Kenapa Thailand Disebut Rajanya Kendaraan Listrik ASEAN?

Hyundai Ioniq 5 (Foto: Hyundai/Riverhouse)
  • Thailand memiliki market share penjualan kendaraan listrik terbesar di ASEAN
  • Penjualan tersebut termasuk di segmen BEV, HEV, hingga PHEV
  • Thailand mengungguli Indonesia, yang sebenarnya digadang gadang akan menjadi pusat baterai lithium

Jika berbicara soal kendaraan listrik, apa hal yang bisa Sobat EBT Heroes bayangkan? Tesla? Baterai Lithium?

Sobat semua pasti ingat soal momen kunjungan Menko Marves Luhut Panjaitan ke Pabrik Tesla di Amerika serikat (AS) untuk bertemu dengan pemiliknya yang cukup ikonik, yakni Elon Musk. Pertemuan yang terdapat banyak momen uniknya seperti bungkus permen Kopiko, hingga Elon Musk yang tampil “unik” dengan hanya mengenakan kaos.

Dengan diadakannya pertemuan tersebut, hingga sekarang tentu banyak orang yang berpikir bahwa Indonesia adalah “Rajanya” kendaraan listrik, setidaknya untuk level regional ASEAN. Tapi, ternyata Thailand adalah “Raja” kendaraan listrik yang sebenarnya untuk kawasan ASEAN, lho. Ada beberapa alasan yang menunjang hal tersebut, yang akan dijelaskan dalam pembahasan di bawah ya

Baca Juga


Wuling Air Ev, Mobil Listrik Murah, Berkualitas?

Mengenal Toyota bZ4X, Mobil Listrik yang Jadi Mobil Dinas Menko Marves Luhut


Pangsa Pasar yang lebih besar

Thailand kini bisa disebut sebagai negara dengan jumlah populasi kendaraan listrik terbesar di ASEAN, dengan market share sebesar 59% dari total kendaraan listrik di ASEAN. Indonesia sendiri berada di posisi kedua dengan market share sebesar 25,2 persen.

Jumlah penjualan kendaraan listrik di Thailand sejak Januari 2023 adalah 11.582 unit. Besaran angka tersebut dapat dirincikan, yaitu mobil hybrid (HEV) sebesar 7.653 unit, sementara untuk mobil berbasis baterai (BEV)  sebanyak 2.968 unit, dan untuk segmen mobil PHEV sebanyak 961 unit

Honda Ridgeline (Foto: Honda Thailand)

Data tersebut diambil dalam data yang dikeluarkan oleh Electric Vehicle Association of Thailand (EVAT), yang secara kumulatif juga menyebutkan bahwa total populasi kendaraan listrik di “Negeri Gajah Putih” itu sebanyak 318.480 unit, dalam ketiga segmen yaitu BEV, HEV, dan PHEV. 

Jika dirincikan kembali, mobil hybrid kembali memimpin dengan total sebanyak 258. 382 unit, mobil listrik berbasis baterai berada di angka 16.768 unit, dan PHEV di angka 43.360 unit. 

Sementara di Indonesia, catatan penjualan pada Januari 2023 berada “jauh” dibawah Thailand. Menurut data dari Gabungan Industri Kendaraan bermotor di Indonesia (GAIKINDO), penjualan kendaraan listrik menyentuh angka 1.492 unit pada segmen mobil BEV dan HEV. 

Penjualan tersebut didominasi oleh mobil hybrid (HEV), dengan angka penjualan sebesar 1.492 unit, dan mobil berbasis baterai (BEV) di angka 298 unit. Penjualan di Indonesia sendiri didominasi oleh Kijang Innova Zenix varian Hybrid dengan penjualan sebesar 1.465 unit, dan untuk dominasi di segmen BEV dipegang oleh Hyundai Ioniq 5 dengan angka penjualan sebesar 234 unit. 

