjadi cerminan bahwa sebuah tim dengan visi yang sama akan menciptakan dampak positif bagi masyarakat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *