Transisi Energi Bersih Melalui PLT Berbasis Terbarukan

Ilustrasi energi terbarukan, sumber: pixabay.com
  • PLT berbasis terbarukan menunjukkan bagaimana Indonesia mulai memanfaatkan sumber daya energi terbarukan secara bertahap untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
  • Pemanfaatan energi terbarukan masih relatif rendah dibandingkan dengan kapasitas yang tersedia.
  • Dengan pengembangan teknologi dan kebijakan yang mendukung, pembangkit berbasis energi terbarukan dapat menjadi tulang punggung transisi energi bersih di masa depan.

Energi terbarukan memainkan peran penting dalam transisi menuju energi yang lebih bersih dan berkelanjutan. Penciptaan energi terbarukan diyakini mampu menyokong tercapainya net zero emission, menjadi upaya penyelamatan terhadap lingkungan. Indonesia menjadi negara potensial dalam signifikansi energi terbarukan, sebab kondisi geografisnya yang cukup beragam.

Berbagai Pembangkit Listrik Tenaga (PLT) berbasis energi terbarukan telah dikembangkan guna memanfaatkan potensi sumber daya alam yang melimpah. Supaya Sobat EBT Heroes makin tahu tentang potensi alam Indonesia, kami akan menyajikan lima PLT terbaik di Indonesia berbasis energi terbarukan.

Baca Juga



1. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Kupang

Ilustrasi panel surya, sumber: pixabay.com

PLTS Kupang, Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu proyek model  energi surya di Indonesia. PLTS Kupang menerapkan sistem Grid-Connected, di mana pembangkit energi surya bekerja secara paralel yang terhubung langsung dengan jaringan listrik utama. Sistem ini meliputi rangkaian panel model surya, sistem inverter, sistem proteksi elektrik, dan perangkat interkoneksi. 

Dengan kapasitas 5 MW, PLTS ini memanfaatkan potensi energi matahari yang melimpah di wilayah tropis Indonesia. Potensi energi surya di Indonesia diperkirakan mencapai 207,8 GW, namun pemanfaatannya masih rendah, yaitu hanya sekitar 0,04% dari total seluruh potensi yang ada. 

2. Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap

Ilustrasi PLTB, sumber: pixabay.com

PLTB Sidrap adalah pembangkit listrik bertenaga angin skala komersial pertama dan merupakan yang terbesar di Indonesia, tepatnya di Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan. Dengan kapasitas 75 MW, PLTB ini terdiri atas 30 turbin dengan masing-masing kapasitas 2,5 MW. PLTB ini memanfaatkan kecepatan angin yang tinggi di wilayah tersebut untuk menghasilkan listrik bersih. Proyek ini menjadi langkah awal pengembangan energi angin yang memiliki potensi hingga 60 GW di Indonesia.

Proyek PLTB adalah babak baru pemerintah dalam mengupayakan peningkatan pemanfaatan energi terbarukan dan menekan ketergantungan pada bahan bakar fosil. PLTB Sidrap juga diharapkan mampu mengakomodasi pariwisata lokal dengan menonjolkan keindahan alamnya.

3. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Cirata

PLTA Cirata adalah pembangkit tenaga air terbesar di Asia Tenggara dengan kapasitas terpasang mencapai 1.008 MW. Energi air memiliki kontribusi besar dalam bauran energi terbarukan Indonesia, dengan potensi mencapai 75 GW dan pemanfaatan sekitar 6,4% . Terletak di Cirata, Jawa Barat, PLTA ini berfungsi memenuhi kebutuhan listrik pulau Jawa dan Bali, juga sebagai upaya kontributif membidik target energi nasional. PLTA Cirata mampu menghasilkan setidaknya 1.428 GWh listrik pertahun, mencukupi sekitar 10% dari kebutuhan listrik wilayah setempat.

Operasionalisasi pembangkit ini dikelola oleh PT Pembangkit Jawa-Bali (PJB) yang turut merencanakan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung di atas waduk dengan kapasitas 192 MWp. Proyek ini bertujuan meningkatkan sumbangsih energi terbarukan dalam bauran energi nasional, juga menyokong misi pemerintah dalam pengurangan emisi karbon.

4. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang

Ilustrasi tenaga panas bumi, sumber: pixabay.com

PLTP Kamojang terletak di Garut, Jawa Barat adalah pembangkit listrik tenaga panas bumi pertama di Indonesia dan Asia Tenggara yang beroperasi sejak 1983. Eksplorasi awal bermula sejak 1926 oleh pemerintah kolonial Belanda.

Dengan kapasitas terpasang sebesar 235 MW, PLTP Kamojang mampu menyuplai sekitar 260.000 rumah dan membantu menekan emisi karbon. PLTP ini memanfaatkan potensi panas bumi Indonesia yang diperkirakan mencapai 29 GW. Namun, pemanfaatannya baru sekitar 4,9% dari total potensi. Selain fokus pada pemanfaatan energi, PLTP Kamojang kerap menjadi objek wisata geotermal yang cukup terkenal.

Baca Juga



5. Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) Cirebon

PLTBm Cirebon yang terletak di Cirebon, Jawa Barat merupakan misi Indonesia dalam meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan. Pembangkit ini menggunakan limbah pertanian dan biomassa lainnya untuk menghasilkan listrik dengan kapasitas sekitar 10 MW. Biomassa memiliki potensi besar sebagai sumber energi terbarukan dengan total potensi mencapai 32 GW, namun pemanfaatannya baru sekitar 5,1%.

Biomassa dianggap berperan penting dalam mengurangi emisi karbon dan diversifikasi sumber energi. Dengan kapasitas yang dirancang untuk menopang kebutuhan listrik lokal, PLTBm Cirebon beroperasi dengan teknologi ramah lingkungan yang menekan dampak negatif terhadap bencana lingkungan.

Pembangkit ini turut berperan dalam melanggengkan program pemerintah dalam mencapai net zero emission. PLTBm Cirebon juga digadang-gadang dapat berkolaborasi dengan pembangkit lain, guns meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan energi. Proyek besar ini merefleksikan komitmen Indonesia dalam transisi energi dan pengembangsn sumber daya terbarukan ysng lebih bersih dan berkelanjutan.

Kelima PLT yang telah dipaparkan menunjukkan bagaimana Indonesia mulai memanfaatkan sumber daya energi terbarukan secara bertahap untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Meskipun potensinya besar, pemanfaatan energi terbarukan masih relatif rendah dibandingkan dengan kapasitas yang tersedia. Dengan pengembangan teknologi dan kebijakan yang mendukung, pembangkit berbasis energi terbarukan dapat menjadi tulang punggung transisi energi bersih di masa depan.

#ZonaEBT #SebarTerbarukan #EBTHeroes

Editor : Alfidah Dara Mukti

Referensi:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

2 Comment