Insentif yang lebih besar

Tingginya minat masyarakat Thailand pada kendaraan listrik, tak lepas dari pengaruh insentif yang diberikan oleh pemerintah Thailand. Hal inilah yang membuat populasi kendaraan listrik di Thailand jauh mengungguli Indonesia. 

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang juga mengakui bahwa insentif sangatlah penting bagi industri kendaraan listrik. 

Mobil listrik NIO ES8 (Foto: Bloomberg)

Dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Kepresidenan, beliau menyebut bahwa pihaknya masih berusaha untuk belajar kepada negara yang telah lebih maju dalam hal ini. Ia juga menyebutkan bahwa negara negara di Eropa yang telah lebih maju penggunaan kendaraan listriknya, salah satu faktor penyebabnya karena insentif yang diberikan oleh pemerintah. 

Sementara di Thailand sendiri, pemerintah setempat telah mengucurkan dana subsidi sekitar lebih dari 2 miliar baht atau sekitar 1,8 triliun. Seperti dilansir dari Bangkok Post, Anucha Burapachaisri selaku juru bicara pemerintah Thailand menyatakan bahwa rincian subsidi tersebut yaitu dalam rentang 18 ribu baht ( Rp 8 juta) hingga 150 ribu baht (67,1 juta), untuk berbagai jenis kendaraan listrik mulai dari truk, pick up, mobil dan motor. 

Jika kita bandingkan dengan Indonesia, pemerintah sendiri akan memberikan subsidi kepada kendaraan listrik dengan rincian 80 juta untuk mobil listrik, 40 juta untuk mobil hybrid, dan terakhir yaitu 8 juta untuk motor listrik baru. Sementara untuk motor listrik hasil dari konversi akan diberikan subsidi sebesar 5 juta. 

Baca Juga:


IIMS 2023 Pembuka Gerbang Pengenalan Percepatan Kendaraan Listrik Secara Masif

Geliat Positif Pertumbuhan Industri Otomotif Pasca Pandemi


Indonesia kalah Start?

Respon pemerintah Thailand soal kendaraan listrik bisa dibilang lebih baik dibanding Indonesia. Hal inilah yang membuat populasi kendaraan listrik ASEAN terkonsentrasi di negara tersebut.

Selain itu, keputusan pemerintah Thailand yang tidak langsung beralih kepada kendaraan listrik, namun lebih memilih untuk berkonsentrasi pada penggunaan mobil hybrid. Hal ini membawa beberapa keuntungan, karena bisa jadi masa transisi bagi masyarakat untuk mengenal kendaraan listrik terlebih dahulu, sembari menyiapkan infrastruktur pelengkapnya.

Karena sebagai sebuah hal yang baru, tentu kendaraan listrik membutuhkan waktu adaptasi terlebih dahulu serta sosialisasi kepada masyarakat. Infrastruktur penunjang seperti stasiun pengisian bahan bakar listrik juga perlu disiapkan. Sehingga dengan fokus kepada mobil hybrid, pemerintah bisa membuat progres kendaraan listrik yang bagus, sembari kemudian mempersiapkan hal pelengkapnya. 

Dengan semakin banyaknya peminat dan permintaan kepada kendaraan listrik, kini harga mobil listrik di Thailand telah lebih murah dibanding harga mobil listrik di Indonesia. Di Thailand, harga mobil listrik berkisar dari 181 juta hingga 2,4 miliar. Sementara di Indonesia, harga berada di kisaran 238 juta hingga 2,4 miliar.

#zonaebt #sobatebtheroes #kendaraanlistrik #energiterbarukan

Editor: Himatul Azqiya

Referensi:

[1] Rahasia Thailand Bisa Mempopulerkan Kendaraan Listrik

[2] Adu Insentif Kendaraan Listrik di Thailand dan Indonesia, Mana yang Lebih Besar?

[3] Lebih dari 11.000 Mobil Listrik Terjual di Thailand, Segmen HEV Terlaris

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *